Internalisasi Nilai-Nilai Keislaman pada Anak-Anak Para Muallaf

Authors

  • Hermawansyah Bima

Keywords:

Internailisasi Nilai NIlai Keislaman, Muallaf, Fenomenologi

Abstract

Fenomena sosial kehidupan manusia selalu berubah kapan dan di mana saja sesuai dengan tujuan dan keyakinan hidup yang bermartabat dimata siapapun dan di mata allah. Namun Menjadi muallaf pun adalah sebuah pilihan hidup baik dalam keyakinan maupun dalam membangun kerukunan di tengah kehidupan sosialnya sehingga tentu tidak mudah bagi seseorang terutama bagi mereka yang tinggal dengan masyarakat bersosial tinggi dan membutuhkan proses pertimbangan yang amat mendalam. Namun fenomena yang menarik adalah seseorang rela meninggalkan keyakinannya pada agama sebelumnya dan memutuskan untuk berpindah keyakinan ke agama Islam karena pernikahan dan juga karana pemahaman Islam yang mereka tidak bisa menolak lagi kebenaran menurutnya. Namun demikian juga betapa sulitnya mendidik anak-anaknya oleh muallaf  kearah agama Islam sebagai agama baru yang di yakininya, yaitu, agama yang  belum di pahami seutuhnya oleh orang tua bagi anak, sedangkan pergaulan sosialnya berada di awal globalisasi dan kecanduan budaya barat yangsemakin lama semakin menampilkan sosok yang menakutkan bagi para generasi muda kedepannya. Maka dalam hal ini menginternalisasikan nilai-nilai keislaman pada anak-anak muallaf  merupakan hal sangat penting diperhatikan secara serius karena ini berkaitan dengan masa depan generasi muslim kedepannya, dengan  bersungguh sungguh dalam menerapkan nilai-nilai serta mendalami ajaran agama Islam didalam lingkungan sosialnya. Sehingga orang maka akan terjadi sesuatu motivasi  terdorong untuk mempelajari agama dengan membiasakan mengikuti ajakan anak-anaknya menuju masjid di saat waktu ibadah dan kegiatan yang bernilai-nilai islam lainnya.

 

References

Adisusilo, Sutarjo. (2013). Pembelajaran Nilai Karakter, Jakarta;PT Raja Grafindo Perssada.
Ahmadi, Abu dan Noor Salim. (2004). Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Ahmadi, Abu. (1981). Perbandingan Agama. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Akhmad. Idealisme Dalam Filsafat Pendidikan.. http:// akhmadssudrajat. wordpress.com. /2008/11/08/
Ali, Lukman. (1997). Kamus Besar bahasa Indonesia, Jakarta: PT.Balai Pustaka
Alim, Muhammad. (2006), Pendidikan Agama Islam Upaya Pembentukan Pemikiran dan Kepribadian Muslim, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Alim, Muhammad. (2006). Pendidikan Agama Islam Upaya Pembentukan Pemikiran dan Kepribadian Muslim, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Alwashilah, A. Chaedar. (2014). Filsafat Bahasa dan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja RosdaKarya.
Amril M. (2005). Etika dan Pendidikan. Pekanbaru:LSFK2P.
Ash Shiddieqy, Hasby. (1994). Pedoman zakat, Jakarta PT. Bulan Bintang.
Ash-Shidieqy, Teungku Muhammad Hasbi. (1996). Pedoman Zakat, Semarang : PT Pustaka Rizki Putra.
D. Hendropuspito O.C. (1983) Sosiologi Agama, Yogyakarta: Kanisius.
Daradjat, Zakiah. (2005). Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: PT Bulan Bintang
Departemen Agama RI. (2009). Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung : PT Sigma Examedia Arkanleema.
DEPDIKBUD. (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
Djono, Internalisasi Nilai dalam Pembelajaran, Blog: Artiket yang di poskan 2,Juli, 2016
G. F. Kneller. (1971). Introduction to The Philosophy of Education, New York: John Wiley & Sons, Inc.
Gazalba, Sidi. (1978). Sistematika Filsafat, Buku IV, Jakarta: Bulan Bintang.
Haekal, Muhammad Husain. (2011). Umar bin Khattab, Bogor : Litera Antar Nusa.
Hamalik, Oemar. (2007) Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hendropuspito. (1993). Sosiologi Agama, Yogyakarta: Kanisius
Ihsan, Fuad. (1997) Dasar-Dasar Kependidikan, Jakarta: Rineka cipta.
J.P. Chaplin, 2005, Kamus Lengkap Psikologi, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
J.R. Fraenkel. (1975). How to Teach About Values: An Analitic Approach, New Jersey: Prenteice Hall, Inc.
Koesoema A, Doni. (2007). Pendidikan Karakter Jakarta: PT. Grasindo.
www.komponen-komponen pendidikan html akses 20/10/2016

Downloads

Published

2018-09-22

Issue

Section

Articles