NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL DALAM TRADISI “NGALAS” SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HUTAN DI WILAYAH SARADAN MADIUN

Authors

  • Moch.Ichdah Asyarin Hayau Lailin Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Majapahit
  • Amilul Nofa Latansyah prodi Ilmu Komunikasi

Keywords:

kearifan lokal, tradisi “ngalas”, deskriptif kualitatif

Abstract

Kearifan lokal terbentuk sebagai keunggulan budaya masyarakat setempat maupun geografis dalam arti luas, dan lebih menekankan pada tempat dan lokalitas. Pengertian Kearifan lokal merupakan salah satu faktor penting dalam pengelolaan lingkungan hidup, masyarakat serta dalam pengaturan bernegara. Kearifan lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku di dalam tata kehidupan masyarakat yang bertujuan untuk melindungi sekaligus mengelola lingkungan hidup secara lestari. Tradisi ngalas adalah tradisi yang berlaku di sekitar masyarakat yang tinggal di tepian Hutan. Tradis “ ngalas” di masyarakat tepian hutan wilayah Saradan Madiun sudah terjadi secara turun temurun. Tradisi yang unika secara sadar maupun tidak sadar ternyata bertujuan untuk menjaga kelestarian hutan mengingat sebagian besar masyarakat selau bersentuhan dengan hutan tersebut. Penelitian ini mempunyai dua tujuan yaitu: (a) Untuk mengetahui  nilai-nilai kearifan lokal dalam tradisi “ngalas”  sebagai upaya pelestarian lingkungan hutan di Wilayah Saradan, (b)Untuk  mengetahui  tantangan yang dihadapi masyarakat untuk mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal dalam tradisi “ngalas”  sebagai upaya pelestarian lingkungan hutan di Wilayah Saradan. Penelitian ini memakai metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini menghasilkan sebuah rumusan tentang fingsi Kearifan lokal tradisi “ngalas” yakni; Sebagai penanda identitas sebuah komunitas, Elemen perekat (aspek kohesif) lintas warga, lintas agama dan kepercayaan, Kearifan lokal akan mengubah pola pikir dan hubungan timbal balik individu dan kelompok dengan meletakkannya di atas common ground/ kebudayaan yang dimiliki, Kearifan lokal dapat berfungsi mendorong terbangunnya kebersamaan, apresiasi sekaligus sebagai sebuah mekanisme bersama untuk menepis berbagai kemungkinan yang meredusir, bahkan merusak, solidaritas komunal, yang dipercayai berasal dan tumbuh di atas kesadaran bersama, dari sebuah komunitas terintegrasi.

References

Abdillah , Ubed.(2002). Politik Identitas Etnik” Pergulatan tanda tanpa identitas, Magelang, Indonesiatera

Ayatrohaedi. (1986). Kepribadian Budaya Bangsa (local Genius).Jakarta Dunia Pustaka Jaya

Geertz.Clifford.(1992)Politik Kebudayaan, Yogyakarta, Kanisisus

Koentjaraningrat.(1995)Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jkarta. Penerbit Djambatan

Nasrudin, dkk.(2011). Buku Kearifan Lokal Di Tengah Modernisasi. Jakarta: Kemenbudpar RI

Prayitno.H.A.(2004) Etika kemajemukan, jakarta. Penerbit Universitas Trisakti

http://lilawatyy95.blogspot.co.id/2014/06/penjelasan-tentang-kearifan-lokal.html

http://unklebenny.tumblr.com/post/19286691157/kearifan-lokal-masyarakat-indonesia

Published

2023-02-26