Elemen : Jurnal Teknik Sipil http://ejurnal.unim.ac.id/index.php/elemen <p>Elemen : Jurnal Teknik Sipil&nbsp;merupakan Jurnal&nbsp;yang&nbsp;diterbitkan oleh Program Studi Teknik Sipil Universitas Islam Majapahit. Terbit 2 (dua) kali dalam setahun pada bulan&nbsp;April&nbsp;dan November. Jurnal&nbsp; ini menerima naskah hasil penelitian, kajian ilmiah dan aplikasi di rumpun ilmu bidang Teknik Sipil untuk dipublikasikan</p> en-US asmoro1221@gmai.com (Erna Tri Asmorowati) diahsarasanty@gmail.com (Diah Sarasanty) Thu, 07 Nov 2019 16:10:06 -0500 OJS 3.2.1.4 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 ANALISA PERBANDINGAN SISTEM HALF SLAB DAN PLAT KONVENSIONAL DITINJAU DARI SEGI WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK APARTEMEN GUNAWANGSA TIDAR SURABAYA http://ejurnal.unim.ac.id/index.php/elemen/article/view/513 <p><strong>Ada&nbsp; beberapa metode konstruksi struktur pelat lantai diantaranya yaitu metode konvensional dan metode <em>half slab</em>. Adapun pelaksanaan yang menggunakan metode konvensional terdapat beberapa kekurangan diantaranya yaitu membutuhkan waktu yang lebih lama, jumlah pekerjanya dan material yang lebih banyak serta mutu pekerjaan tidak sebaik pracetak, sedangkan pada sistem pracetak dapat mengurangi jumlah pekerja, material dan peralatan. </strong></p> <p><strong>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Berdasarkan latar belakang tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa perbandingan antara sistem <em>half slab </em>&nbsp;dengan sistem konvensional pada struktur pelat lantai proyek Gunawangsa Tidar Surabaya ditinjau dari segi biaya dan waktu. Pada tower C telah di<em>halfslab</em> dan dianalisa perbandingan biaya dari kedua metode, tetapi perhitungan hanya sebatas satu lantai dan perhitungan waktu juga belum dianalisa, sehingga pada tugas akhir ini dilakukan analisa perbandingan biaya dan waktu pada struktur lantai apartemen tower C dari lantai 10 dan lantai 15 . </strong></p> <p><strong>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Data sekunder yang diperlukan untuk perbandingan kedua sistem ini yaitu RAB (Rencana Anggaran Biaya), Kurva S, Shop Drawing. Metode perencanaan waktu yang dilakukan di proyek tersebut adalah metode kurva S, sehingga pada penelitian ini akan dianalisa menggunakan metode PDM (<em>Precedence Diagram Method). </em>Analisa biaya pada penelitian ini menggunakan acuan SNI 7832-2012 dan HSPK Kota Surabaya Tahun 2018.</strong></p> <p><strong>Hasil analisa pelat lantai 10 didapatkan </strong><strong>selisih dari kedua metode </strong><strong>sebesar Rp118.802.203 dengan selisih </strong><strong>waktu 25,77 hari. </strong><strong>Sedangkan pada </strong><strong>lantai 15 selisih </strong><strong>analisa biayanya</strong><strong> per metode </strong><strong>&nbsp;sebesar Rp</strong><strong>116.147.636</strong><strong> dengan </strong><strong>selisih </strong><strong>waktu pengerjaan selama 25,62 hari.</strong></p> Ummu Suaiba Copyright (c) 2019 Elemen : Jurnal Teknik Sipil http://ejurnal.unim.ac.id/index.php/elemen/article/view/513 Sat, 30 Nov 2019 00:00:00 -0500 EVALUASI KINERJA SISTEM HALFSLAB PADA PELAT LANTAI PROYEK APARTEMEN GUNAWANGSA TIDAR SURABAYA DENGAN METODE ELEMEN HINGGA http://ejurnal.unim.ac.id/index.php/elemen/article/view/535 <p><em>Halfslab</em>&nbsp; dengan <em>one way slab</em>&nbsp; banyak digunakan oleh para kontraktor khususnya pada bangunan <em>highrise building</em> untuk mempercepat proses pengerjaan&nbsp; dengan tetap memperhatikan mutu dan standart SNI. Seiring terus berkembangnya penggunaan <em>halfslab</em>, saat ini sudah mulai banyak peneliti mengkaji kinerja struktur dari <em>halfslab</em>. Permasalahan yang diangkat pada penelitian ini adalah bagaimana kinerja <em>halfslab</em> dengan model <em>two way slab</em> dalam melayani beban yang direncanakan dan memenuhi standart yang ditetapkan.mulai dari proses <em>lifting, overtopping</em> hingga komposit dengan metode elemen hingga. Dimulai dari melakukan simulasi model awal pada <em>software</em> ABAQUS dimana <em>software</em> ini mampu melakukan <em>modeling</em> hingga <em>assemblies </em>benda uji lalu menganalisa benda uji dan mengvisualisasikan hasil analisa elemen hingga,&nbsp; sehingga didapatkan hasil&nbsp; dari penelitian pada 3 fase ereksi yaitu, fase <em>lifting </em>dimana pada fase ini <em>halfslab</em> mampu mempertahankan struktur nya dengan hasil analisa lendutan 2,54E-06 mm berikutnya fase <em>overtopping</em> memiliki nilai lendutan 3,19E-05 mm lalu proses komposit dengan hasil lendutan 0,2 mm dimana nilai tersebut lebih kecil dari yang diisyaratkan yaitu Lx/240. Perhitungan secara analisis juga kami lakukan untuk menentukan nilai regangan pada batang tarik dan tekan pada pelat komposit .sehingga dari penilaian tersebut kekakuan dari <em>halfslab</em> dapat mendekati nilai pada pelat konvensional. Kedepannya diharapkan dapat menjadikan bagian dari referensi dari penggunaan <em>halfslab</em> dengan model dan ukuran yang serupa pada tahapan pengerjaan proyek bangunan lainnya.</p> IRAWAN ADHI PRABOWO, Diah Sarasanty Copyright (c) 2019 Elemen : Jurnal Teknik Sipil http://ejurnal.unim.ac.id/index.php/elemen/article/view/535 Sat, 30 Nov 2019 00:00:00 -0500 ANALISIS TARIF JALAN TOL JOMBANG – MOJOKERTO TERHADAP FASILITAS BERDASARKAN PENDEKATAN ABILITY TO PAY (ATP) WILLINGNESS TO PAY (WTP) DAN STATED PREFERENCE http://ejurnal.unim.ac.id/index.php/elemen/article/view/532 <p>Jalan tol Jombang – Mojokerto merupakan arus penting untuk menghindari kemacetan yang terjadi dijalan raya Mojoagung sekaligus peranan penting untuk membangun roda perekonomian kota tersebut. Meskipun merupakan wilayah yang stategis akan tetapi jalan tol ini masih sepi, oleh karena itu diperlukan adanya evaluasi tarif jalan tol Jombang – Mojokerto untuk mengetahui nilai Kemampuan responden dan kemauan responden . Penelitian ini menggunakan metode analisis <em>Stated Preference </em>yang digunakan untuk mengetahui nilai probabilitas dan potensi pengguna jalan tol serta metode <em>Ability To Pay </em>dan <em>Willingness To Pay </em>yang digunakan untuk membandingkan antara tarif tol berdasarkan kemampuan dan kemauan masyarakat melalui latar belakang ekonomi, sosial dan perjalanan.</p> <p>Objek dalam penelitian ini yaitu jalan tol Jombang – Mojokerto dengan jenis kendaraan Golongan I dengan jumah responden 97 dan Golongan II 97 responden. Dengan mengisi kuisioner karakteristik&nbsp; sosial ekonomi, karakteristik perjalanan, persepsi jalan tol dan kemauan membayar jalan tol Jombang – Mojokerto.</p> <p>Dari hasil analisa menunjukkan tarif ideal Golongan I Rp 14.000 dengan nilai&nbsp; probabilitas 99,48% dan potensi pengguna jalan tol sebesar 213,43 orang perharinya. Tarif ideal golongan II Rp 26.000 dengan nilai probabilitas 87,15% dan potensi pengguna jalan tol sebanyak 19,0388 orang perharinya.</p> Robiatul Adawiyah, Meriana Wahyu Nugroho, Ayu Roesdyningtyas DA Copyright (c) 2019 Elemen : Jurnal Teknik Sipil http://ejurnal.unim.ac.id/index.php/elemen/article/view/532 Sat, 30 Nov 2019 00:00:00 -0500 EVALUASI KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL DI KOTA MADIUN (STUDI KASUS SIMPANG BILITON, SIMPANG KOMPOL SUNARYO, DAN SIMPANG YOS SUDARSO) http://ejurnal.unim.ac.id/index.php/elemen/article/view/536 <p>Meningkatnya jumlah penduduk akan mengakibatkan semakin meningkatnya pergerakan manusia sehingga menyebabkan semakin besar juga jumlah pergerakan kendaraan. Belum adanya traffic light pada persimpangan menyebabkan kondisi pegerakan lalu lintas tidak beraturan. Dengan demikian menimbulkan masalah pada lalu lintas yang semakin rumit. Penelitian yang dilakukan yaitu tentang kinerja simpang tak bersinyal dan perubahan menjadi simpang bersinyal yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja pesimpangan jalan. Analisa berdasarkan MKJI 1997, maka diperoleh derajat kejenuhan dan tundaan pada simpang Biliton sebesar 0.78 dan 13.08 det/smp, Simpang Kompol Sunaryo didapat 0.36 dan 7.89 det/smp, dan Simpang Yos Sudarso didapat 1.03 dan 15.67 det/smp. Pada kondisi simpang bersinyal derajat kejenuhan dan nilai tundaan yang diperoleh pada Simpang Biliton sebesar 0.80 dan 30.83 det/smp, Simpang Kompol Sunaryo didapat 0.58 dan 16.49 det/smp, dan Simpang Yos Sudarso didapat 0.95 dan 101.17 det/smp. Prediksi 10 tahun mendatang dilakukan untuk mengetahui kondisi simpang pada tahun rencana.</p> Leny Jayanti, Meriana Wahyu Nugroho, Ayu Roesdyningtyas DA Copyright (c) 2019 Elemen : Jurnal Teknik Sipil http://ejurnal.unim.ac.id/index.php/elemen/article/view/536 Sat, 30 Nov 2019 00:00:00 -0500 ANALISA KEDALAMAN SHEET PILE PADA LERENG SUNGAI PARITAGUNG DI DESA BESUKI, KECAMATAN BESUKI, KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM PLAXIS http://ejurnal.unim.ac.id/index.php/elemen/article/view/534 <p>Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak wilayah rawan tanah longsor. Hal ini karena Indonesia memiliki banyak lereng yang tajam dan landai. Untuk mencegah terjadinya kelongsoran ada beberapa metode yang dapat digunakan salah satunya yaitu menggunakan <em>Sheet Pile</em> (turap) sebagai penahan tanah. <em>Sheet Pile</em> (turap) adalah suatu konstruksi yang berupa dinding menerus yang dibuat dengan cara menghubungkan potongan – potongan yang saling mengunci yang bertujuan untuk menahan tekanan horisontal akibat tanah dan air. &nbsp;&nbsp;&nbsp;Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui angka kedalaman <em>Sheet Pile</em> dengan hitungan manual dan menggunakan analisa dengan program Plaxis 8.2 untuk mengetahui angka keamanan lereng dan displacement pada konstruksi <em>Sheet Pile</em> <em>Cantilever</em> dan <em>Anchored Sheet Pile</em>. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data sekunder berupa data topografi dan data swedish.</p> <p>Setelah dilakukan analisa mendalam dengan menggunakan hitungan manual dan analisa menggunakan program plaxis, hasil penelitian menunjukan: 1) Dengan perkuatan Sheet Pile pada panjang 13 m diperoleh nilai SF (angka keamanan) 1,223 dengan total displacement <em>Sheet Pile</em> sebesar 27,76 cm dan pada panjang 14 m diperoleh nilai SF 1,304 dengan total displacement Sheet Pile sebesar 25,11 cm. 2) Dengan perkuatan <em>Anchored Sheet Pile</em> pada panjang <em>Sheet Pile</em> 11 m diperoleh total displacement Sheet Pile sebesar 23,49 cm,&nbsp; displacement pada puncak Sheet Pile sebesar 13,20 cm. dan angka keamanan- (SF) 1,754 dengan penambahan angkur dapat mengurangi panjang <em>Sheet Pile</em> sebesar ±10 % dan mengurangi displacement pada puncak <em>Sheet Pile</em> sebesar ±15 %. 3) Dari hasil percobaan menunjukan bahwa konstruksi Sheet Pile dengan menggunakan perkuatan anchor lebih aman, hal ini dapat dilihat dari nilai <em>Safety Factor</em> (SF) yang lebih dari 1,5 tinggi tebing yaitu 1,754.</p> Diana evaliana, Diah Sarasanty, Erna Tri Asmorowati Copyright (c) 2019 Elemen : Jurnal Teknik Sipil http://ejurnal.unim.ac.id/index.php/elemen/article/view/534 Sat, 30 Nov 2019 00:00:00 -0500 PENERAPAN KONSEP GREEN BUILDING TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI PADA PENGEMBANGAN PROPERTI KOMERSIAL DI SURABAYA http://ejurnal.unim.ac.id/index.php/elemen/article/view/545 <p>The application of the concept of green building in Indonesia has not been a significant increase due to the many assumptions that a large initial cost is needed. Grand Sungkono Lagoon is a commercial property building in Surabaya that applies the concept of green building. There are different cost characteristics between green building and non green building in terms of investment and operational costs. Therefore, it is necessary to analyze what green building features have been implemented and their effects on investment decisions in developing commercial property in the green building concept at the Grand Sungkono Lagoon Surabaya. The concept of green buiding that will be analyzed includes 6 aspects, namely appropriate site development, energy efficiency and conservation, water conservation, material resources and cycles, indoor health quality, building environment management. The method used in this research is the study of literature, interviews, and questionnaires. The results obtained in this study are obtained green building features that have been implemented and non-green buildings that can affect investment decisions in the Grand Sungkono Lagoon commercial building in Surabaya.</p> Diah Sarasanty Copyright (c) 2019 Elemen : Jurnal Teknik Sipil http://ejurnal.unim.ac.id/index.php/elemen/article/view/545 Sat, 14 Dec 2019 00:00:00 -0500