Result of analysis

File: 167-177.docx

Statistics


Suspicions on the Internet: 23.08%

Percentage of text with expressions found on the internet


Suspicions confirmed: 0%

Confirmed the existence of the sentences in the URLs found


Suspicions in local files: {PERCENTUAL_PLAGIO_LOCAL}

Percentage of text with expressions found in local files


Analyzed text: 75.44%

Percentage of text effectively analyzed (short phrases, special characters, broken text are not parsed).


Analysis success: 100%

Percentage of successful searches, indicates the quality of the analysis, bigger is better.

Most relevant URLs

URL Occurrences Similarity
https://www.academia.edu/11718421/PRESENTASI_SKRIPSI 44 -
https://www.academia.edu/33031449/ANALISIS_NILAI_HASIL_TERHADAP_WAKTU_PADA_PROYEK_KONSTRUKSI_Studi_Kasus_Pada_Proyek_Pembangunan_Gedung_Perkuliahan_Fisipol 31 -
https://docplayer.info/89774938-Pengendalian-jadwal-dan-anggaran-terpadu-dengan-metode-earned-value-analysis-pada-pekerjaan-konstruksi.html 26 -
https://matriks.sipil.ft.uns.ac.id/index.php/MaTekSi/article/download/880/781 20 -
https://www.scribd.com/document/190215307/Teknik-Sipil-Proyek-Bangun-Gedung 18 -
https://www.scribd.com/document/376886052/SKRIPSI-Skripsi-Earned-Value-Analisis-Terhadap-Waktu-Pada-Proyek-Bangunan 17 -

Most referenced local files

{LISTA_ARQUIVOS_LOCAIS_MAIS_REFERENCIADOS}

Expressions with more occurrences

{LISTA_EXPRESSOES_MAIS_OCORRENCIAS}

Analysed text

EFISIENSI BIAYA DAN PENJADWALAN
PROYEK REHABILITASI PUSKESMAS RAWAT INAP PESANGGRAHAN, KUTOREJO, MOJOKERTO


Nurdiana. FI


Universitas Islam Majapahir

nurdiana.fitri0278@gmail.com




Abstract


Control is one of the functions of project management which aims to ensure that work can achieve its goals without many deviations. The relationship between direct costs and indirect costs to time has a tendency to be the opposite. If the project implementation time is accelerated it will result in an increase in direct costs but in the indirect costs there will be a decrease. The results of the analysis using the cost control method and the integrated schedule (earned value concept) for the implementation of the Pesanggrahan Inpatient Puskesmas Rehabilitation Project in Kutorejo Subdistrict, Mojokerto Regency on the project implementation performance in terms of cost shows that the implementation of the project has benefited, this is indicated by the CV indicator (cost variant ) has a positive value of Rp. 60,475,147 or the performance index value (CPI) = 1.07> 1. While the aspect of the project implementation schedule is experiencing delays as indicated by the SV indicator (schedule variance) is negative Rp. -102,477,511 Or SPI schedule performance index = 0.90 <1. Project performance when reporting is running well, profits will be obtained because the funds spent are still under the planned budget. A positive ETC value of Rp. 9,773,374 While from the aspect of schedule, the implementation experienced a slight delay from the specified schedule, it can be seen from the August EAS of 90 days, so that the September EAS was above 90 days.



Keywords: control, cost, profit




Abstrak


Pengendalian merupakan salah satu fungsi dari manajemen proyek yang bertujuan agar pekerjaan-pekerjaan dapat berjalan mencapai sasaran tanpa banyak penyimpangan. Hubungan biaya langsung dan biaya tak langsung terhadap waktu memiliki kecenderungan bertolak belakang. Jika waktu pelaksanaan proyek dipercepat akan mengakibatkan peningkatan biaya langsung tetapi pada biaya tak langsung terjadi penurunan. Hasil analisis dengan menggunakan metode pengendalian biaya dan jadwal terpadu (earned value concept) pelaksanaan proyek Rehabilitasi Puskesmas Rawat Inap Pesanggrahan Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto pada kinerja pelaksanaan proyek dari aspek biaya menunjukkan bahwa pelaksanaan proyek ini memperoleh keuntungan, hal ini ditunjukkan dari indikator CV (cost varian) bernilai positif Rp. 60.475.147 atau nilai indeks kinerja (CPI) = 1,07 > 1. Sedangkan dari aspek jadwal pelaksanaan proyek mengalami keterlambatan yang ditunjukkan oleh indicator SV (schedule varians) bernilai negative Rp. -102.477.511 Atau indeks kinerja jadwal SPI = 0,90 < 1. Kinerja proyek pada saat pelaporan berjalan dengan baik, keuntungan akan di dapat karena dana yang dikeluarkan masih dibawah perencanaan anggaran yang dibuat. Nilai ETC positif sebesar Rp. 9.773.374 Sedangkan dari aspek jadwal, pelaksanaan mengalami sedikit keterlambatan dari jadwal yang ditetapkan, bisa dilihat dari EAS bulan Agustus 90 hari, sehingga EAS bulan September diatas 90 hari.


Kata Kunci: pengendalian, biaya, laba













PENDAHULUAN



Laba salah satu variabel prioritas yang akan ditargetkan oleh pelaku usaha. Didalam perkembangannya metode untuk meningkatkan capaian hasil usaha terkhusus pada variabel laba semakin beragam, beberapa diantaranya memfokuskan pada efisiensi biaya (TC) dan maksimum pendapatan (TR). Yang lebih khusus lagi, fokus efisiensi biaya lebih kepada pengendalian biaya usaha serta pengendalian waktu pengerjaan produk. Dunia konstruksi erat dengan kehidupan manusia karena setiap usaha penyediaan bangunan, tempat tinggal, tempat pendidikan, sarana publik seperti pasar, rumah sakit, jalan raya atau yang lainnya pelaksananya adalah dari dunia konstruksi. Istilah pekerjaan pada dunia konstruksi, sering disebut sebagai proyek. Untuk lebih mengoptimalkan capaian dari pengerjaan suatu proyek, perlu adanya pengendalian proyek. Secara teoritis, pengendalian proyek adalah suatu usaha sistematis untuk menentukan standar yang sesuai dengan sasaran perencanaan, merancang sistem informasi, membandingkan pelaksanaan dengan standar, menganalisis kemungkinan adanya penyimpangan antara pelaksanaan dengan standar, dan mengambil tindakan pembetulan yang diperlukan agar sumber daya yang digunakan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran (Soeharto, 1997).

Pada proyek konstruksi, jenis biaya dibedakan menjadi dua yaitu biaya langsung (Direct Cost) dan biaya tidak langsung (Indirect Cost). (Soeharto, 1997). Biaya langsung adalah semua biaya yang langsung berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan konstruksi dilapangan. Biaya-biaya yang dikelompokkan dalam biaya langsung adalah biaya bahan/material, biaya pekerja/upah dan biaya peralatan (equipment). Biaya tak langsung adalah semua biaya proyek yang tidak secara langsung berhubungan dengan konstruksi di lapangan tetapi biaya ini harus ada dan tidak dapat dilepaskan dari proyek tersebut. Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya tak langsung adalah biaya overhead, biaya tak terduga (contigencies), keuntungan, pajak dan lainnya. Hubungan biaya langsung dan biaya tak langsung terhadap waktu memiliki kecendrungan bertolak belakang. Jika waktu pelaksanaan proyek dipercepat akan mengakibatkan peningkatan biaya langsung tetapi pada biaya tidak langsung terjadi penurunan. Berdasarkan gambaran diatas pengendalian waktu dan biaya perlu dilakukan secara terpadu atau terintegrasi. Metode pengendalian biaya dan waktu terpadu ini dikenal dengan Konsep Nilai Hasil (Earned Value). Pentingnya pengendalian biaya dan jadwal pengerjaan proyek akan sangat menentukan hasil akhir suatu proyek, laba ataukah rugi. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Efisiensi biaya dan pengendalian jadwal pada proyek Rehabilitasi Puskesmas Rawat Inap Pesanggrahan Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto



METODE


Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, analisis dilakukan dengan mengolah data berdasarkan persamaan yang terdapat pada earned value concept. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa Rencana Anggaran Belanja (RAB), laporan keuangan proyek serta schedule pengerjaan proyek. Sumber data berasal dari dokumen pengerjaan proyek oleh CV. Pilar Mas Mukti Mojokerto. Analisis data dilakukan dengan tahapan penghitungan :

Anggaran Biaya Menurut Jadwal (Planned Value)
Perhitungan Anggaran Menurut Jadwal/ PV/ (BCWS) didapat dengan merencanakan seluruh aktifitas proyek berdasarkan metode konstruksi yang terpilih disajikan pada tabel 3.1

PV (planned value) = RAB x bobot per minggu


Biaya aktual (Actual Cost)

Pengeluaran biaya aktual pekerjaan (Actual Cost) sampai saat pelaporan didapat dari laporan keuangan proyek. Data terkait Actual Cost sesuai dengan penggunaan dana proyek selama tahapan yang telah direncanakan oleh perusahaan.

Nilai Hasil (Earned Value)

Nilai hasil (Earned Value) adalah hasil yang didapat berdasarakan pekerjaan yang telah terselesaikan dianggarkan dari pekerjaan yang telah diselesaikan. Nilai hasil dihitung berdasarkan prosentase bobot yang didapat dikalikan dengan total anggaran (nilai kontrak).

Nilai hasil yang didapat sampai saat pelaporan yang disajikan pada Tabel 3.4

EV = RAB Bobot per minggu komulatif



IndikatorIndikator Konsep Nilai Hasil

Melalui ketiga indikator PV, AC dan EV kini dapat dihitung berbagai faktor yang menunjukkan kemajuan dan kinerja pelaksanaan proyek, seperti :
a.
Varians Biaya (CV) dan Varians Jadwal (SV).

b.
Memantau perubahan varians terhadap angka standar.

c. Indeks produktifitas dan kinerja.


d. Prakiraan biaya penyelesaian proyek.


CV (Cost Varian)

Varians Biaya adalah membandingkan nilai hasil dari anggaran yang telah dialokasikan dengan biaya aktual yang terjadi untuk suatu pekerjaan, dalam persamaan matematika dinyatakan sebagai
CV = BCWP ACWP

Angka negatif varians biaya menunjukkan bahwa biaya aktual lebih tinggi daripada anggaran (cost overrun), angka nol menunjukkan pekerjaan terlaksana sesuai dengan biaya yang dianggarkan dan angka positif menunjukkan biaya yang terjadi dibawah anggaran (cost underrun).

SV (Scheduled Varians)

Varians Jadwal adalah membandingkan nilai hasil dari anggaran yang telah dialokasikan dengan rencana anggaran. Varians ini dapat dirubah bentuknya menjadi nilai uang dari pekerjaan, sehingga semua varians dapat dinotasikan dalam bentuk yang sama. Persamaannya adalah :
SV = BCWP BCWS

Angka negatif pada varians jadwal berarti terlambat, angka nol berarti sesuai dengan jadwal dan nilai positif berarti lebih cepat daripada rencana.

Berikut disajikan persamaan CV (Cost Varian)


CV (cost varians) = EV AC



Keterangan:

CV (Cost Varian) = biaya varians
EV (Earned Value) = nilai hasil
AC (Actual Cost) = biaya aktual
Berikut disajikan persamaan SV (Scheduled Varians)


SV (Schedule varians) = EV PV



Keterangan:

SV (Schedule Varian) = varians jadwal

EV (Earned Value) = nilai hasil

PV (Planned Value) = anggaran menurut jadwal


Kinerja Proyek Saat Pelaporan.

Pengelola proyek seringkali ingin mengetahui penggunaan sumber daya, yang dapat dinyatakan sebagai indeks kinerja, indeks kinerja ini terdiri dari indeks kinerja biaya (Cost Performance Index=CPI) dan indeks kinerja jadwal (Schedule Performance Index=SPI).
Indeks kinerja biaya (CPI)= EV/AC atau CPI= BCWP/ACWP
Indeks kinerja jadwal (SPI)= EV/PPV atau SPI= BCWP/BCWS
Dengan kriteria indeks kinerja (performance index);
Indeks kinerja < 1, berarti pengeluaran lebih besar daripada anggaran atau waktu pelaksanaan lebih lama jadi jadwal yang direncanakan. Bila anggaran dan jadwal sudah dibuat secara relistis, maka berarti ada yang tidak benar dalam pelaksanaan kegiatan.
Indeks kinerja > 1, maka kinerja penyelenggaraan proyek lebih baik dari perencanaan, dalam arti pengeluaran lebih kecil dari anggaran atau jadwal lebih cepat dari rencana.
Indeks kinerja makin besar perbedaannya dari angka 1, maka makin besar penyimpangannya dari perencanaan dasar atau anggaran. Bahkan bila didapat angka yang terlalu tinggi berarti prestasi pelaksanaan pekerjaan sangat baik, perlu pengkajian lebih dalam apakah mungkin perencanaannya atau anggaran yang justru tidak relistis.

Berikut disajikan persamaan CPI (Cost Performance Index)


CPI (Cost Performance Index) = EV / AC


Keterangan:

CPI (Cost Performance Index) = Indeks kinerja biaya
EV (Erned Value) = nilai hasil

AC (Actual Cost) = biaya aktual

Berikut disajikan persamaan SPI (Schedule Performance Index)

SPI (Schedule Performance Index) = EV / PV



Keterangan:

SPI (Schedule Performance Index) = Indeks kinerja jadwal
EV (earned value) = nilai hasil

PV (planned value) = anggaran menurut biaya


Proyeksi pengeluaran biaya dan jangka waktu penyelesaian proyek.

Membuat prakiraan biaya atau jadwal penyelesaian proyek yang didasarkan atas hasil analisa indikator yang diperoleh, akan memberikan petunjuk besarnya prakiraan biaya pada akhir proyek (Estimate At Completion, EAC). Angka prakiraan ini tidak dapat memberikan jawaban yang tepat karena didasarkan atas berbagai asumsi, meskipun demikian prakiraan biaya akhir sangat bermanfaat dalam memberikan peringatan dini mengenal hal-hal yang akan terjadi bila kecenderungan yang ada pada saat ini tidak mengalami perubahan.
Bila kinerja biaya pada pekerjaan tersisa dianggap tetap seperti pada saat pelaporan maka prakiraan biaya untuk pekerjaan tersisa (Estimate To Completion, ETC) adalah sama besar dengan anggaran pekerjaan tersisa dibagi dengan indeks kinerja biaya, atau dalam persamaan :

ETC = (BCWS BCWP) / CPI
Dengan demikian prakiraan biaya pada akhir proyek adalah sama dengan jumlah biaya aktual ditambah prakiraan biaya untuk pekerjaan tersisa

EAC = ACWP + ETC

Sedangkan perkiraan waktu penyelesaian seluruh pekerjaan:
Sisa waktu :

ETS = (sisa waktu) / SPI
EAS = waktu selesai + ETS
Keterangan:

ETS (Estimate Temporary Cost) = perkiraan waktu untuk pekerjaan tersisa
EAS (Estimate All Schedule) = perkiraan total waktu proyek

Berikut disajikan persamaan ETC (Estimate Temporary Cost)

ETC (Estimate Temporary Cost) = (BAC-BCWP) / CPI



Keterangan:

ETC (Estimate Temporary Cost) = perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa
BAC(budget at completion)= Anggaran proyek keseluruhan

BCWP (budgeted cost of work performed) = Nilai hasil yang telah selesai
CPI (Cost Performance Index) = Indeks kinerja biaya


Berikut disajikan persamaan EAC (Estimate All Cost)


EAC (Estimate All Cost) = ACWP + ETC



Keterangan:

EAC (Estimate All Cost) = perkiraan total biaya akhir proyek
ACWP (Actual Cost Of Work Performed)= jumlah biaya aktual yang telah dilaksanakan
ETC (Estimate Temporary Cost) = perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa dengan memperhitungkan dana yang telah digunakan dalam pengerjaan proyek.

ETS (Estimate Temporary Schedule)


ETS (Estimate Temporary Schedule) = (sisa waktu) / SPI


Keterangan:

ETS (Estimate Temporary Schedule) = perkiraan waktu untuk pekerjaan tersisa
SPI (Schedule Performance Index) = Perbandingan antara penyelesaian pekerjaan di lapangan dengan rencana kerja.

EAS (Estimate All Schedule)


EAS (estimate all schedule) = waktu selesai + ETS

Keterangan:

EAS (estimate all schedule) = perkiraan total waktu proyek
ETS (Estimate Temporary Schedule) = perkiraan waktu untuk pekerjaan tersisa










HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Pelaksana Jasa Kontruksi

CV. Pilar Mas Mukti (CV.
PMM) merupakan perusahaan kontraktor yang bergerak dibidang konstruksi bangunan, dengan Bapak Danang Wijanarko ST sebagai Direktur. Perusahaan konstruksi ini beralamat di Jl. Garuda No. 29 Brongkol, Desa Banjaragung, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto. Pada awal mula perusahaan ini didirikan pekerjaan yang diperoleh masih sebatas pengadaan barang di lingkungan Kabupaten Mojokerto, setelah kurang lebih 3 tahun dari awal didirikan, barulah CV. PMM mulai mengikuti lelang atau tender pekerjaan jasa konstruksi dengan lebih fokus pada pekerjaan konstruksi di lingkungan pemerintah khususnya pekerjaan yang di lingkungan Pemerintah Kabupaten Mojokerto. Salah satu pekerjaan yang dikerjakan oleh CV. PMM adalah Pembangunan Rehabilitasi Puskesmas Rawat Inap Pesanggrahan Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto
Seiring dengan berjalannya waktu dan semakin meningkatnya kemajuan teknologi, CV. PPM semakin berkembang dalam pelayanannya. Dengan pengalaman kerja dan kesatuan tim sumber daya manusia yang cukup handal, dibawah pimpinan Bapak Danang Wijanarko, ST perusahaan konstruksi ini dapat menyelesaikan proyek dengan memberikan kepuasan kepada pelanggan melalui ketepatan dalam segi kualitas, waktu penyelesaian pekerjaan, maupun biaya.

2. Analisis Biaya Proyek

Berikut disajikan analisisi Rencana Anggaran Biaya proyek Pembangunan Rehabilitasi Puskesmas Rawat Inap Pesanggrahan Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto dengan Earned value method

Anggaran Biaya Menurut Jadwal (Planned Value)


PV (planned value) = RAB x bobot per minggu



Data persamaan PV (Planned Value)

Bulan

RAB


bobot per bulan


Nilai PV


Nilai PV Komulatif

Mei

1,031,999,100

19.33%

199,485,426

199,485,426

Juni

1,031,999,100

41.29%

426,112,428

625,597,854

Juli

1,031,999,100

31.24%

322,396,519

947,994,373

Agust

1,031,999,100

8.14%

84,004,727

1,031,999,100





Biaya aktual (Actual Cost)

Pengeluaran biaya aktual pekerjaan (Actual Cost) sampai saat pelaporan didapat dari laporan keuangan proyek perusahaan
Tabel 3.2

Biaya Aktual (Actual Cost)

Bulan Ke

Bulan

Actual Cost



Per Bulan


Komulatif


1

Mei

223,531,005

223,531,005

2

Juni

359,032,487

582,563,492

3

Juli

449,435,608

808,468,095

4

Agustus

419,610,834

869,046,442


Nilai Hasil (Earne Value)

Nilai hasil (Earned Value) adalah hasil yang didapat berdasarakan pekerjaan yang telah terselesaikan. Nilai hasil dihitung berdasarkan prosentase bobot yang didapat dikalikan dengan total anggaran (nilai kontrak).

EV = RAB Bobot per minggu komulatif
Persamaan 3.2

Tabel 3.3

Biaya Nilai Hasil (Earned Value)

Bulan

RAB


Bobot per minggu komulatif

Earned Value


Mei

1,031,999,100

23.43%

241,797,389

Juni

1,031,999,100

59.45%

613,523,465

Juli

1,031,999,100

85.67%

884,113,629

Agust

1,031,999,100

90.07%

929,521,589


IndikatorIndikator Konsep Nilai Hasil

Melalui ketiga indikator PV, AC dan EV kini dapat dihitung berbagai faktor yang menunjukkan kemajuan dan kinerja pelaksanaan proyek, seperti :
a.
Varians Biaya (CV) dan Varians Jadwal (SV).

b.
Memantau perubahan varians terhadap angka standar.

c. Indeks produktifitas dan kinerja.


d. Prakiraan biaya penyelesaian proyek.


CV (Cost Varian)

Varians Biaya adalah membandingkan nilai hasil dari anggaran yang telah dialokasikan dengan biaya aktual yang terjadi untuk suatu pekerjaan, dalam persamaan matematika dinyatakan sebagai
CV = BCWP ACWP

Angka negatif varians biaya menunjukkan bahwa biaya aktual lebih tinggi daripada anggaran (cost overrun), angka nol menunjukkan pekerjaan terlaksana sesuai dengan biaya yang dianggarkan dan angka positif menunjukkan biaya yang terjadi dibawah anggaran (cost underrun).
SV (Scheduled Varians)

Varians Jadwal adalah membandingkan nilai hasil dari anggaran yang telah dialokasikan dengan rencana anggaran. Varians ini dapat dirubah bentuknya menjadi nilai uang dari pekerjaan, sehingga semua varians dapat dinotasikan dalam bentuk yang sama. Persamaannya adalah :
SV = BCWP BCWS

Angka negatif pada varians jadwal berarti terlambat, angka nol berarti sesuai dengan jadwal dan nilai positif berarti lebih cepat daripada rencana.
Berikut disajikan persamaan CV (Cost Varian)


CV (cost varians) = EV AC



CV (Cost Varian)


Bulan

EV

AC

CV

Mei

241,797,389

223,531,005

18,266,384

Juni

613,523,465

582,563,492

30,959,973

Juli

884,113,629

808,468,095

75,645,534

Agust

929,521,589

869,046,442

60,475,147


Berikut disajikan persamaan SV (Scheduled Varians)

SV (Schedule varians) = EV PV




SV (Schedule varians)


Bulan

EV

PV

SV

Mei

241,797,389

199,485,426

42,311,963

Juni

613,523,465

625,597,854

-12,074,389

Juli

884,113,629

947,994,373

-63,880,744

Agust

929,521,589

1,031,999,100

-102,477,511



Kinerja Proyek Saat Pelaporan.

Pengelola proyek seringkali ingin mengetahui penggunaan sumber daya, yang dapat dinyatakan sebagai indeks kinerja, yang terdiri dari indeks kinerja biaya (Cost Performance Index=CPI) dan indeks kinerja jadwal (Schedule Performance Index=SPI).
Indeks kinerja biaya (CPI)= EV/AC atau CPI= BCWP/ACWP
Indeks kinerja jadwal (SPI)= EV/PPV atau SPI= BCWP/BCWS
Dengan kriteria indeks kinerja (performance index);
Indeks kinerja < 1, berarti pengeluaran lebih besar daripada anggaran atau waktu pelaksanaan lebih lama dari jadwal yang direncanakan. Bila anggaran dan jadwal sudah dibuat secara relistis, maka berarti ada yang tidak benar dalam pelaksanaan kegiatan.
Indeks kinerja > 1, maka kinerja penyelenggaraan proyek lebih baik dari perencanaan, dalam arti pengeluaran lebih kecil dari anggaran atau jadwal lebih cepat dari rencana.
Indeks kinerja makin besar perbedaannya dari angka 1, maka makin besar penyimpangannya dari perencanaan dasar atau anggaran. Bahkan bila didapat angka yang terlalu tinggi berarti prestasi pelaksanaan pekerjaan sangat baik, perlu pengkajian lebih dalam apakah mungkin perencanaannya atau anggaran yang justru tidak relistis.
Berikut disajikan persamaan CPI (Cost Performance Index)


CPI (Cost Performance Index) = EV / AC



Tabel 3.6

CPI (Cost Performance Index)

Bulan

EV

AC

CPI

Mei

241,797,389

223,531,005

1.08

Juni

613,523,465

582,563,492

1.05

Juli

884,113,629

808,468,095

1.09

Agust

929,521,589

869,046,442

1.07


Berikut disajikan persamaan SPI (Schedule Performance Index)

SPI (Schedule Performance Index) = EV / PV



SPI (Schedule Performance Index)


Bulan

EV

PV

SPI

Mei

241,797,389

199,485,426

1.21

Juni

613,523,465

625,597,854

0.98

Juli

884,113,629

947,994,373

0.93

Agust

929,521,589

1,031,999,100

0.90



Status proyek saat pelaporan pada bulan Agustus menunjukkan kinerja proyek positif, hal ini ditunjukan pada data :
CV (Cost Varians) yang bernilai positif sebesar Rp. 60.475.147
selisih nilai hasil (EV) dengan biaya actual yang dikeluarkan (AC).
Kinerja proyek dari aspek biaya ini bisa juga dilihat dari nilai indeks kinerja biaya (CPI) = 1,07 > 1
Sedangkan dari Aspek jadwal pelaksanaan pada pelaporan bulan Agustus mengalami keterlambatan hal ini ditunjukan oleh :
SV (Scheduled Varian) yang bernilai negatif (Rp. -102,477,511)
selisih nilai hasil (EV) dengan anggaran yang dijadwalkan (PV).
Kinerja proyek bisa juga dilihat dari Indeks Kinerja Jadwal (SPI) yang nilainya sebesar 0,90 < 1.

Proyeksi pengeluaran biaya dan jangka waktu penyelesaian proyek.
Membuat prakiraan biaya atau jadwal penyelesaian proyek yang didasarkan atas hasil analisa indikator yang diperoleh, akan memberikan petunjuk besarnya prakiraan biaya pada akhir proyek (Estimate At Completion, EAC). Angka prakiraan ini tidak dapat memberikan jawaban yang tepat karena didasarkan atas berbagai asumsi, meskipun demikian prakiraan biaya akhir sangat bermanfaat dalam memberikan peringatan dini mengenal hal-hal yang akan terjadi bila kecenderungan yang ada pada saat ini tidak mengalami perubahan.
Bila kinerja biaya pada pekerjaan tersisa dianggap tetap seperti pada saat pelaporan maka prakiraan biaya untuk pekerjaan tersisa (Estimate To Completion, ETC) adalah sama besar dengan anggaran pekerjaan tersisa dibagi dengan indeks kinerja biaya, atau dalam persamaan :
ETC = (BCWS BCWP) / CPI
Dengan demikian prakiraan biaya pada akhir proyek adalah sama dengan jumlah biaya aktual ditambah prakiraan biaya untuk pekerjaan tersisa, atau
EAC = ACWP + ETC


Sedangkan perkiraan waktu penyelesaian seluruh pekerjaan:
Sisa waktu :

ETS = (sisa waktu) / SPI
EAS = waktu selesai + ETS
Keterangan:

ETS (Estimate Temporary Schedule) = perkiraan waktu untuk pekerjaan tersisa
EAS (Estimate All Schedule) = perkiraan total waktu proyek

Berikut disajikan persamaan ETC (Estimate Temporary Cost)

ETC (Estimate Temporary Cost) = (BAC-BCWP) / CPI



Keterangan:

ETC
(Estimate Temporary Cost) = perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa
BAC(budget at completion)= Anggaran proyek keseluruhan

BCWP (budgeted cost of work performed) = Nilai hasil yang telah selesai
CPI (Cost Performance Index) = Indeks kinerja biaya

Tabel 3.14

ETC (Estimate Temporary Cost)

Bulan

BAC = RAB


BCWP = EV

CPI

ETC =

(BAC-BCWP) / CPI

Mei

1,031,999,100

241,797,389

1.08

731,668,250.93

Juni

1,031,999,100

613,523,465

1.05

398,548,223.81

Juli

1,031,999,100

884,113,629

1.09

135,674,744.04

Agust

1,031,999,100

929,521,589

1.07

95,773,374.77





EAC (Estimate All Cost)



EAC = ACWP + ETC




Tabel 3.14

ETC (Estimate Temporary Cost)


Bulan

ACWP = AC

ETC

EAC =

ACWP + ETC

Mei

223,531,005

731,668,250.93

955,199,255.93

Juni

582,563,492

398,548,223.81

981,111,715.81

Juli

808,468,095

135,674,744.04

944,142,839.04

Agust

869,046,442

95,773,374.77

964,819,816.77


Penghitungan ETS (Estimate Temporary Schedule)


ETS = (sisa waktu) / SPI

ETS (Estimate Temporary Schedule) = perkiraan waktu untuk pekerjaan tersisa
SPI (Schedule Performance Index) = Indeks jadwal kinerja

Bulan

Sisa waktu

SPI

ETS

Mei

67

1.21

55.37

Juni

39

0.98

39.80

Juli

11

0.93

11.83

Agust

0

0.90

0.00


Penghitungan EAS (Estimate All Schedule)


EAS = waktu selesai + ETS

EAS (Estimate All Schedule) = perkiraan total waktu proyek
ETS (Estimate Temporary Schedule) = perkiraan waktu untuk pekerjaan tersisa

Bulan

Waktu selesai

ETS

(pembulatan)

EAS


Mei

23

55

78

Juni

51

40

91

Juli

79

12

91

Agust

90

0

90


SIMPULAN DAN SARAN


Simpulan

Hasil analisis dengan menggunakan metode pengendalian biaya dan jadwal terpadu (earned value concept) pelaksanaan proyek Rehabilitasi Puskesmas Rawat Inap Pesanggrahan Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto pada kinerja pelaksanaan proyek dari aspek biaya menunjukkan bahwa pelaksanaan proyek ini menunjukkan memperoleh keuntungan, hal ini ditunjukkan dari indikator CV (cost varian) bernilai positif Rp. 60.475.147 atau nilai indeks kinerja (CPI) = 1,07 > 1. Sedangkan dari aspek jadwal pelaksanaan proyek mengalami keterlambatan yang ditunjukkan oleh indicator SV (schedule varians) bernilai negative Rp. -102.477.511 Atau indeks kinerja jadwal SPI = 0,90 < 1
Kinerja proyek pada saat pelaporan berjalan dengan baik, keuntungan akan di dapat karena anggaran yang dikeluarkan masih dibawah perencanaan anggaran yang dibuat. Nilai ETC positif sebesar Rp. 9.773.374
Sedangkan dari aspek jadwal, pelaksanaan mengalami sedikit keterlambatan dari jadwal yang ditetapkan, bisa dilihat dari EAS bulan Agustus 90 hari, sehingga EAS bulan September diatas 90 hari

Saran

Masukan untuk beberapa unsur adalah :

Bagi instansi pemerintah, Dinas Pekerjaan Umum

Agar dapatnya memberikan schedule penjadwalan yang lebih detail untuk menghindari keterlambatan penyerahan proyek, karena setiap keterlambatan ada konsekuensi denda yang harus dibayar oleh rekanan
Bagi Pelaksana Jasa Konstruksi

Pelaksana jasa konstruksi sebaiknya lebih cermat dalam mengatur penjadwalan waktu pengerjaan proyek untuk menghindari denda keterlambatan penyerahan pekerjaan

DAFTAR RUJUKAN



Nugraha, P., Natan, I., dan Sutjipto, R. 1985.
Manajemen Konstruksi 1, 2, Kartika Yuda, Surabaya

Soeharto, I. 1997. Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional,


Rahman,Irfanur. 2010.
Earned Value Analysis Terhadap Biaya pada Proyek Pembangunan Gedung. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.



4507693-275968


Prive;Volume2, Nomor2, September 2019

http://ejurnal.unim.ac.id/index.php/prive

PAGE \* MERGEFORMAT 2


PAGE \* MERGEFORMAT 2


Warning:
It is not recommended to use percentages for plagiarism measurement, the displayed values are only statistical data. Only a manual review can affirm plagiarism. Click here to know more.
Legend:
▲ Url validated, confirmed the existence of the text in the url indicated.
Unanalyzed sentence

Expression without suspected plagiarism

Few occurrences on the Internet

Some occurrences on the Internet
Many occurrences on the Internet
Few occurrences on local files

Some occurrences on local files

Many occurrences on local files
Analysed by Plagius - Plagiarism Detector 2.4.24
30 September 2019 14:54