https://ejurnal.unim.ac.id/index.php/majamecha/issue/feedMajamecha2024-06-21T00:00:00-04:00Majamechamajamecha2019@gmail.comOpen Journal Systems<p><strong>Majamecha</strong> adalah jurnal ilmiah yang berisi tentang publikasi hasil karya penelitian, perancangan dan kajian teori di bidang ilmu teknik mesin dan permesinan, meliputi konversi energi, manufakturing, material dan perancangan mesin. Jurnal ini diterbitkan oleh Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Islam Majapahit, Mojokerto, Indonesia. Jurnal ini terbit 2 (dua) kali dalam setahun, yaitu pada bulan Juni dan Desember. Online ISSN: <a href="http://u.lipi.go.id/1554269856">2656-8055</a> dan print ISSN: <a href="http://u.lipi.go.id/1555849640">2656-9132</a>. Berdasarkan SK Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Kemendikbudristek RI No. <a title="SK Akreditasi" href="https://drive.google.com/file/d/1gCs15krr5Q7dR71-neJ4Ik2T4mfjNwrc/view">79/E/KPT/2023</a> tentang Peringkat Akreditasi Jurnal Ilmiah Periode I tahun 2023, bahwa Majamecha termasuk peringkat 4 <strong>(SINTA 4)</strong> mulai dari volume 2 nomor 2 tahun 2020 sampai dengan volume 7 nomor 1 tahun 2025 .</p>https://ejurnal.unim.ac.id/index.php/majamecha/article/view/2967Kajian Pemilihan Pompa Berdasarkan Karakteristik Topografi untuk Sawah Padi di Desa Bululondong2024-01-17T21:09:10-05:00Amrullah Amrullahamrullah.amrullah@umi.ac.idVandi Prasetyorustamefendi032@gmail.comMuhammad Syahrirmssyahrir1@yahoo.comRustam Efendirustamefendi032@gmail.com<p>Desa Bululondong, Kecamatan Lamasi Timur, Kabupaten Luwu, merupakan wilayah yang bergantung pada sektor pertanian sebagai sumber utama penghasilan penduduknya. Untuk meningkatkan produktivitas pertanian, sebuah sistem irigasi pompanisasi telah diimplementasikan dengan tujuan mengatasi permasalahan kurangnya pasokan air pada musim kemarau. Analisis sistem ini melibatkan perencanaan instalasi perpipaan yang teliti dan komprehensif. Data seperti luas area persawahan, diameter pipa, panjang pipa, tinggi air, waktu pemberian air, dan interval waktu digunakan untuk menghitung laju penyusutan air dalam sistem. Data curah hujan rata-rata selama 10 tahun digunakan untuk menentukan curah hujan berguna. Laju penyusutan sebesar 47,49 mm/hari, dan kebutuhan air persawahan (Q) dihitung sebesar 56,988 m³/hari. Kapasitas pompa (Qp) juga diperhitungkan, menghasilkan nilai sekitar 3,4826 m³/jam. Analisis karakteristik aliran air dalam pipa mengindikasikan aliran turbulent dalam pipa PVC berdasarkan Bilangan Reynolds (Re). Perhitungan kerugian pada pipa isap dan pipa tekan, termasuk faktor kekasaran pipa dan kerugian pada saringan, menghasilkan kerugian head total sebesar 6,302 m. Hasil perhitungan NPSH menunjukkan bahwa sistem aman dari masalah kavitasi dengan nilai NPSH sebesar 2,962 m. Perhitungan daya air yang diterima dan daya pompa yang dibutuhkan menghasilkan daya pompa sekitar 20,298 Hp.</p>2024-06-21T00:00:00-04:00Copyright (c) 2024 Majamechahttps://ejurnal.unim.ac.id/index.php/majamecha/article/view/3223Studi Peningkatan Performa Pembangkit Listrik Tenaga Piko Hidro Dengan Modifikasi Konstruksi Turbin Crossflow Portabel2024-05-13T22:12:32-04:00Dibyo Setiawandibyo.setiawan@polban.ac.idBudi Triyonobudi.triyono@polban.ac.idHaryadi Haryadiharyadi.mesin@polban.ac.idVicky Wuwungvicky.wuwung@polban.ac.idBella Maharani Marcellia Susenobella.maharani.tme19@polban.ac.id<p>Listrik merupakan hal yang sangat penting, pembangkit listrik tenaga air (PLTPH) piko portabel merupakan solusi penyediaan energi listrik pemanfaatan sumber air <em>head</em> rendah dan aliran kecil untuk mengisi daya laptop dan ponsel. Pada tahun 2021 telah dibuat prototipe PLTPH portabel tipe <em>cross flow</em>. PLTPH yang dikonstruksi masih memiliki beberapa kelemahan dan belum mampu menghasilkan daya listrik sesuai target desainnya. Oleh karena itu, dilakukan kajian pengembangan melalui modifikasi PLTPH portabel yang bertujuan untuk meningkatkan kehandalan, kemudahan instalasi, daya keluaran dan efisiensi. Pembahasan difokuskan untuk mengetahui peningkatan kinerja turbin yang telah dimodifikasi dibandingkan sebelumnya. Hasil dari penelitian ini berupa prototipe PLTPH portabel tipe <em>cross flow</em>. Hasil pengujian PLTPH portabel yang dimodifikasi menghasilkan kecepatan putaran 794 rpm pada debit 3.867 l/s, <em>head</em> 2 m, daya mekanik 20.13 Watt dan efisiensi 26%.</p>2024-06-21T00:00:00-04:00Copyright (c) 2024 Majamechahttps://ejurnal.unim.ac.id/index.php/majamecha/article/view/3234Analisis Pengaruh Kadar Mn Terhadap Struktur Mikro dan Sifat Mekanik Coran Paduan Fe-Cr-Mn2024-05-19T02:36:47-04:00Ratna Kartikasariratna@itny.ac.idRivan Muhfidinrivan12@gmail.comShodiq Anshoryshodiq123@gmail.com<p>Paduan Fe-Cr-Mn adalah salah satu jenis baja tahan karat seri austenitik yang dikandidatkan sebagai pengganti baja tahan karat konvensional (paduan Fe-Cr-Ni). Unsur mangan (Mn) berfungsi sebagai penstabil austenit, dapat meningkatkan kekerasan dan kekuatan. Secara ekonomis, unsur Mn relatif lebih murah sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif pengganti Ni yang mahal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kadar mangan (Mn) terhadap struktur mikro dan sifat mekanik coran baja paduan Fe-Cr-Mn dengan variasi kadar Mn 12%, 16%, dan 20%. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji komposisi kimia, uji struktur mikro, uji kekerasan dengan metode Vickers, uji tarik, dan uji impak dengan metode Charpy. Hasil uji komposisi kimia menunjukkan bahwa paduan Fe-Cr-Mn dalam penelitian ini berturut-turut mengandung Mn sebesar 12,72%, 18,05%, dan 20,69% kadar Cr sebesar 18,5% dan C 0,7%. Hasil uji struktur mikro menunjukkan bahwa coran baja paduan Fe-Cr-Mn memiliki struktur austenit dan ferit. Nilai kekerasan tertinggi terdapat pada spesimen dengan kadar Mn 20% yaitu sebesar 358,3 kg/mm2 VHN. Hasil uji kekuatan tarik menunjukkan tegangan tertinggi terdapat pada spesimen dengan kadar Mn 16% yaitu sebesar 34,72 MPa dan regangan sebesar 8%. Kemudian nilai regangan terkecil adalah 6% terdapat pada spesimen dengan kadar Mn 20%, dimana semakin tinggi kadar Mn nilai regangan semakin menurun. Harga impak tertinggi terdapat pada spesimen dengan kadar Mn 16% yaitu sebesar 0,169 J/mm2.</p>2024-06-21T00:00:00-04:00Copyright (c) 2024 Majamechahttps://ejurnal.unim.ac.id/index.php/majamecha/article/view/3235Pengembangan Alat Pengolah Limbah Styrofoam Metode Termal-Ekstruksi2024-05-19T21:25:07-04:00Dibyo Setiawandibyo.setiawan@polban.ac.idBudi Triyonobudi.triyono@polban.ac.idHadi Sutantohadi.sutanto@atmajaya.ac.idMarsellinus Bachtiarmarsellinus.bachtiar@atmajaya.ac.idIqbal Hafyyaniqbal.hafyyan.tme20@polban.ac.idNurrahman Istighfarinurrahman.istighfari.tme20@polban.ac.id<p>Mesin pengolah limbah <em>styrofoam</em> metode termal-ekstruksi digunakan untuk mengolah limbah <em>styrofoam</em> menjadi <em>polistirena</em> padat. Mesin ini memiliki konsep mereduksi, limbah <em>styrofoam</em> yang memiliki volume besar dapat direduksi sehingga memiliki volume yang lebih kecil. Pada penelitian ini dilakukan pengembangan mesin pengolah limbah <em>styrofoam</em> agar target kapasitas pengolahan sebesar 5 kg/jam dapat tercapai. Pada penelitian ini juga dilakukan eksperimen atau pengujian prototipe mesin pada tiga variasi temperatur yaitu 180-200?C, 220-240 ?C, dan 240-250?C. Berdasarkan data hasil pengujian, prototipe mesin hasil dari penelitian ini terbukti dapat mengolah limbah <em>styrofoam</em> dengan kapasitas 5,47 kg/jam pada temperatur operasi 240-250 °C menjadi <em>polistirena</em> padat dengan reduksi volume hingga 38 kali.</p>2024-06-21T00:00:00-04:00Copyright (c) 2024 Majamechahttps://ejurnal.unim.ac.id/index.php/majamecha/article/view/2971Pengaruh Layer Height Dan Printing Speed Terhadap Tingkat Kekasaran Permukaan Hasil Additive Manufacturing2024-05-23T22:33:14-04:00Arif Rochman Fachrudinarfachrudin@gmail.comFina Andika Frida Astutiastuti123@gmail.com<p>Kekasaran permukaan merupakan salah satu aspek kritis dalam hasil produksi dari teknologi pencetakan 3D <em>P</em><em>rinting</em>. Teknologi ini telah menjadi pusat perhatian dalam berbagai sektor manufaktur karena kemampuannya dalam menciptakan objek tiga dimensi dengan cepat dan akurat. Namun, kekasaran permukaan yang muncul pada produk 3D <em>P</em><em>rinting</em> dapat memengaruhi kualitas, fungsionalitas, dan estetika produk. Penelitian ini dilakukan melalui metode eksperimental untuk menguji dan mengamati fenomena yang relevan dengan lebih mendalam dan terperinci. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekasaran permukaan hasil produk 3D <em>P</em><em>rinting</em> tipe FDM dengan bahan filamen PLA. Variasi yang digunakan adalah <em>printing speed</em> 50; 75 ; 100 mm/s dan <em>layer height</em>: 0,1 ; 0,15 dan 0,20 mm. Hasil penilitian ini adalah, semakin besar nilai <em>printing speed</em> pada semua <em>layer height</em> maka semakin besar nilai kekasaran permukaan dan semakin besar <em>nilai layer heigh</em> pada semua <em>printing speed</em> maka semakin besar nilai kekasaran permukaan. Kekasaran permukaan terkecil dengan nilai 8,364 ?m didapatkan pada <em>printing speed</em> dengan kecepatan 50 m/s dan pada <em>layer height</em> yang paling kecil yaitu 0,1 mm.</p>2024-06-21T00:00:00-04:00Copyright (c) 2024 Majamechahttps://ejurnal.unim.ac.id/index.php/majamecha/article/view/3189Pengaruh Temperatur Nozel Dan Arah Orientasi Posisi Obyek Hasil Additive Manufacturing Terhadap Kekuatan Impak2024-05-23T22:27:18-04:00Fina Andika Frida Astutifina.andika@polinemaac.idArif Rochman FachrudinArif12@gmail.com<p>Teknologi 3D printing dikenal dengan sebutan <em>additive layer</em> <em>manufacturing</em>. Salah satu teknologi 3D printing yang terkenal adalah <em>Fused Deposition Modelling</em> (FDM). Prinsip kerja FDM dengan cara ekstrusi termoplastik melalui nosel yang panas pada melting temperature selanjutnya produk dibuat lapis perlapis. Penelitian pengaruh parameter 3D printing telah banyak dilakukan dengan menggunakan filamen PLA. Perkembangan filamen sangat pesat seiring dengan berkembangnya manufaktur 3D printing. Filamen PLA berkembang menjadi filamen PLA+. Filamen PLA+ memiliki tingkat ketahanan lebih baik dibandingkan PLA biasa. Penelitian pengaruh parameter 3D printing untuk filamen PLA+ perlu dikembangkan untuk mendapatkan parameter yang terbaik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengaruh temperatur nozle dan arah orientasi obyek terhadap kekuatan impak hasil <em>additive manufacturing</em> dengan menggunakan filamen PLA+. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara experimental. Variasi temperatur nozel yang digunakan adalah 195<sup>?</sup>C, 210<sup>?</sup>C, 215<sup>?</sup>C, dan 220<sup>?</sup>C. Orientasi obyek digunakan adalah vertikal dan horisontal. Hasil penelitian menunjukkan temperatur nozel dan orientasi posisi obyek mempengaruhi kekuatan impak material PLA+. Kekuatan impak terbesar pada arah orientasi horisontal pada temperatur nozel 220<sup>?</sup>C. Semakin meningkat temperatur nozel dalam proses 3D printing maka semakin meningkat kekuatan impak nya.</p>2024-06-21T00:00:00-04:00Copyright (c) 2024 Majamechahttps://ejurnal.unim.ac.id/index.php/majamecha/article/view/3243Analisa Thermodinamika Pemanfaatan Gas Buang Boiler Untuk Pembangkit Daya Melalui Organic Rankine Cycle2024-05-22T09:14:23-04:00Ali Hasimi Paneali.h.pane@gmail.com<p>Dalam tulisan ini, kajian thermodinamika adalah dilakukan pada <em>organic Rankine cycle</em> (ORC) subkritis untuk pembangkit daya menggunakan lima fluida kerja berbeda, diantaranya: R123, R245fa, n-butane, n-pentane dan isopentane. Gas buang boiler dari pabrik kelapa sawit (PKS) pada temperatur rata-rata 325<sup>o</sup>C digunakan untuk memanaskan air sampai temperatur 150<sup>o</sup>C. Kemudian air panas tersebut digunakan sebagai sumber energi thermal untuk sistem ORC. Fluida kerja keluar dari evaporator dan dialirkan masuk ke ekspander adalah dalam kondisi uap saturasi. Kemudian sistem ORC disimulasikan berdasarkan pada temperatur evaporator dengan kondisi batas 55 ? Tev ? (T6-10)<sup>o</sup>C dan temperatur kondensor adalah diatur tetap pada 35<sup>o</sup>C. Untuk menentukan daya netto maksimal dan efisiensi thermal sistem ORC adalah disimulasikan menggunakan <em>EES</em>. Berdasarkan dari perhitungan simulasi, parameter daya netto maksimal untuk semua fluida kerja adalah terjadi pada temperatur evaporator optimal. Sementara itu, untuk parameter efisiensi thermal adalah ditentukan berdasarkan pada perolehan parameter temperatur evaporator optimal. Hasilnya, R245fa adalah sebagai fluida kerja dengan parameter daya netto maksimal tertinggi dan R123 adalah sebagai fluida dengan parameter efisiensi thermal tertinggi. Sementara itu, n-pentane adalah sebagai fluida kerja dengan hasil parameter terendah, baik untuk daya netto maksimal maupun efisiensi thermal. Kesimpulannya, gas buang boiler dari industri PKS adalah sangat mungkin dan berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi pembangkit daya bertemperatur rendah melalui sistem ORC.</p>2024-06-21T00:00:00-04:00Copyright (c) 2024 Majamechahttps://ejurnal.unim.ac.id/index.php/majamecha/article/view/3249Studi Numerik Pengaruh Aliran Aksial Terhadap Aliran Taylor Vortex Turbulent Dengan Perpindahan Kalor2024-05-27T21:22:20-04:00Iman Pradana A Assagafiman.pradana@atim.ac.idHadi Susantohadi.sutanto@atmajaya.ac.idMarsellinus Bachtiarmarsellinus.bachtiar@atmajaya.ac.idAngger Bagus Prasetiyoangger.bagus@itny.ac.idMasbin Dahlanmasbin.dahlan@atim.ac.idEnni SulfianaEnnysulfiana@atim.ac.idMuh Nurul Haq Amaluddinnoeroelhaq@atim.ac.id<p>Pengaruh aliran aksial terhadap aliran <em>Taylor Vortex Turbulent</em> dengan perpindahan kalor dengan teliti dengan menggunakan metode numerik. Parameter geometri pada penilitian dengan radius ratio 0, 714 dan aspect ratio 10 dengan bilangan <em>Reynold</em> melingkar antara 2596 sampai dengan 9087, kemudian Aliran aksial dengan temperatur pada silinder dalam (T<sub>i</sub>) yaitu sebesar 50 °C dan temperatur silinder luar (T<sub>o</sub>) adalah 90 °C . Hasil penelitian menunjukan bahwa Aliran turbulen dalam aliran <em>Taylor-Couette</em> dengan aliran aksial dicirikan oleh struktur vortex yang kompleks dan tidak beraturan. Koefisien perpindahan kalor pada kondisi konveksi di sekitar silinder dalam lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi sedangkan untuk silinder luar kondisi diam dengan no slip condition. Peningkatan torsi akibat putaran silinder dalam aliran dipengaruhi oleh sel-sel vortex dalam aliran turbulen, yang juga menyebabkan kenaikan torsi gesekan.</p>2024-06-21T00:00:00-04:00Copyright (c) 2024 Majamechahttps://ejurnal.unim.ac.id/index.php/majamecha/article/view/3258Review Sistem Kendali Blowdown Boiler 21 Ton Di PT Indofood Suskes Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang 2024-05-27T23:54:26-04:00Geralda Putra Aryatamageraldaputraaryatama@gmail.comDias Prihatmokodiasprihatmoko@unisnu.ac.idAhmad Faidlonfaidlon.ahm@gmail.com<p>Artikel ini membahas tentang sistem kendali <em>Blowdown</em> pada <em>Boiler</em> Pipa Api 21 Ton di PT. Indofood Sukses Makmur TBK Divisi <em>Noodle</em> Semarang, sebagai upaya dalam memperpanjang umur drum <em>Boiler</em>. <em>Blowdown</em> merupakan proses pembuangan air <em>Boiler</em> yang terkontaminasi kerak atau endapan yang dapat mengganggu kinerja dan keamanan <em>Boiler</em>. Metode yang digunakan dalam penelitian ini melibatkan analisis literatur terkait serta observasi lapangan untuk memahami praktik terbaik dalam pengelolaan <em>Blowdown</em>. Hasilnya menunjukkan bahwa implementasi sistem otomatis pada <em>Blowdown Boiler </em>dapat memberikan manfaat signifikan dalam menjaga kebersihan drum <em>Boiler</em> dengan membuang kerak secara teratur, dengan demikian, artikel ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya sistem kendali <em>Blowdown</em><em>,</em> dalam menjaga performa dan umur panjang drum <em>Boiler</em>, serta menyoroti manfaat dari pendekatan otomatisasi dalam pengelolaan <em>Blowdown</em>.</p>2024-06-21T00:00:00-04:00Copyright (c) 2024 Majamechahttps://ejurnal.unim.ac.id/index.php/majamecha/article/view/3263Analisis Tingkat Akurasi Pengaplikasian Program Kode CAM Pada Proses Pembuatan Fixed Handle Menggunakan Mesin CNC Turning Mazak Quick Turn Smart 150 S2024-05-31T07:58:26-04:00Muh. Nurul Haq Amaluddinnoeroelhaq@atim.ac.idEnni SulfianaEnnysulfiana@atim.ac.idIman Pradana A. Assagafiman.pradana@atim.ac.idMasbin Dahlanmasbin.dahlan@atim.ac.id<p>Penggunaan kode program <em>Computer-Aided Manufacturing</em> (CAM) dalam proses manufaktur menawarkan sejumlah kelebihan signifikan. Keakuratan tinggi dalam pembuatan produk, efisiensi produksi melalui otomatisasi, dan kemampuan menghasilkan desain yang rumit adalah beberapa keunggulan utama. Program CAM juga memberikan konsistensi produksi, mengurangi kesalahan manusia, dan meningkatkan efisiensi dengan simulasi sebelum produksi sebenarnya. Hasil penelitian menunjukkan akurasi pengaplikasian program kode CAM yang baik dalam proses pembuatan fixed handle menggunakan mesin CNC turning. Metodologi penelitian melibatkan pengumpulan data eksperimental dari implementasi program kode CAM pada mesin CNC turning, dengan fokus pada akurasi hasil produksi fixed handle. Evaluasi dilakukan terhadap dimensi, geometri, dan toleransi sesuai dengan desain yang diinginkan. Data hasil produksi dianalisis menggunakan teknik statistik untuk menilai tingkat keakuratan proses CNC turning yang berkaitan dengan penggunaan program kode CAM. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa presisi dan efisiensi dalam proses manufaktur menggunakan mesin CNC turning sudah sesuai dengan penerapan program kode CAM.</p>2024-06-21T00:00:00-04:00Copyright (c) 2024 Majamechahttps://ejurnal.unim.ac.id/index.php/majamecha/article/view/3271Uji Karakteristik Hasil Transesterifikasi Dari Ekstrak Biji Ketapang (Terminalia catappa Linn) Terhadap Pengaruh Variasi Waktu Dengan Katalis KOH 2024-05-31T08:11:41-04:00Debora Ariyanidebora.ariyani10@gmail.comEka Megawatieka123@gmail.comYuniarti YuniartiYun123@gmail.comAmirul Mukmininamirul12@gmail.com<p>Tumbuhan yang berpotensi sebagai bahan bakar biodiesel adalah tumbuhan ketapang (<em>Terminalia catappa Linn</em>). Ketapang mengandung minyak sebesar 40,15% sehingga minyak biji ketapang memiliki prospek untuk dijadikan suatu pilihan baru dalam industri minyak nabati dan merupakan tanaman yang potensil karena memiliki kandungan asam lemak jenuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil ekstrak dari biji ketapang dan mengetahui nilai pH dan FFA hasil esterifikasi dan transesterifikasi. Metode yang dilakukan untuk menghasilkan minyak adalah ekstraksi dengan metode maserasi dengan massa 75 gram biji ketapang dan variasi waktu 1,2,3,4,5 hari. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa perendaman pada hari ketiga memiliki volume yang besar dengan nilai FFA yang tidak terlalu besar yaitu sebesar 39 %. Ekstrak minyak biji ketapang memiliki nilai % yield 44,29 % - 60 % dilanjutkan dengan proses esterifikasi, pada proses ini didapatkan nilai FFA sebesar 1,81 % dengan pH 4. Hasil transesterifikasi diperoleh metil ester, menunjukkan nilai berat jenis 0,84 g/ml, kandungan asam lemak bebas (% FFA) 1,686 % dan pH 7.</p>2024-06-21T00:00:00-04:00Copyright (c) 2024 Majamechahttps://ejurnal.unim.ac.id/index.php/majamecha/article/view/3286Analisis Daya Pada Gudang Furniture di PT. Buana Multi Pratama Jepara2024-06-04T07:00:56-04:00Dwi Ryan Aswanda Taufiqqur Rohman dwiryan1998@gmail.comSafrizal Safrizalsafrizal27@unisnu.ac.idZaenal Arifinzenal_arif21@yahoo.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis daya pada gedung furniture di PT. Buana Multi Pratama Jepara dengan mengunakan metode Intensitas Kosumsi Energi (IKE), dengan menggunakan data <em>invoice</em> pembayaran listrik sebagai alat perbandingan. Pendekatan ini bertujuan untuk mengevaluasi dan menganalisis secara rinci intensitas konsumsi energi pada setiap tahap operasional gudang furniture PT. Buana Multi Pratama Jepara. Data <em>invoice</em> pembayaran listrik digunakan untuk mendapatkan pemahaman tentang biaya energi yang terkait dengan setiap langkah produksi. Metode IKE diterapkan untuk merinci dan membandingkan tingkat intensitas konsumsi energi pada masing-masing tahap tersebut. Dan nilai IKE listrik tahun 2023 adalah sebesar 118 kWh/hari, sedangkan penggunaan di PT. Buana Multi Patama sekitar 98,5 KWh/hari. Hasil ini ketika dirupiahkan untuk IKE adalah Rp 3.382.035 dan untuk <em>invoice</em> adalah Rp 3.303.828 menghasilkan selisih sekitar Rp 79.000. Beberapa faktor yang mempengaruhi selisih tersebut ialah ternjadinya penurunan pesanan untuk ekspor.</p>2024-06-21T00:00:00-04:00Copyright (c) 2024 Majamechahttps://ejurnal.unim.ac.id/index.php/majamecha/article/view/3274Analisis Kekasaran Permukaan Hasil Permesinan CNC Milling Menggunakan Holder Face Mill dengan Insert SEET12T3-DF2024-05-31T08:04:11-04:00Enni Sulfianaennysulfiana@atim.ac.idMuh. Setiawan Sukardinsetiawan_mkz@yahoo.co.idIman Pradana A Assagafiman.pradana@atim.ac.idMasbin Dahlanmasbin.dahlan@atim.ac.idMuh. Nurul Haq Amaluddinnoeroelhaq@atim.ac.idSahrul Hasansahrulhasan691@gmail.comFiqran Ramadhan ARfiqranrar03@gmail.com<p>Mesin <em>CNC milling</em> adalah mesin perkakas otomatis yang menggunakan sistem kontrol berbasis komputer. Tujuan penelitian ini adalah mengalisis secara visual kekasaran permukaan hasil permesinan <em>CNC milling</em> menggunakan <em>holder face mill </em>dengan <em>insert</em> SEET12T3-DF dengan variasi kecepatan potong dan kedalaman pemotongan. Pengujian dengan menggunakan tiga tingkatan parameter yang berbeda, yaitu parameter rendah, sedang, dan tinggi untuk membandingkan hasil kekasaran permukaan yang dihasilkan. Hasi penelitian menunjukan bahwa perbedaan kedalaman pemotongan mempengaruhi tingkat kekasaran permukaan, dengan permukaan yang lebih halus pada kedalaman pemotongan yang lebih kecil dan permukaan yang sedikit lebih kasar pada kedalaman pemotongan yang lebih besar. Namun, pada parameter tinggi, perbedaan kekasaran tidak terlalu signifikan, tetap memberikan hasil yang sangat halus.</p>2024-06-21T00:00:00-04:00Copyright (c) 2024 Majamechahttps://ejurnal.unim.ac.id/index.php/majamecha/article/view/3287Analisis Penentuan Nilai Cation Exchange Capacity (CEC) Berdasarkan Hasil Methylene Blue Test (MBT) di Trayek 12¼2024-06-04T07:05:16-04:00Nijusiho Maniknijusiho@gmail.comEsterina Natalia Paindanenataliapaindan@gmail.comGusti Arya Pratamagustiap@gmail.comAin Saharaainsahara.sttmigastiem@gmail.comFitri Oktafianioktafianifitri@gmail.com<p>Lumpur merupakan salah satu faktor sangat penting dalam menunjang suksesnya operasi pemboran pada sumur minyak. Perencanaan penggunaan lumpur pemboran bertujuan memperoleh hasil yang lebih maksimal dalam pengangkatan cutting dan perawatan sumur pemboran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kereaktifan <em>cutting</em> dengan mengidentifikasi kadar <em>clay</em> dan mengetahui komposisi lumpur yang sesuai dengan trayek 12¼. Metode pengujian ini dilakukan dilaboratorium STT Migas dengan beberapa pengujian yaitu <em>yield point </em>(YP), <em>plastic viscosity </em>(PV), <em>gel strength</em> <em>Methylene Blue Test</em> (MBT), dan <em>Cation Exchange Capacity</em> (CEC). Hasil pengujian PV pada original mud didapatkan sebesar 17 cps, dan saat dilakukan pengujian dengan <em>contamination clay </em>didapatkan hasil sebesar 20 cps. Pada YP diperoleh hasil <em>original mud</em> yaitu sebesar 32 <em>lbs/100ft </em>dan dari pengujian yang menggunakan <em>contamination</em> diperoleh hasil sebesar 35 <em>lbs/100ft<sup>2</sup></em>. Dari penggunaan <em>gel strength</em> selama 10 detik diperoleh hasil <em>original mud</em> sebesar 9 <em>lbs/100ft<sup>2</sup></em>, dan saat dilakukan pengujian dengan <em>contamination clay</em> diperoleh hasil yang sama yaitu 9 <em>lbs/100ft<sup>2</sup></em>. Untuk penggunaan <em>gel strength</em> selama 10 menit dari hasil <em>original mud</em> diperoleh 13 <em>lbs/100ft<sup>2</sup></em>, dan setelah pengujian dengan <em>contamination clay</em> didapatkan 14 <em>lbs/100ft<sup>2</sup></em>. Pada hasil <em>rheology </em>sampel <em>cutting </em>yang diuji menunjukkan bahwa <em>Xanthun Gum</em> mempengaruhi kekentalan sistem lumpur <em>KCL-Polimer</em>. Dari hasil MBT 3 <em>meq</em> dan CEC 15 <em>meq/100gr </em>dapat dipastikan tidak terjadi <em>swelling</em> karena sampel <em>cutting</em> tersebut tergolong tidak reaktif.</p>2024-06-21T00:00:00-04:00Copyright (c) 2024 Majamechahttps://ejurnal.unim.ac.id/index.php/majamecha/article/view/3262Analisis Perbandingan Kerugian Aliran Pada Pipa Jenis PVC dan Galvanis Dengan Menggunakan Elbow 90 Derajat2024-05-29T21:13:56-04:00Masbin Dahlanmasbin.dahlan@atim.ac.idGerard Antonini Dumagerardantonini@gmail.comNasruddin Azisnasruddinaziz@gmail.comIman Pradana A Assagafiman.pradana@atim.ac.idEnni Sulfianaenni.sulfiana@atim.ac.idMuh. Nurul Haq Amaluddinnoeroelhaq@atim.ac.id<p>Pada suatu sistem perpipaan kerugian aliran (<em>head losses</em>) selalu terjadi. Kerugian aliran yang terjadi dalam pipa menyebabkan terjadinya pengurangan debit aliran. Hal ini, disebabkan karena beberapa faktor diantaranya adalah kekasaran permukaan dinding pipa dan akibat adanya sambungan (<em>fittings</em>) pipa. Kekasaran permukaan dari dinding pipa tergantung dari jenis-jenis pipa yang digunakan, seperti pada pipa galvanis dan PVC keduanya memiliki nilai kekasaran permukaan yang berbeda, dimana pipa galvanis memiliki nilai kekasaran permukaan yang lebih besar. Pada pipa PVC dengan debit aliran 0,00027 m3/s menghasilkan total <em>head losses</em> terkecil bernilai 0,2438 m pada metode Hazen-Williams kemudian pada debit aliran 0,00047 m3/s menghasilkan total head losses terbesar bernilai 1,4285 m pada metode Darcy-Weisbach. Pada pipa Galvanis dengan debit aliran 0,00027 m3/s menghasilkan total <em>head losses</em> terkecil bernilai 0,2623 m pada metode Hazen-Williams kemudian pada debit aliran 0,00047 m3/s menghasilkan total <em>head losses</em> terbesar bernilai 2,4100 m pada metode Darcy-Weisbach. Sehingga hubungan antara debit aliran dengan kerugian aliran berbanding lurus dan kekasaran permukaan juga berbanding lurus dengan kerugian aliran. Kerugian aliran terbesar ada pada pipa Galvanis dengan debit aliran 0,00047 m3/s dan total <em>head losses</em> 2,4100 m di metode Darcy-Weisbach. Kerugian aliran terkecil ada pada pipa PVC dengan debit aliran 0,00027 m3/s dan total <em>head losses</em> 0,2623 m di metode Hazen-Williams.</p>2024-06-21T00:00:00-04:00Copyright (c) 2024 Majamechahttps://ejurnal.unim.ac.id/index.php/majamecha/article/view/3327Analisis Head Losses Pada Mesin Pompa Air Sumur Dangkal2024-06-19T19:40:39-04:00Achmad Rijantorijanto1970@gmail.comSuesthi Rahayuningsihesthiachmad@gmail.com<p>Pada saat fluida melalui pipa terdapat pengurangan dari energi yang dialirkan searah dengan aliran fluida. Pengurangan energi ini mengakibatkan terjadinya kerugian tinggi (<em>head losses</em>). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui <em>head losses</em> pada mesin pompa air sumur dangkal. Metode penelitian ini menggunakan penghitungan <em>head losses</em> pompa air dangkal berdasarkan spesifikasi sebagai berikut; <em>head</em> dorong maksimal 30 m, <em>head</em> hisap maksimal 9 m, kapasitas aliran maksimal 31 liter/menit, diameter pipa hisap 1 inci, diameter pipa dorong 1 inci, tegangan listrik 220 V, daya keluaran 125 watt. Hasil penelitian diperoleh, bahwa <em>total head losses </em>(h<sub>l </sub>) pompa air sumur dangkal sebesar 3,23683 m, terdiri dari <em>head losses</em> pipa hisap (h<sub>ls</sub>) sebesar 0,74696 m dan <em>head losses</em> pipa dorong (h<sub>ld</sub>) sebesar 2,48987 m.</p>2024-06-21T00:00:00-04:00Copyright (c) 2024 Majamechahttps://ejurnal.unim.ac.id/index.php/majamecha/article/view/3297Pembuatan Briket dengan Variasi Ukuran Partikel Cangkang Kelapa Sawit (CKS) dan Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) 2024-06-10T00:55:13-04:00Fitri Juniantifitri.junianti@atim.ac.idSri Dianasri12345@gmail.comAnugrah Ramdhani Anugrah123@gmail.comRianti Indah Lestari Rianti12345@gmail.comIman Pradana A. AssagafIman12345@gmail.comDian RangginaDian12345@gmail.com<p>Biomassa dapat dijadikan sebagai salah satu sumber energi yang ramah terhadap lingkungan dengan tidak mengandung unsur sulfur penyebab polusi udara. Biomassa di Indonesia ketersediaannya cukup melimpah baik yang berasal dari limbah pertanian, perkebunan maupun dari industri. Pada industri pengolahan sawit, cangkang kelapa sawit (CKS) dan tandan kosong kelapa sawit (TKKS) merupakan limbah biomassa dengan komposisi cangkang kelapa sawit terdiri dari 53,85% lignin, 26,16% hemiselulosa, dan 6,92% selulosa serta nilai kalor yang tinggi sehingga dapat memenuhi kriteria sebagai bahan bakar briket. Selain nilai kalor yang tinggi, kualitas briket juga dipengaruhi oleh nilai kadar air dan kadar abu yang rendah. Pada pembuatan briket beberapa hal yang menjadi faktor penting seperti penggunaan jenis perekat, komposisi bahan baku dan ukuran partikel. Olehnya itu pada penelitian ini akan dilakukan pembuatan briket dengan memvariasikan ukuran partikel dari CKS dan TKKS. Penelitian ini terdiri dari tiga tahapan. Tahapan pertama merupakan preparasi cangkang dan tandang kelapa sawit secara mekanik dan karbonisasi. Selanjutnya tahapan kedua, pembuatan briket dengan perbandingan bahan baku dan perekat 10:1 pada variasi ukuran partikel 60, 80, dan 100 mesh. Tahapan terakhir yaitu analisa kualitas briket terdiri dari kadar air, kadar abu, kadar zat terbang, dan nilai kalor. Hasil penelitian untuk semua variasi ukuran partikel telah memenuhi SNI 01-6235-2000 tentang briket arang. Pada pengujian kadar air, kadar abu, dan zat terbang terjadi penurunan sejalan dengan semakin kecilnya ukuran partikel. Kadar air terendah pada sampel briket ukuran 100 mesh sebesar 4,9197%, untuk kadar abu sebesar 3,9698%, dan kadar zat terbang terendah pada sampel ukuran partikel 100 mesh sebesar 10,1453%. Nilai kalor yang dihasilkan dari ukuran partikel yang semakin kecil cenderung meningkat. Nilai kalor tertinggi pada sampel briket ukuran partikel 100 mesh sebesar 6257 kal/g.</p>2024-06-21T00:00:00-04:00Copyright (c) 2024 Majamecha