Result of analysis

File: 152-166.docx

Statistics


Suspicions on the Internet: 5.36%

Percentage of text with expressions found on the internet


Suspicions confirmed: 0%

Confirmed the existence of the sentences in the URLs found


Suspicions in local files: {PERCENTUAL_PLAGIO_LOCAL}

Percentage of text with expressions found in local files


Analyzed text: 77.37%

Percentage of text effectively analyzed (short phrases, special characters, broken text are not parsed).


Analysis success: 100%

Percentage of successful searches, indicates the quality of the analysis, bigger is better.

Most relevant URLs

URL Occurrences Similarity
http://repository.uin-suska.ac.id/5104/1/2013_2013146AKN.pdf 7 -
https://www.cermati.com/artikel/faktor-faktor-penyebab-naik-turunnya-harga-saham-apa-saja 5 -
https://www.jurnal.id/blog/2018-cara-menghitung-rasio-keuangan-untuk-menilai-kinerja-perusahaan 4 -
http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/download/2609/3003 4 -
https://media.neliti.com/media/publications/102654-ID-pengaruh-net-profit-margin-npm-return-on.pdf 4 -
https://www.sahamok.com/perusahaan-manufaktur-di-bei 4 -

Most referenced local files

{LISTA_ARQUIVOS_LOCAIS_MAIS_REFERENCIADOS}

Expressions with more occurrences

{LISTA_EXPRESSOES_MAIS_OCORRENCIAS}

Analysed text

DAMPAK PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA



NUR AINIYAH 1


TOTO HERU DWIHANDOKO2


Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Majapahit Mojokerto
nurainiyah0202@gmail.com



Abstract



The market where the issuers and investors meet is called the capital market. One of the products sold in the capital market is stock. High and low price of a stock is influenced by the profitability of one company. The purpose of this study was to determine the effect of the effect of profitability proxied by ROE, EPS and NPM on stock prices in food and beverage companies in 2013-2017. This type of research uses quantitative research. The object of research in the food and beverage companies in the period 2013-2017 and a sample of 12 companies. The type of research data used is secondary data, namely financial statement data obtained from the Indonesia Stock Exchange (IDX) and research data analysis method, namely multiple linear regression.
The results showed that the ROE variable partially had no effect on stock prices with a significance value of 0.830. And the EPS NPM variable influences the stock price with a significance value of 0.004 and 0.00. And simultaneously the variable ROE, EPS and NPM affect the stock price with a significance value of 0,000.



Keywords:

Return On Enquity, Earning per Share, Net Profit Margin and Stock Price




Abstrak


Pasar tempat bertemunya emiten dan investor disebut dengan pasar modal. Salah satu produk yang dijual di pasar modal adalah adalah saham. Tinggi rendahnya harga suatu saham salah satunta dipengaruhi oleh profitabilitas perusahaan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dampak pengaruh profitabilitas yang diproksikan dengan ROE, EPS dan NPM terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman pada tahun 2013-2017. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Objek penelitian pada perusahaan makanan dan minuman periode tahun 2013-2017 dan sampel sebesar12 perusahaan. Jenis data penelitian adalah yang digunakan data sekunder yaitu data laporan keuangan yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dan metode analisis data penelitian yaitu regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukan bahwa secara parsial variabel ROE tidak berpengaruh terhadap harga saham dengan nilai signifikansi sebesar 0,830. Dan variabel EPS NPM berpengaruh terhadap harga saham dengan nilai signifikansi sebesar 0,004 dan 0,00 . Serta secara simultan variabel ROE,EPS dan NPM berpengaruh terhadap harga saham dengan nilai signifikansi sebesar 0,000.



Kata Kunci:

Return On Enquity, Earning per Share, Net Profit Margin dan harga saham















PENDAHULUAN

Perusahaan Manufaktur merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri. Perusahaan manufaktur mempunyai peranan penting bagi industi setiap Negara, hal ini dikarenakan manufaktur memiliki jumlah perusahaan yang cukup banyak dibandingkan dengan sector lain. Dengan jumlah yang banyak menjadikan manufaktur sebagai indikator utama bagi kemajuan ekonomi bangsa sehingga sektor manufaktur dapat menjadi salah satu alternative utama bagi investor untuk menanamkan modal di pasar modal. Tempat bertemunya investor dan emiten adalah pasar modal. Instrumen keuangan jangka panjang (obligasi, saham, reksadana, instrument derivative dan instrument lainnya dijual dalam pasar modal. Selain itu, Pasar dijadikan tempat sarana berinvestasi bagi investor, dan tempat bagi perusahaan (misalnya pemerintah ataupun swasta) dalam sarana pendanaan. Dengan kata lain, Pasar Modal dijadikan tempat yang memfasilitasi sarana dan prasarana dalam kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya.
Investasi merupakan kegiatan yang memanfaatkan kas yang dimiliki oleh investor pada saat ini yang bertujuan untuk memperoleh sejumlah keuntungan di kemudian hari. Salah satu investasi di pasar modal yang menjadi minat bagi investor adalah saham. Saham merupakan surat berharga bukti kepemilikan dari perusahaan. Salah satu faktor yang menjadi perhatian utama investor sebelum menanamkan modalnya adalah harga saham. Harga saham merupakan nilai dari satu lembar saham perusahaan. Harga saham selalu berubah-ubah, perubahan harga saham tersebut penting bagi investor untuk diperhatikan apa yang menjadi penyebab perubahan harga saham tersebut dan yang mempengaruhi perubahan dari harga saham. Adanya perubahan harga tersebut investor memerlukan beberapa informasi seperti informasi fundamental dan teknikal.
Pendekatan fundamental lebih menekankan pada informasi untuk mengetahui kondisi fundamental dari sebuah perusahaan, kondisi tersebut seperti kondisi terkait perekonomian yang ada. Analisis fundamental digunakan dalam penentuan nilai intrinsik dari harga saham dengan cara dibandingkannya nilai intrinsik dari saham dengan harga pasar dari saham. Yang menjadi dasar pemikiran pendekatan ini yaitu kinerja perusahaan mempengaruhi harga saham.
Kondisi industri dan perekonomian secara makro mempengaruhi kinerja dari perusahaan(Abdul Halim dalam Raden Tinneke, 2007). Perubahan dari variasi perilaku variabel-variabel dasar kinerja suatu perusahaan menentukan pola perilaku dari harga saham yang menjadi dasar pada analisis fundamental. Lebih ringkasnya, yang menentukan harga saham adalah kinerja dari suatu perusahaan. Kinerja perusahaan dapat diukur melalui analisis dari laporan keuangan perusahaan yang diukur dengan rasio keuangan perusahaan. Analisis rasio keuangan salah satu alat yang digunakan untuk membantu menganalisis laporan keuangan perusahaan sehingga dapat diketahui kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan. Ukuran tingkat profitabilitas, likuiditas, pendapatan dan pemanfaatan asset yang dimiliki serta kewajiban perusahaan merupakan ukuran dari indickator yang disediakan dalam analisis rasio.
Salah satu rasio keuangan perusahaan yang menjadi perhatian utama investor adalah rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas atau yang dikenal dengan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Apabila kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan indikator rasio tersebut dan nilai rasionya perusahaan tinggi maka nilai perusahaan juga akan ikut tinggi. Hal ini disebabkan karena, perusahaan dianggap oleh investor mampu mengelola usahanya dengan baik sehingga perusahaan mampu menghasilkan laba. Jika laba yang diperoleh perusahaan meningkat, investor beranggapan bahwa dimana nantinya laba tersebut dapat juga akan diterima para pemegang saham dalam bentuk dividen kas sebagai balas jasa kepada investor. Dividen merupakan hal yang menarik jika dilihat dari kacamata investor, karena dividen merupakan laba yang dibagikan kepada para investor. Perusahaan yang membagikan dividen akan diminati oleh investor untuk dijadikan tempat berinvestasi. Banyaknya investor yang tertarik pada dividen tersebut menyebabkan para investor akan berbondong-bondong berinvestasi ke perusahaan tersebut. Semakin banyaknya investor yang menginvestasikan dananya pada perusahaan tersebut menyebabkan permintaan saham perusahaan tersebut akan semakin banyak sehingga harga saham tersebut juga akan meningkat seiring dengan bunyi dari hukum permintaan pasar. Penelitian ini menggunakan rasio profitabilitas yang diproksikan dengan rasio Return on Equity (ROE), Earning per Share (EPS), dan Net Profit Margin (NPM).
Return on Equity (ROE) atau ukuran yang membandingkan laba bersih perusahaan dengan ekuitas perusahaan (Fara Dharmastuti, 2004). ROE atau yang dikenal dengan rasio yang dipergunakan dalam pengukuran besarnya tingkat keuntungan yang menjadi hak dari investor. Dari kacamata investor, Indikator terpenting dalam menilai prospek suatu perusahaan dikemudian hari dengan melihat tingkat pertumbuhan profitabilitas perusahaan. Semakin besar nilai ROE perusahaan hal ini berarti bahwa semakin optimalnya penggunaan modal sendiri dari perusahaan dalam menghasilkan laba, dengan adanya peningkatan laba berarti adanya pertumbuhan yang bersifat progresif. Secara empiris semakin besar laba maka besar pula minat investor dalam menginvestasikan dananya untuk memiliki saham tersebut (Edy Subiyantoro dan Fransisca Andreani, 2003).
Earning per Share (EPS) merupakan rasio yang diukur dengan laba bersih setelah pajak dibagi jumlah lembar saham (Tjptono Darmadji dan Hendy M Fakhuddin, 2006). Besarnya laba bersih perusahaan yang akan dibagikan kepada pemegang saham perusahaan merupakan informasi rasio EPS dari perusahaan. Nilai Earnings per Share (EPS) perusahaan yang tinggi berakibat pada tingginya harga saham perusahaan hal ini dikarenakan meningkatnya investor yang ingin berinvestasi pada perusahaan tersebut (Fara Dharmastuti, 2004). Penelitian akan adanya keterkaitan antara rasio keuangan dengan harga saham pada perusahaan go public di bursa efek Indonesia dilakukan oleh Rosyadi (2002). Berdasarkan penelitian Rosyadi didapatkan hasil penelitian bahwa terdapat pengaruh variabel EPS (Earning Per Share) dan ROA (Return on Assets) terhadap harga saham. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Noer Sasongko (2006) menunjukkan hasil bahwa pada variabel EPS terdapat pengaruh terhadap variabel harga saham dan variabel ROA tidak terdapat berpengaruh yang signifikan terhadap variabel harga saham.
Penelitian yang dilakukan oleh Rizqi dan rishi (2016), variabel Net Profit Margin (NPM) dan Return On Investment (ROI) memiliki pengaruh terhadap varibel harga saham, sedangkan variabel Return on Equity (ROE) dan EPS (Earning Per Share) tidak memiliki pengaruh terhadap variabel harga saham.
Analisis teknikal merupakan analisis harga saham yang didasarkan pada informasi yang tercermin dalam kondisi perdagangan saham, dan keadaan yang ada di pasar, serta permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar saham dan juga fluktuasi nilai kurs, dan volume transaksi sebelumnya. Perubahan harga saham didasarkan pada pola perilaku dari harga saham dan kecenderungan terulang kembali kejadiannya ditegaskan dalam analisis teknikal. Jual beli saham adalah kegiatan yang berspekulasi menjadi asumsi dasar analisis teknikal.

Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :


Untuk mengetahui adanya pengaruh Return on Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), dan Net Profit Margin (NPM) secara simultan pada harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013 2017
Untuk mengetahui adanya pengaruh Return on Equity (ROE) berpengaruh secara parsial pada harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013 2017
Untuk mengetahui adanya pengaruh Earning Per Share (EPS) berpengaruh secara parsial pada harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013 2017
Untuk mengetahui adanya pengaruh Net Profit Margin (NPM) berpengaruh secara parsial pada harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013 2017


Kajian Literatur

Agency theory

Menurut Michael C.Jensen dan Wiilliem H.
Meckling (dalam Lukas Setia Atmaja,2003:12) mengungkapkan bahwa teori keagenan menjelaskan hubungan antara agen (manajemen perusahaan) dan principal (pemegang saham). Asimetri informasi sering terjadi dalam hubungan antara agen dan prinsipal. Hal ini dapat terjadi karena disebabkan oleh adanya pihak yang mempunyai informasi lebih yaitu agen dibandingkan dengan pihak lain yaitu prinsipal. Agen lebih banyak memperoleh informasi karena agen terlibat langsung dengan kegiatan yang terjadi dalam operasional perusahaan. Dengan asumsi individu mempunyai kepentingan untuk dirinya sendiri, maka dengan adanya asimetri informasi akan mendorong agen menyembunyikan informasi yang tidak dimiliki oleh prinsipal.
Rasio Keuangan

Menurut Robert Ang (1997), pengelompokan rasio keuangan berdasarkan ruang lingkup dan tujuan yang akan dicapay dalam 5 (lima) jenis :
Rasio Likuiditas (Liquidity Ratios)

Rasio perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang akan jatuh tempo yang diukur dengan kemampuan jangka pendek perusahaan (kurang dari satu tahun).
Rasio Aktivitas (Activity Ratios)

Rasio yang digunakan dalam pengukuran efisiensi dari pemanfaatan asset yang dimiliki perusahaan.
Rasio Rentabilitas atau Profitabilitas (Profitability Ratios)
Rasio ini perusahaan yang digunakan sebagai ukuran dalam capaian keberhasilan dari perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.
Rasio Solvabilitas (Solvency Ratios)

Rasio ini dalam mengukur tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
Rasio Pasar (Market ratios)

Rasio ini berisi informasi penting perusahaan terkait apa yang diungkapkan dalam basis per saham.
Rasio Profitabilitas

Menurut Kasmir (2014:
115) rasio profitabilitas didefinisikan sebagai rasio yang mengukur nilai kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Pengelompokan rasio ini terdiri atas 6 (enam) jenis utama, yaitu:
Gross Profit Margin (GPM)

Rasio yang digunakan dalam pengukuran besarnya tingkat kembalian keuntungan kotor dengan penjualan bersih perusahaan.
GPM=laba kotorpenjualanx100%

Net Profit Margin (NPM)

Rasio yang dipergunakan dalam pengukuran besarnya kembalian keuntungan bersih dengan penjulan bersih perusahaan.
NPM=earning after interest and tax(EATS)net salesx100%
Operating Return On Assets (OPROA)

Rasio yang dipergunakan dalam pengukuran besarnya kembalian keuntungan operasional atas keuntungan operasional perusahaan dengan total asset.
OPROA=operating incomeaverage total assetx100%

Return On Assets (ROA)

Rasio yang dipergunakan dalam pengukuran besarnya keuntungan yang diukur dengan efektifitas dalam pemanfaatan aktivitas yang dimiliki oleh perusahaan.
ROA=earning after interest and tax(EATS)total assetsx100%
Return On Equity (ROE)

Rasio yang dipergunakan dalam pengukuran besarnya pemanfaatan ekuitas yang dimiliki perusahaan yang diukur dengan tingkat efektifitas dalam memperoleh laba,
ROE=earning after interest and tax(EATS)total Equityx100%
Operating Ratio (OPR)

Rasio yang dipergunakan dalam pengukuran besarnya keuntungan operasional perusahaan dengan nilai bersih penjualan.
Earning Per Share (EPS)

Yang dikenal dengan rasio buku, merupakan rasio yang digunakan dalam mengukur besarnya keberhasilan manajemen atas tercapainya keuntungan bagi pmegang saham atau investor.
EPS=earning after interest and tax(EATS)jumlah saham yang beredarx100%
Informasi Keputusan investasi

Informai bagi investor dan pelaku bisnis menjadi salah satu unsur terpenting hal ini dikarenakan didalam informasi terdapat keterangan yang disajikan, catatan atau gambaran pada saat kemarin, hari ini maupun kemudian hari dimana hal tersebut sangat bermanfaat bagi kelangsungan perusahaan dan bagaimana pasar efeknya (Pandji Anoraga dan Piji Pakarti, 2001). Keterkaitan yang erat antara informasi dengan keputusan informasi dalam pasar modal sehingga tidak boleh diabaikan atau dilupakan begitu saja oleh siapapun yang terjun dalam dunia investasi.
Analisis saham

Perkiraan harga saham perusahaan dimasa yang akan datang dalam penentuan keputusan investasi terdapat 2 (dua) macam analisis yaitu (Puji Astuti, 2002):
Analisis Teknikal

Informasi yang tercermin dalam kondisi perdagangan, keadaan pasar, permintaan dan penawaran harga di pasar saham, flluktuasi kurs dan volume transaksi pada masa lalu dijadikan dasar dalam analisis harga saham yang disebut dengan analisis teknikal. Kekuatan pasar seperti permintaan dan penawaran menentukan harga saham perusahaan.
Analisis Fundamental

Prediksi harga saham dikemudian hari dengan diestimasikan dari nilai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harga saham dikemudian hari dan diterapkannya hubungan antar variabel tersebut yang pada akhirnya diperoleh nilai taksiran harga saham merupakan analisis fundamental. Atau model tersebut merupakan model yang dikenal dengan nama share price forecasting model. Identifikasi faktor-faktor fundamental (penjualan, biaya pertumbuhan, kebijakan deviden dan lain-lain) merupakan langkah penting dalam model peramalan ini dalam memperkirakan pengaruhnya terhadap harga saham. Apabila hasil kemampuan perusahaan meningkat (yang dimaksut disini adalah peningkatan dalam meperoleh laba) maka yang terjadi adalah adanya pengingkatan juga dengan harga saham. Maka dapat dikatakan pula profitabilitas mempengaruhi harga saham (Suat Husnan, 2004). Dikatakan dalam analisis fundamental bahwa landasan kuat yang dimiliki setiap investasi saham yaitu dengan analisis terhadap kondisi perusahaan saat ini dan prospek dikemudian hari melalui penentuan nilai intrinsik. Mengkombinasikan Faktor perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang diharapkan dengan adanya risiko yang melekat pada saham tersebut merupakan fungsi dengan adanya nilai intrinsik. Nilai tersebutlah yang menjadi bahan estimasi kemudian oleh investor. Hasil perolehan estimasi ini nantinya akan dibandingkan dengan nilai pasar sekarang sekarang (current market price) yang dapat dijadikan sebagai penentu mana saham yang overprice dan mana yang saham underprice bila harga saham lebih kecil dari harga seharusnya (harga wajarnya), dan berlaku sebaliknya. Penganalisisan faktor fundamental dengan mendasarkan pada cerminan rasio keuangan ( lima rasio tersebut antara lain : rasio likuiditas, rasio rentabilitas (profitabilitas, rasio solvabilitas, rasio pasar dan rasio aktivitas) dari analisis keuangannya

METODE

Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kuantitatif dengan menggunakan alat statistik dan pengujian hipotesis. Metode ini disebut metode kuantitatif merupakan data penelitian yang menggunakan berupa angkaangka dan cara analisisnya menggunakan statistik (Sugiono, 2011;7).

Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan jenis dan sumber data berupa data sekunder. Data sekunder dapat diperoleh dari dokumentasi data yang ada pada perusahaan, yaitu data tentang sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi, maupun laporan keuangan perusahaan dan sebagainya (Indrianto & Supomo, 2002;146). Data sekunder untuk penelitian ini yaitu laporan keuangan Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013 2017. Data diperoleh dari melalui laman resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.com).

Populasi dan sampel

Daftar perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2017 sebanyak 154 perusahaan.
Tabel 1 Proses Pemilihan Sampel

NO

Keterangan

Jumlah

1.

Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2013 2017 dan menyajikan laporan keuangan lengkap per 31 desember selama 5 tahun berturut-turut
154

2.

Perusahaan manufaktur yang ada disektor Industri Barang dan Konsumsi yaitu perusahaan Makanan dan Minuman tahun 2013 2017 dan konsisten melaporkan laporan keuangannya per 31 desember.
14


3

Perusahaan yang mengeluarkan laporan keuangan secara lengkap periode tahun 2013-2017
12

4

Perusahaan yang memperoleh laba pada periode tahun 2013-2017
12

5

Jumlah sampel akhir

12

6

Total sampel penelitian selama 5 tahun
60

Sumber : Data diolah oleh Penulis


154 perusahaan manufaktur merupakan populasi dari penelitian ini. berdasarkan populasi yang diperoleh, kemudian dilakukan pemilihan sampel penelitian dengan cara purposive sampling yaitu pemilihan sampel yang didasarkan pada kriteria tertentu. Yang biasanya merujuk pada tujuan atau masalah penelitian. Sehingga diperoleh banyaknya sampel penelitian sebesar 12 perusahaan. Adapun proses pemilihan sampel penelitian sebagaimana tabel 1.


Variabel dan Definisi Operasional Variabel

Variabel

Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Harga saham (Closing Price) (Y) adalah variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini.
Variabel Independen

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain. Ada tiga variabel independendalam penelitian ini, antara lain Return on Equity (ROE) : X1, Earning Per Share (EPS) : X2, dan Net Profit Margin (NPM) : X3.
Definisi Operasional Variabel

Tabel 2 Definisi Operasional Variabel

NO

Variabel

Konsep Variabel

Indikator

Skala

1

Return on Equity (ROE) (X1)

rasio yang ditunjukkan dari penggunaan total aktiva perusahaan atas hasil (return) Kasmir (2016:201)

Earning after interest and tax (EAT)total Equity
rasio

2

Earning Per Share (EPS) (X2)

Rasio yang ditunjukkan atas bagian laba dari setiap lembar saham Darmadji dan Fakhruddin (2012:154)

Earning after interest and tax (EAT)jumlah saham beredar
rasio

3

Net Profit Margin (NPM) (X3)

mendefinisikan NPM merupakan rasio laba bersih yang diperoleh dari pengurangan atas penjualan terhadap expense Lukman Syamsuddin (2014:62)

Earning after interest and tax (EAT)Penjualan
rasio

4

Harga Saham (Closing Price).(Y)

harga yang diminta oleh penjual atau pembeli pada saat akhir hari bursa
closing price

Nominal

Sumber : Data diolah oleh Penulis


Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan dokumentasi dan studi kepustakaan.

Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Penelitian ini mengunakan datadata keuangan perusahaan berupa Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas perusahaan Makanan dan Minuman dari tahun 2013 sampai tahun 2017 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), kemudian akan dianalisis yang berguna untuk menilai pengaruh antara variabel independen (ROE, EPS, dan NPM) terhadap variabel dependen (Harga Saham).

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data penelitian adalah sebagai berikut :

Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan uji prasarat dalam penelitian ini antara lain :
Uji Normalitas,

Uji statistik untuk mengetahui normalitas distribusi data dapat dilakukan dengan menggunakan metode one sample kolmogorovsmirnov-test (nilai = 5%). Bila sig (2-tailed) > maka data mempunyai distribusi normal.
Uji multikolinearitas,

Pengujian ini dilakukan untuk menguji ada tidaknya korelasi antara sesama variabel independen yang ada dalam model regresi dengan melihat tolerance dan Variance Inflantion Factor (VIF). Syarat uji ini adalah nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10 (Ghozali,2005:91).
Uji Autokorelasi

durbin Watson merupakan uji autokorelasi yang dipergunakan dalam penelitian ini.
Uji Heterokedastisitas.

cara untuk mendeteksi ada tidaknya heterosdastisitas yaitu diantaranya dengan mengunakan scatterplot dan uji glejser. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 yang lazim digunakan dalam penelitian. Uji glejser.
Analisis Regresi linear berganda

Persamaan regresi adalah sebagai berikut :

Y = a + b1X1+ b2X2+ b3X3+ e
Keterangan :

Y : harga saham

b1,b2,b3, : Koefisien regresi

X1 : ROE

X2 : EPS

X3 : NPM

e : Standard error

Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis menggunakan uji regresi linear berganda, uji t, uji F dan uji Koefisien Determinasi (r2).
Uji t

Tujuan dari pengujian ini untuk melihat pengaruh parsial variabel bebas ROA (X1), EPS (X2) dan NPM (X3) terhadap variabel terikat yaitu harga saham (Y).
Ho diterima :
-t tabel t hitung t tabel atau sig-t > = 5% yang berarti tidak terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat).
Ho ditolak :
t hitung > t tabel atau t hitung < - t tabel atau sig-t < = 5% yang berarti terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat).
t hitung dapat diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut :

thitungb-BSb

Keterangan :

b = Koefisien regresi parsial sampel

B = Koefisien regresi parsial populasi

Sb = Standard error Koefisien regresi sampel
Uji F

Pengujian ini dipergunakan untuk melihat pengaruh secara simultan antara variabel ROA (X1), EPS (X2) dan NPM (X3) terhadap variabel terikat yaitu harga saham (Y).
Ho diterima :
F hitung F tabel atau sig-t > = 5% yang berarti secara simultan tidak terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat).
Ho ditolak :
F hitung > F tabel atau sig-t < = 5% yang berarti terdapat pengaruh secara simultan antara variabel bebas terhadap variabel terikat).
F hitung dapat diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut :

Fhitung=R2/k(1-R2)(n-k-1)

Keterangan :

F = Fhitung yang dibandingkan dengan Ftabel
R2 = Koefisien determinasi

k = jumlah variabel bebas

n = jumlah sampel

Uji Koefisien determinasi (r2)

Pengujian ini dipergunakan untuk melihat besarnya pengaruh semua variabel bebas ROE (X1), EPS (X2) dan NPM (X3) terhadap variabel terikat yaitu harga saham (Y). Pengujian ini dapat dilihat dari hasil kuadrat koefisien determinasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Temuan Data Hasil Penelitian

Penelitian ini menggunakan analisis data hasil perhitungan ROE, EPS, NPM dan harga saham yang dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini :
Tabel 3 hasil perhitungan ROE, EPS, NPM dan Harga Saham
Tahun

Kode Perusahaan

ROE

EPS

NPM

HRG SAHAM

2013

AISA

14,71

106,08

8,55

2.095


CEKA

12,32

218,72

2,57

750


DLTA

39,98

16.514,56

13,52

7.800


ICBP

16,85

381,63

8,90

6.550


INDF

8,90

285,16

7,70

6.750


MLBI

118,60

55.576,08

32,88

11.950


MYOR

26,87

1.164,83

8,43

836


ROTI

20,07

31,22

10,50

1.385


SKBM

28,97

67,83

4,49

970


SKLT

8,19

16,90

2,02

300


STTP

16,49

87,38

7,30

2.800


ULTJ

16,13

112,06

9,40

930

2014

AISA

10,52

113,40

7,36

1.210


CEKA

7,63

137,82

1,11

675


DLTA

37,68

17.628,38

32,76

5.200


ICBP

16,83

446,62

8,43

6.738


INDF

12,48

442,50

8,09

5.175


MLBI

143,53

37.717,51

26,60

8.200


MYOR

9,99

451,31

2,89

1.220


ROTI

19,64

37,26

10,03

1.265


SKBM

28,03

80,23

6,02

945


SKLT

10,75

24,56

2,42

370


STTP

15,10

94,27

5,69

3.015


ULTJ

12,51

100,89

7,23

986

2015

AISA

9,42

96,45

6,22

1.945


CEKA

16,65

358,15

3,06

1.250


DLTA

22,60

11.895,11

27,45

5.000


ICBP

17,84

514,62

9,21

8.575


INDF

8,60

338,02

5,79

7.925


MLBI

64,83

235,74

18,43

11.750


MYOR

24,07

1.364,15

8,44

1.645


ROTI

22,76

53,45

12,44

1.600


SKBM

11,67

44,48

2,95

640


SKLT

13,20

29,55

2,69

308


STTP

18,41

141,78

7,30

3.190


ULTJ

18,70

179,71

11,91

1.143

2016

AISA

16,87

184,39

10,99

476


CEKA

28,12

419,66

6,07

1.290


DLTA

25,14

316,90

32,84

4.590


ICBP

19,63

308,73

10,54

8.900


INDF

11,99

472,02

7,90

7.625


MLBI

119,68

465,98

30,10

13.675


MYOR

22,16

60,60

7,57

2.020


ROTI

19,39

55,31

11,09

1.275


SKBM

6,12

30,43

1,50

715


SKLT

6,97

29,88

2,48

1.100


STTP

14,91

133,18

6,62

4.360


ULTJ

20,34

243,17

15,15

1.295

2017

AISA

3,98

53,90

-17,21

545


CEKA

8,60

126,28

2,52

1.325


DLTA

18,01

236,08

35,99

4.850


ICBP

15,34

260,82

9,95

8.725


INDF

9,39

373,29

7,33

7.750


MLBI

96,08

436,96

39,00

14.500


MYOR

14,12

41,50

7,83

2.240


ROTI

6,24

19,23

5,43

1.295


SKBM

0,36

2,25

1,41

675


SKLT

5,29

23,72

2,51

1.100


STTP

12,43

127,25

7,65

4.390


ULTJ

15,67

55,46

14,58

1.270

Sumber: www.idx.co.id


Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Metode one sample Kolmogorov smirnov-test dipergunakan dalam penelitian ini untuk menguji normalitas data yang ditunjukkan dengan tingkat signifikansi dari masing-masing variabel bebas ROE (X1), EPS (X2) dan NPM (X3) sebesar 0,078 yang > (0,05) yang dapat diartikan bahwa data berdistribusi normal.
Uji Multikolinearitas

Berdasarkan hasil perhitungan untuk nilai tolerance dan VIF tidak ada dari variabel bebas yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 dan nilai VIF lebih dari 10,00 yang dapat diartikan bahwa diantara variabel bebas satu dengan yang lainnya tidak terdapat korelasi atau hubungan yang dapat menyebabkan terganggunya hubungan antara variabel bebas dengan terikat.
Tabel 4 hasil uji multikolinearitas


Sign

Collinearity statistic



Tolerance

VIF

ROE

0,830

0,419

2,389

EPS

0,004

0,520

1,922

NPM

0,007

0,498

2,010

Sumber : Data diolah oleh Penulis


Uji Autokorelasi

Agar dapat Dikatakan tidak terdapat autokorelasi maka nilai DW > DU dan (4-DW) > DU atau bisa juga sebagai berikut: (4-DW) > DU < DW.
Tabel 5 Model Summaryb

Model

df2

Sig. F Change

Durbin-Watson

1

56

,000

1,722

Sumber : Data diolah oleh Penulis


Dari hasil uji Durbin Watson didapatkan nilai DW adalah 1,722 dan DU untuk K=3 (variabel x=3) adalah 1,6889. Hal ini menunjukkan bahwa nilai 1,722 > 1,6888 dan (4 - 1,722 = 2,278) > 1,722 sehingga dapat dikatakan tidak terdapat aotukorelasi pada model penelitian ini.
Uji Heterokedastisitas

Gambar 1 Scatterplot

1582865-508000
















Berdasarkan gambar scatterplot tersebut, bahwa titik-titik menyebar dan tidak membentuk pola tertentu dengan jelas yang dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah terkait heterokedastisitas.


Analisis Regresi Linear Berganda


Analisis ini dipergunakan dalam mengetahui kontribusi variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat.

Table 6 Hasil Analisis Regrei Linear Berganda

coeficient


Model


Unstandarddized Coefficients


Standarddized Coefficients




B


Std. Error


Beta


1


(Constant)


2,690


0,174






ROE


-0,039


0,180


-0,033




EPS


0,226


0,076


0,403




NPM


0,018


0,006


0,391


Berdasarkan tabel diatas, persamaan linear berganda tersebut sebagai berikut :

Y = 2,690 -0,039 X1 + 0,226 X2 + 0,018 X3 + e

Interpretasi :


Konstantan (a) = 2,690 berarti variabel ROE (X1), EPS (X2) dan NPM (X3) berpengaruh terhadap harga saham (Y) sebesar 2,690 yang dapat diartikan dengan apabila variabel bebas sama dengan 0 maka diprediksikan harga saham mengalami kenaikan sebesar 2,690.

Koefisien regresi untuk ROE (X1) sebesar -0,039 berarti jika ROE mengalami kenaikan sebesar 1 satuan maka harga saham (Y) akan mengalami penurunan sebesar 0,039 dimana dianggap variabel EPS (X2) dan NPM (X3) sama dengan 0.

Koefisien regresi untuk EPS (X2) sebesar 0,226berarti jika ROE mengalami kenaikan sebesar 1 satuan maka harga saham (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,226 dimana dianggap variabel ROE (X1) dan NPM (X3) sama dengan 0.

Koefisien regresi untuk NPM (X3) sebesar 0,018 berarti jika ROE mengalami kenaikan sebesar 1 satuan maka harga saham (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,018 dimana dianggap variabel ROE (X1) dan EPS (X2) sama dengan 0.



Pengujian Hipotesis


Uji t


Tabel 7 Hasil Uji t menyajikan hubungan variabel bebas dengan variabel terikat yang dipergunakan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel secara parsial terhadap variabel terikat.

Tabel 7 Hasil Uji t


coeficient


Model


Unstandarddized Coefficients


Standarddized Coefficients


t


Sig




B


Std. Error


Beta






1


(Constant)


2,690


0,174




15,446


0,000




ROE


-0,039


0,180


-0,033


-0,216


0,830




EPS


0,226


0,076


0,403


2,982


0,004




NPM


0,018


0,006


0,391


2,826


0,007



Berdasarkan tabel tersebut diperoleh nilai t hitung ROE (X1) sebesar -0,216 < t tabel sebesar 2,003 dan p value (0,830) > (0,05), maka disimpulkan bahwa secara parsial variabel ROE (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham (Y). Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel ROE terhadap harga saham. Sehingga Ha yang menyatakan bahwa ROE berpengaruh terhadap harga saham ditolak. Apabila terjadi kenaikan rasio ROE maka tidak diikuti kenaikan harga saham. Begitulah sebaliknya, jika terjadi penurunan pada rasio ROE maka juga tidak diikuti pula dengan penurunan harga saham. Sehingga rasio ini tidak bisa menjadi tolak ukur dalam membeli saham.
Hasil tersebut tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Sudana (2009:26) yang menyatakan bahwa ROE mampu menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba setelah pajak dengan menggunakan model sendiri yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio ini penting bagi pihak pemegang saham, karena untuk mengetahui efektifitas dan efisien pengolahan modal sendiri yang dilakukan oleh pihak perusahaan. Hal ini menandakan, semakin tinggi rasio ini maka semakin efisiensi penggunaan modal sendiri yang dilakukan oleh pihak perusahaan. Begitupun sebaliknya, semakin rendah rasio ini maka tidak efesien dalam penggunaan modal sendiri yang dilakukan oleh pihak peusahaan
Nilai t hitung EPS (X2) sebesar 2,982 > t tabel sebesar 2,003 dan p value (0,004) < (0,05), maka disimpulkan bahwa secara parsial variabel EPS (X2) berpengaruh signifikan terhadap harga saham (Y). Hasil ini sesuai dengan teori dari Tandelin (2010;372) yang menyatakan bahwa jika dilihat dari sudut pandang para investor, salah satu indikator yang penting untuk menilai kemajuan suatu perusahaan dimasa yang akan mendatang dengan cara melihat sejauh mana pertumbuhan profitabilitas perusahaan tersebut. Demikian halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Dwiatama Patriawan (2009), yang menyatakan bahwa EPS berpengaruh negative siginifikan terhadap harga saham. Hasil penelitian sejalan juga dengan hasil penelitian Nieke Arwiyati Shidiq (2011), dan Hardaningtyas (2012) bahwa profotibilitas EPS berpengaruh negatif terhadap harga saham.

Nilai t hitung NPM (X3) sebesar 2,826 > t tabel sebesar 2,003 dan p value (0,007) < (0,05), maka disimpulkan bahwa secara parsial variabel NPM (X3) berpengaruh signifikan terhadap harga saham (Y). hasil ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh arie dan Isroah (2017) yang menyatakan bahwa Net Profit Margin (NPM) berpengaruh positif terhadap Harga Saham.

Uji F


Tabel 8 menyajikan hubungan variabel bebas dengan variabel terikat yang dipergunakan untuk mengetahui pengaruh simultan dari semua variabel terhadap variabel terikat.

Tabel 8 Hasil Uji F


anova


Model


Sum of Squares


F


Sig


1


Regression


5,734


16,346


0,000b




Residual


6,548








Total


12,282








Berdasarkan table diatas, diperoleh nila F hitung sebesar 16,346 dan F tabel untyuk N=60 (12x 5) adalah 2,77 yang berarti Fhitung > dari Ftabel dan signifikansi 0,000 < (0,05) maka Ha diterima yang dapat diartikan bahwa ROE (X1), EPS (X2) dan NPM (X3) mempengaruhi secara simultan terhadap harga saham (Y).

Uji Koefisien determinasi (r2)


Besarnya pengaruh dari semua variabel ROE (X1), EPS (X2) dan NPM (X3) terhadap harga saham (Y) dapat ditunjukkan dari nilai R square yaitu sebesar 0,467. Hal ini dapat diartikan bahwa ROA (X1), EPS (X2) dan NPM (X3) mempengaruhi variabel harga saham (Y) sebesar 0,467 atau 46,7 % dan sisanya sebesar 53,3 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ada dalam penelitian ini.

Tabel 9 Hasil Koefisien R2


Model


R


R Square


Adjusted R Square


Std. Error of the Estimate


1


0,683a


0,467


0,438


0,34196




SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dari penelitian ini bahwa secara parsial variabel ROE (X1) tidak berpengarih signifikan terhadap harga saham (Y) dimana diperoleh nilai t hitung sebesar -0,216 < t tabel sebesar 2,003, variabel EPS (X2) berpengarih signifikan terhadap harga saham (Y) dimana diperoleh nilai t hitung sebesar 2,982 > t tabel sebesar 2,003, dan variabel NPM (X3) berpengarih signifikan terhadap harga saham (Y) dimana diperoleh nilai t hitung sebesar 2,826 > t tabel sebesar 2,003. Secara simultan variabel ROA (X1), EPS (X2) dan NPM (X3) berpengarih signifikan terhadap harga saham (Y) dengan nilai p value sebesar 0,000 dimana diperoleh nilai F hitung sebesar 16,346 > F tabel sebesar 2,77 dengan besarnya pengaruh sebesar 46,7 % dan sisanya sebesar 53,3 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ada dalam penelitian ini.

DAFTAR RUJUKAN

Abdul, Halim.2007. Analisis Investasi. Edisi Kedua. Jakarta : Salemba Empat.

Ahmad, Kamaruddin, 2004, Dasar-Dasar Manajemen Investasi dan Portofolio, Rinekacitra : Jakarta.
Ang, Robert.1997.Buku Pintar Pasar Modal Indonesia.Jakarta:Media Staff Indonesia.

Anoraga, Pandji, Piji Pakarti, 2002, Pengantar Pasar Modal, Cetakan Kelima, Rineka Cipta : Jawa Tengah.
Arie, Setyawan Muhammad dan Isroah, 2017. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Net Profit Margin (Npm), Dan Return On Equity (Roe) Terhadap Harga Saham, Jurnal Profita Vol. 5 N0.6 tahun 2017. Diakses dari: http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/profita/article/view/9840/9494
Atmaja, Lukas Setia, 2003, Manajemen Keuangan Edisi Revisi. Erlangga: Jakarta. Bambang, Riyanto, 2006, Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan, Yogyakarta: Yayasan Penerbit Gajah Mada.
Brigham, Houston, 2006, Fundamentals Of Financial Management, Edisi 10, Salemba Empat : Jakarta.
Darmadji, Tjiptono, Hendry M.
Fakhruddin, 2006, Pasar Modal Di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab, PT.Salemba Empat: Jakarta.
Dwiwulandari, Amalia, 2012, Pengaruh Dividend Per Share, Solvabilitas, Likuiditas dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, Fakultas Ekonomi, Universitas Sili Wangi.
Erlina, 2008, Metode Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Menejemen, Edisi Kedua, Usu Press, Medan.
Fahmi, Irham, 2011, Analisis Kinerja Keuangan, Penerbit Alfabeta : Bandung. Ghozali, Imam,2005, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.


Gitman, Fakhrudin, 2003, Pengertian Pasar Modal. Http://Www.Geogle.Com Hanafi M. Mamduh, 2004, Manajemen Keuangan, Yogyakarta: BPFE.
Harahap, Sofyan Syafri, 2004, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. PT. Raja Grapindo persada. Jakarta.
Hartono, Jogianto,2008, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, BPFE:Yogyakarta
Hartono, Jogianto, 2010, Teori Fortofolio dan Analisis Investasi, Edisi Ketujuh BPFE: Yogyakarta
Husnan, Suad, Pudjiastuti, Enny, 2002, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.
UPP STIM YKPN : Yogyakarta.


Herlina, 2008, Pengaruh Dividend Per Share dan Return On Equity Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Food And Beverages Di Bursa Efek Indonesia. Fakultas Ekonomi,Universitas Riau.
Irawati, Susan, 2006, Pengertian Pasar Modal. Http://Www.Geogle.Com

Indri Martati, Reny, 2010, Analisis Variabel-Variabel Yang Berpengaruh Terhadap Tingkat Harga Saham Perusahaan Yang Tergabung Di Jakarta Islamic Index (JII), Fakultas Ekonomi, UIN Maulana Malik Ibrahim
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, 2002. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta
Intan, Taranika, 2009, Pengaruh Dividend Per Share dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Public Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Universitas Sumatra Utara, Medan.
Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Satu. Cetakan Ketujuh. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

______, 2008, Analisis Laporan Keuangan, PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta Kieso E.Donald, Dkk, 2008, Akuntansi Intermedi ate,Jilid 2, Penerbit : Salemba Empat, Jakarta
Muhamad Syafi'I, Antonio, 2010, Bank Syariah dari Teori Ke Praktek.
Gemainsani : Jakarta.


Medichah, 2005, Pengaruh Earning Per Share, Dividend Per Share, dan Financial Leverage Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang.
Oktario, Didik, 20011, Pengaruh Dividend Per Share, Solvabilitas, Likuiditas dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Riau.
Novriyanti Tadi, Yetty, 2008, Pengaruh Earning Per Share dan Dividen Per Share Terhadap Perubahan Harga Saham Sebelum dan Setelah Stock Split Pada Perusahaan Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia (BEI), STIE Surabaya.
Priyatno, Duwi. 2010. Paham dengan Analisa Statistik SPSS. Media Kom: Yogyakarta.

Puji, Astuti. 2002.
Analisis Variabel- Variabel yang Mempengaruhi Harga Pasar Saham Perusahaan Perbankan di PT BEJ. Kompak. No. 6, hal 301-327
Tyas, R. A., Sautra, R. S.. 2016.
Analisis Pengaruh Profitabilitas terhadap Harga Saham (Studi Kasus Perusahaan Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2012-2014). Jurnal Online Akuntan. Vol.1, No.1, Juni 2016, 77-91.
https://media.neliti.com/media/publications/234092-analisis-pengaruh-profitabilitas-terhada-dea7e4d6.pdf

Sugiyono.
(2011) Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D. Bandung: CV Alfabeta.

Tinneke, Raden. (2007).
Analisis Pengaruh Economic Value Added(EVA) Dan Faktor Fudamental Perusahaan Lainnya Terhadap ReturnSaham Pada Perusahaan Manufaktur di BEJ Periode 2002-2005. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 3 No. 7, Hal 69-81.
www.idx.co.id

www.sahamok.co.id





4507693-275968


Prive;
Volume 2, Nomor 2, September 2019
http://ejurnal.unim.ac.id/index.php/prive

PAGE \* MERGEFORMAT 2


PAGE \* MERGEFORMAT 2


Warning:
It is not recommended to use percentages for plagiarism measurement, the displayed values are only statistical data. Only a manual review can affirm plagiarism. Click here to know more.
Legend:
▲ Url validated, confirmed the existence of the text in the url indicated.
Unanalyzed sentence

Expression without suspected plagiarism

Few occurrences on the Internet

Some occurrences on the Internet
Many occurrences on the Internet
Few occurrences on local files

Some occurrences on local files

Many occurrences on local files
Analysed by Plagius - Plagiarism Detector 2.4.24
30 September 2019 14:54