Majamecha
https://ejurnal.unim.ac.id/index.php/majamecha
<p><strong>Majamecha</strong> adalah jurnal ilmiah yang berisi tentang publikasi hasil karya penelitian, perancangan dan kajian teori di bidang ilmu teknik mesin dan permesinan, meliputi konversi energi, manufakturing, material dan perancangan mesin. Jurnal ini diterbitkan oleh Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Islam Majapahit, Mojokerto, Indonesia. Jurnal ini terbit 2 (dua) kali dalam setahun, yaitu pada bulan Juni dan Desember. Online ISSN: <a href="http://u.lipi.go.id/1554269856">2656-8055</a> dan print ISSN: <a href="http://u.lipi.go.id/1555849640">2656-9132</a>. Berdasarkan SK Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Kemendikbudristek RI No. <a title="SK Akreditasi" href="https://drive.google.com/file/d/1gCs15krr5Q7dR71-neJ4Ik2T4mfjNwrc/view">79/E/KPT/2023</a> tentang Peringkat Akreditasi Jurnal Ilmiah Periode I tahun 2023, bahwa Majamecha termasuk peringkat 4 <strong>(SINTA 4)</strong> mulai dari volume 2 nomor 2 tahun 2020 sampai dengan volume 7 nomor 1 tahun 2025 .</p>Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Islam Majapahit, Mojokerto, Indonesiaen-USMajamecha2656-9132<p>Seluruh artikel di jurnal ini dapat disebarluaskan dengan tetap mencamtumkan sumber yang sah. Identitas judul artikel tidak boleh dihilangkan. Penerbit tidak bertanggung jawab terhadap naskah yang diplubikasikan. Isi artikel menjadi tanggung jawab penulis.</p>Destilasi Air Laut Menggunakan Sensor Peltier
https://ejurnal.unim.ac.id/index.php/majamecha/article/view/3290
<p>Air merupakan salah satu sumber daya alam yang penting bagi kehidupan. Air digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari manuasia, seperti minum, mandi, memasak, dan mencuci. Saat ini sumber air bersih sangat sulit ditemukan, dan membutuhkan penangan yang komples untuk dapat menjangkaunya, sehingga terjadi kelangkaan air bersih terjadi di area yang mempunyai kepadatan penduduk yang tinggi, dan pada saat musim kemarau. Kebutuhan air bersih menjadi hal pokok yang harus terpenuhi untuk keberlangsungan kehidupan manusia, sehingga dicari berbagai macam solusi untuk memecahkan permasalahan tersebut, salah satunya adalah dengan melakukan filtrasi air laut dengan metode destilasi air laut menggunakan sensor peltier yakni dengan mengubah air asin menjadi air tawar melalui proses pemanasan dan penguapan. Tujuan penelitian ini adalah membuat prototipe alat destilasi air laut menjadi air tawar. Alat ini bekerja dengan cara memanaskan air laut sampai titik didih tertentu. Dalam pendinginannya menggunakan peltier sebagai sumber pendigin, suhu dingin dari peltier berfungsi mendinginkan air pada kotak pendingin yang dilalui pipa destilasi yang mengalirkan uap air dengan pH air 5,46.</p>Ain SaharaRiza Hadi SaputraYuniarti YuniartiHamriani RykaMuhammad Reza Saputra
Copyright (c) 2024 Majamecha
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-202024-12-206218018610.36815/majamecha.v6i2.3290Pengaruh Hardening dan Tempering Terhadap Kekerasan dan Kekuatan Impak Pisau Pencacah Rumput
https://ejurnal.unim.ac.id/index.php/majamecha/article/view/3401
<p>Peternakan sapi perah Banyu Langit <em>Farm</em> menggunakan mesin <em>chopper </em>untuk mencacah pakan dari bahan organik seperti rumput dan batang jagung. Bilah pisau mesin <em>chopper </em>adalah salah satu komponen yang paling sering mengalami masalah, dimana masalah yang sering terjadi adalah aus ketajaman bilah pisau yang menghambat proses produksi pakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat pisau pencacah rumput dengan kekuatan impak dan kekerasan yang lebih baik dari yang sudah ada. Penelitian ini menggunakan baja karbon menengah JIS SUP 9 yang diberikan perlakuan panas <em>hardening </em>dan <em>tempering</em>. Suhu <em>hardening </em>yang digunakan adalah 830?C, 860?C, dan 890?C yang kemudian didinginkan dengan media pendingin oli. Suhu <em>tempering </em>yang digunakan adalah 360?C, 460?C, 560?C dengan media pendingin udara. Hasil penelitian menunjukkan nilai kekerasan tertinggi sebesar 47 HRC pada variasi suhu <em>hardening </em>890?C dan <em>tempering </em>360?C. Nilai kekerasan terendah pada variasi suhu <em>hardening </em>830?C dan <em>tempering </em>560?C yaitu sebesar 27 HRC. Nilai kekuatan impak tertinggi didapatkan dari variasi suhu <em>hardening</em> 830?C dan <em>tempering </em>560?C senilai 0,285 <em>Joule/</em>mm<sup>2</sup>, sedangkan nilai kekuatan impak terendah terdapat pada variasi suhu <em>hardening </em>890?C dan <em>tempering </em>360?C senilai 0,096 <em>Joule</em>/mm<sup>2</sup>.</p>Galih WicaksanaFina Andika Frida Astuti
Copyright (c) 2024 Majamecha
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-202024-12-206218719610.36815/majamecha.v6i2.3401Pengaruh Orientasi Sudut Anyam Serat Bambu Petung Terhadap Kekuatan Mekanik dan Sifat fisik
https://ejurnal.unim.ac.id/index.php/majamecha/article/view/3441
<p>Komposit merupakan material yang terdiri dari dua unsur yaitu penguat dan pengikat. Komposit memiliki beberapa sifat istimewa diantaranya adalah anti terhadap korosi dan memiliki kekuatan yang dapat dimanfaatkan baik dibidang industri, otomotif, maupun rumah tangga. Serat bembu petung menawarkan potensi sebagai penguat serat alam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi orientasi sudut anyam serat bambu petung sebagai penguat dengan matriks resin <em>polyester</em> BQTN 157 terhadap kekuatan mekanik serta struktur makro komposit. Proses pembuatan spesimen menggunakan <em>metode hand lay up</em>, dengan variasi orientasi sudut anyam 0°/90°, 15°/105° , 30°/120° dan 45°/135° dengan fraksi volume serat bambu petung sebesar 30%, dan resin <em>polyester </em>sebesar 70%. Spesimen dibentuk sesuai dengan standar ASTM D638 untuk uji tarik dan struktur makro. Hasil penelitian menunjukan bahwa variasi sudut 15°/105° mendapatkan nilai kekuatan tarik tertinggi sebesar 1,397 Kgf/mm<sup>2</sup> dan mampu menahan beban maksimum sebesar 59,19 Kgf. Sedangkan yang terendah pada sudut 30°/120° dengan nilai kekuatan tarik sebesar 0,893 Kgf/mm<sup>2</sup> dan hanya mampu menahan beban maksimum sebesar 35,3 Kgf. Kesimpulan hasil penelitian menunjukan bahwa orientasi sudut anyam berpengaruh terhadap kekuatan tarik material komposit hal tersebut diperkuat dengan hasil struktur makro bahwa <em>fiber pull out</em> yang terjadi diakibatkan oleh kurangnya kemampuan resin dalam mengikat serat pada sudut 15°/105°. Sedangkan pada orientasi sudut 30°/120° menunjukan kurang mampunya susunan anyam serat dalam menahan beban yang diberikan sehingga mengakibatkan patahnya spesimen uji dikarenakan susunan serat kurang mampu menguatkan komposit dengan baik.</p>Rizky Dedy SuhartoAdityo Noor Setyo Hadi DarmoR. Faiz Listyanda
Copyright (c) 2024 Majamecha
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-202024-12-206219720210.36815/majamecha.v6i2.3441Pengaruh Tebal Core Serat Dendrocalamus Asper Terhadap Ketangguhan Impak Bahan Komposit Dengan Filler Partikel Montmorillonite
https://ejurnal.unim.ac.id/index.php/majamecha/article/view/3442
<p>Pada saat ini serat yang sering digunakan serat <em>fiberglass, </em>Akan tetapi limbahnya cukup sulit untuk terurai. Penggunaan serat alam merupakan salah satu alternatif dalam pembuatan komposit, salah satunya serat bambu yang memilii kekuatan mekanik yang baik. Tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui sifat mekanis dan sifat fisis pada komposit serat bambu petung dengan <em>filler</em> campuran serbuk genteng sokka. Komposit dibuat menggunakan metode hand lay up dengan variasi tebal core 2 mm dan 4 mm, arah serat vertikal dan horizontal serta fraksi volume filler 10%, 20%, dan 30%.Hasil penelitian menunjukkan nilai harga impak terbesar terdapat pada variasi B4205 dengan nilai 0,0152 J/mm<sup>2</sup>. Sedangkan nilai harga impak terendah terdapat pada variasi A2303 dengan nilai 0,0018 J/mm<sup>2</sup>. Jika dilihat pada foto makro terlihan matriks <em>rich</em>, <em>void</em>, dan <em>fiber pull out</em> yang menyebabkan kekuatan mekanik dari komposit menjadi kurang baik.</p>Ari WicaksonoAdityo Noor Setyo H. DNani Mulyaningsih
Copyright (c) 2024 Majamecha
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-202024-12-206220320910.36815/majamecha.v6i2.3442Studi Karakteristik Makro Nugget Las pada Resistance Spot Welding
https://ejurnal.unim.ac.id/index.php/majamecha/article/view/3464
<p>Penelitian ini menyelidiki pengaruh variasi arus las terhadap karakteristik makrostruktur dari nugget yang terbentuk dalam proses resistance spot welding, dengan fokus khusus pada stainless steel 304. Studi ini mengevaluasi efek dari berbagai tingkat arus—3, 5, dan 7 Ampere—terhadap diameter, area, dan kedalaman penetrasi nugget. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi yang jelas antara peningkatan arus las dengan pertumbuhan ukuran nugget. Pada arus 3 Ampere, nugget memiliki diameter 127,95 µm, area 12.858,20 µm, dan kedalaman penetrasi 1,2 µm. Ketika arus dinaikkan menjadi 5 Ampere, diameter nugget meningkat menjadi 542,2 µm, dengan area 230.909,67 µm dan kedalaman penetrasi 1,14 µm. Pada arus 7 Ampere, nugget mencapai diameter maksimal sebesar 648,09 µm, area 329.883,41 µm, dan kedalaman penetrasi 2,1 µm. Meskipun arus yang lebih tinggi menghasilkan nugget yang lebih besar dan penetrasi yang lebih dalam, arus ini juga meningkatkan risiko cacat las, termasuk deformasi dan ketidakberaturan mikrostruktur. Temuan ini menekankan pentingnya mengoptimalkan parameter pengelasan, terutama tingkat arus, untuk mencapai spot weld berkualitas tinggi yang menyeimbangkan ukuran nugget, bentuk simetris, dan penetrasi tanpa mengorbankan integritas sambungan las. Studi ini menegaskan perlunya kontrol yang tepat atas parameter pengelasan guna memastikan produksi sambungan las yang kuat dan bebas cacat dalam aplikasi industri.</p> <p> </p>Mahlina EkawatiMuhammad Aqdar Fitrah
Copyright (c) 2024 Majamecha
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-202024-12-206221021810.36815/majamecha.v6i2.3464Analisis Performance Turbine Terhadap Peningkatan Kebutuhan Excess O2 Secondary Boiler Pada Power Plan PT. Semen Tonasa Capacity Of 70 MW
https://ejurnal.unim.ac.id/index.php/majamecha/article/view/3471
<p>Pengoperasian boiler di PLTU PT. Semen Tonasa memiliki kapasitas produksi daya listrik sebesar 70 MW terdapat rentang presentase O<sub>2</sub> dalam gas buang boiler yang disarankan oleh manual book peralatan termal tersebut, sehingga perlu dilakukan analisa secara signifikan untuk mengoptimalisasi jumlah udara secondary yang disuplai kedalam ruang bakar. Pengambilan data dilakukan melalui DCS (Data Collection System) yang telah terhubung dengan sensor dan alat ukur yang telah terpasang pada sistem boiler dan turbin saat beban unit 80% kemudian dilakukan pengaturan FDF (Forced Draft Fan) sehingga presentase O<sub>2</sub> dalam gas buang boiler dapat bervariasi dari 3%, 4%, 5% dan 6%. Hasil Analisa menunjukkan bahwa perubahan kebutuhan udara secondary mempengaruhi kinerja efisiensi dari boiler secara masif dan hanya sedikit mempengaruhi efisiensi turbin pada PLTU. Penggunaan kebutuhan udara pada proses pembakaran dengan variasi excess O<sub>2</sub> pada gas buang sebesar 3 %, 4%, 5% dan 6%, menghasilkan tingkat SFC sebesar 0.540 kg/kWh, 0.542 kg/kWh, 0.550 kg/kWh, dan 0.554 kg/kWh. Sehingga berdasarkan tingkat SFC terendah, dengan excess O<sub>2</sub> sebesar 3% merupakan tingkat kebutuhan udara yang optimal dan mampu menghasilkan efisiensi boiler sebesar 84,13%, efesiensi termal 31,12% dan turbin sebesar 88,91%.</p>Marten RombeMuhammad ArhamHusni MubarakSyamsumarlin Taha
Copyright (c) 2024 Majamecha
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-202024-12-206221923610.36815/majamecha.v6i2.3471Produksi Bioetanol dari Nira Lontar dan Pengaruh Campurannya Dengan Premium Terhadap Torsi dan Daya Pada Sepeda Motor
https://ejurnal.unim.ac.id/index.php/majamecha/article/view/3472
<p>Kebutuhan bahan bakar minyak fosil terus mengalami peningkatan seiring pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor. Oleh karena itu perlu diupayakan pencarian sumber bahan bakar alternatif terutama yang berasal dari biomassa karena sifatnya dapat diperbarui dan lebih ramah terhadap lingkungan. Bioetanol yang berasal dari tanaman lontar (<em>Borassus flabellifer</em>) merupakan salah satu solusi untuk menjawab kebutuhan bahan bakar alternatif tersebut. Tujuan penelitian ini adalah membuat bioetanol dari nira lontar sesuai <em>grade</em> untuk bahan bakar, mendapatkan data hasil pengukuran torsi dan daya sepeda motor 4 langkah menggunakan bahan bakar campuran premium-bioetanol dalam berbagai perbandingan konsentrasi dan mendapatkan perbandingan konsentrasi optimal yang menghasilkan torsi dan daya mesin maksimal. Penelitian dilakukan di Laboratorium Pendidikan Kimia dan Laboratorium Pendidikan Teknik Mesin FKIP Undana. Instrumen penelitian berupa pedoman pembuatan bioetanol, pedoman pengujian kinerja mesin, dan lembar hasil pengujian. Pengumpulan data menggunakan eksperimen atau pengujian di laboratorium guna diperoleh angka putaran mesin, torsi dan daya mesin. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian didapatkan bahwa torsi dan daya mesin meningkat seiring peningkatan angka putaran mesin serta perbandingan konsentrasi 30% menghasilkan torsi dan daya maksimal.</p>Fahrizal FahrizalBasri KEdy SupraptoDamianus ManesiPriyono PriyonoJasman Jasman
Copyright (c) 2024 Majamecha
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-202024-12-206223724610.36815/majamecha.v6i2.3472Perbandingan Frame Untuk Kontes Mobil Hemat Energi Kategori Prototype
https://ejurnal.unim.ac.id/index.php/majamecha/article/view/3483
<p><em>Frame</em> kendaraan merupakan rangka yang berfungsi sebagai penopang berat kendaraan, mesin penumpang, serta beban-beban lain. Saat proses manufaktur, <em>body</em> kendaraan dibentuk sesuai dengan struktur <em>frame-nya</em>. Perancangan desain <em>frame</em> yang tepat memegang peran penting atas pendistribusian beban dan kekuatan dari <em>frame</em> tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang <em>frame</em> kendaraan mobil hemat energi pada kategori <em>prototype</em> dengan simulasi pembebanan statis. Pada analisis pembebanan statis dapat berupa distribusi tegangan pada <em>von mises stress, displacement,</em> dan dengan <em>safety factor </em>memperhatikan <em>mass frame</em>. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah menggunakan <em>software solidworks</em> 2022. Menggunakan dua variasi desain <em>frame</em>. Keduanya diberi beban yang sama yaitu 500N pada tempat duduk pengemudi, 700N pada roll bar, 200N pada tempat mesin. Tahanan pada rangka yaitu dibagian roda depan dan roda belakang. Hasil menunjukkan bahwa frame A dengan dasar desain ladder frame adalah frame paling ringan dan kuat dilihat dari nilai <em>mass</em> sebesar 8 kg memiliki nilai safety of factor 2.</p>Andhi Pradhana Brimadhatu NarendraFuad HilmyIkhwan Taufik
Copyright (c) 2024 Majamecha
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-202024-12-206224725310.36815/majamecha.v6i2.3483Pengaplikasian Metode Three Coat Paint System Terhadap Kualitas Hasil Pengecatan Baja Karbon Rendah SPCC
https://ejurnal.unim.ac.id/index.php/majamecha/article/view/3495
<p>Metode pengecatan <em>three coat paint </em>merupakan metode pengecatan yang digunakan untuk menghasilkan hasil pengecatan yang baik dari segi estetika khususnya pada bodi kendaraan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas tingkat kerekatan, kekerasan dan kekilapan dari hasil pengecatan <em>three coat paint </em>dengan material pabrikan baja karbon rendah SPCC (<em>Steel Plate Cold Rolled Coiled</em>)<em>. </em>Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan metode ekspesimental dengan studi kasus di PT. Armada International Motor Magelang. Hasil pengujian kerekatan yang maksimal atau disebut 5B pada pengujian <em>cross cut test tipe </em>didapatkan pada variasi A (1:3) dengan penambahan <em>tinner</em> 60%, 70% dan 80%. Variasi B (2:3) mendapatkan hasil maksimal pada penambahan <em>thinner </em>80% dan penambahan <em>thinner </em>60% mendapatkan hasil paling rendah dengan kualitas 3B. Hasil pengujian kekerasan dengan nilai rata-rata kekerasan spesimen paling tinggi didapat pada penambahan <em>thinner </em>60%, dengan nilai 125,40 kgf/mm<sup>2 </sup>pada variasi A dan 136,86 kgf/mm<sup>2</sup> pada variasi B. Hasil pengujian kekerasan dengan nilai rata-rata kekerasan spesimen paling rendah didapat pada penambahan <em>thinner </em>80%, dengan nilai 56,04 kgf/mm<sup>2 </sup>pada variasi A dan 108,25 kgf/mm<sup>2</sup> pada variasi B. Hasil pengujian kekilapan menunjukkan nilai kekilapan paling tinggi didapat pada penambahan <em>thinner </em>80%, dengan nilai 87,965 GU pada variasi A dan 94,035 GU pada variasi B. Hasil pengujian kekilapan menunjukkan nilai kekilapan paling rendah didapat pada penambahan <em>thinner </em>60%, dengan nilai 78,98 GU pada variasi A dan 91,305 GU pada variasi B.</p>Aziz Rahatur AbdusukriSri HastutiM. Fendy Kusuma Hadi Sufyan
Copyright (c) 2024 Majamecha
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-202024-12-206225426110.36815/majamecha.v6i2.3495Pemanfaatan Minyak Biji Nyamplung (Calophyllum Inophyllum Linn) Sebagai Alternatif Coolant Pada Proses Pembubutan
https://ejurnal.unim.ac.id/index.php/majamecha/article/view/3500
<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh alternatif minyak biji nyamplung sebagai alternatif coolant selama proses pembubutan terhadap kekasaran dan kekerasan baja ST 37. Metode penelitian yang digunakan adalah studi eksperimen dengan melakukan studi literatur, eksperimental, pengambilan data, dan analisis data. Variasi proses pembubutan terdiri dari variasi persentase coolant dan putaran spindle. Pada penelitian ini, variasi minyak dromus digunakan sebagai pembanding. Hasil penelitian menunjukkan kekasaran terendah berada di variasi 1 putaran 450 rpm (40% minyak dromus + 55% air + 5% emulsi) menghasilkan nilai kekasaran awal 1,247m; titik dua 1,837 m; dan titik akhir 1,447 m. Sedangkan nilai kekasaran minyak biji nyamplung yang paling mendekati nilai kekasaran minyak dromus adalah variasi 4 putaran 400 rpm dengan nilai kekasaran awal 2,394m; titik dua 2,005 m; dan titik akhir 1,872 m. Selain itu, hasil nilai kekerasan tertinggi pada variasi 1 putaran 450 rpm (40% minyak dromus + 55% air + 5% emulsi) yang menghasilkan nilai kekerasan awal 93,4 HRB; titik kedua 91,7 HRB; dan akhir 89,3 HRB Sedangkan nilai kekerasan minyak biji nyamplung yang paling mendekati nilai kekerasan minyak dromus adalah variasi 4 putaran 450 rpm dengan nilai kekerasan awal 88,3 HRB; titik kedua 90,4 HRB; dan akhir 87,9 HRB.</p>Bramantyo S.K.B.W. IlyasSigit Joko PurnomoR. Faiz Listyanda
Copyright (c) 2024 Majamecha
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-202024-12-206226226910.36815/majamecha.v6i2.3500Pemanfaatan Limbah Footstep Bekas Sebagai Material Alternatif Untuk Produk Footstep di Pasaran
https://ejurnal.unim.ac.id/index.php/majamecha/article/view/3507
<p>Pentingnya prinsip ekonomi sirkular dan berkelanjutan mendorong pencarian solusi inovatif untuk memanfaatkan limbah industri<em>.</em> Salah satu solusi yang dapat diambil adalah mendaur ulang <em>footstep</em> bekas untuk dijadikan bahan alternatif pembuatan <em>footstep</em> baru yang siap bersaing di pasaran. Dengan teknologi <em>anodizing</em>, limbah <em>footstep</em> dapat diproduksi kembali tanpa mengurangi kualitas fungsionalnya sebagai <em>footstep</em> sepeda motor. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi pemanfaatan limbah <em>footstep</em> bekas sebagai material alternatif yang ekonomis untuk memenuhi kebutuhan pasar. Penelitian ini menggunakan variasi kuat arus 1 <em>Ampere</em>, 1.5 <em>Ampere</em>, 2 <em>Ampere</em>, 2.5 <em>Ampere</em> dan 3 <em>Ampere</em>. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa material <em>footstep </em>termasuk aluminium seri 5XXX dengan kandungan unsur (Mg) yang dominan yaitu sebesar 5,55% dan unsur (Al) sebesar 91,67%. Nilai kekasaran rata-rata dengan nilai kekasaran terendah pada variasi kuat arus 2 <em>Ampere </em>sebesar 0,946 µm dan kekasaran tertinggi pada variasi 1 <em>Ampere </em>sebesar 1,246 µm. Hasil SEM menunjukkan permukaan sampel tertutupi dengan lapisan berwarna warna abu-abu cerah dan terbentuk porositas yang menunjukkan bahwa permukaan aluminium yang telah terlapisi katoda.</p>Nofal ZuhaeriNani MulyaningsihNurhadi Nurhadi
Copyright (c) 2024 Majamecha
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-202024-12-206227027910.36815/majamecha.v6i2.3507Evaluasi Jenis Elektroda SMAW Terhadap Kekuatan Sambungan Pipa Baja ASTM A106 Grade B
https://ejurnal.unim.ac.id/index.php/majamecha/article/view/3510
<p>Teknologi pengelasan logam digunakan sat ini sudah dapat menyambungkan dua jenis logam yang berbeda. Pengelasan tersebut masih sering dijumpai cacat las, permasalahan yang sering dihadapi adalah perbedaan titik lebur, koefisien muai, sifat fisis dan mekanis. Maka dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh variasi jenis elektroda antara baja karbon rendah ASTM 106 gr B terhadap sifat mekanis dan fisisnya. Metode penelitian ini menggunakan eksperimental, pengelasan SMAW variasi jenis elektroda E7016 dan E7018. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis elektroda berpengaruh terhadap kekuatan tarik, kekerasan, dan strüktur mikro. Kekuatan tarik tertinggi sebesar 561,5 MPa dengan regangan 16,67 % dan modulus elastisitasnya 3387 Mpa. Hasil uji penetran menunjukkan spesimen dengan variasi elektroda E7016 memiliki cacat las yang lebih kecil. Hasil uji struktur mikro menunjukkan unsur fasa yang terbentuk pada E7018 yaitu <em>ferrite</em> dan <em>perlite</em> yang lebih merata.</p>Trisma Jaya SaputraAnita sariR. Faiz Listyanda
Copyright (c) 2024 Majamecha
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-202024-12-206228029410.36815/majamecha.v6i2.3510Analisis Sudut Penyekat Pada Mesin Penukar Kalor Tipe Shell and Tube
https://ejurnal.unim.ac.id/index.php/majamecha/article/view/3511
<p><em>Heat exchanger</em> adalah mesin penukar panas yang berfungsi untuk mengubah suhu dan fasa suatu fluida, baik dari panas ke dingin maupun sebaliknya. Mesin ini banyak digunakan di industri pengolahan minyak dan gas, pembangkit listrik, serta industri kimia. Untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi, dilakukan penelitian dengan mendesain sudut<em> baffle</em> sebesar 180°, 200°, dan 220°. Penelitian ini menggunakan simulasi perangkat lunak <em>Ansys Workbench R2</em> dan perhitungan matematis. Luas permukaan <em>heat exchanger</em> terbesar ditemukan pada variasi sudut 220° dengan luas 8,17 m². Nilai LMTD tertinggi dicapai pada sudut 180° dengan suhu 74,4?C, yang juga menghasilkan distribusi perpindahan panas dan efisiensi optimal sebesar 83,845%, berkat tingkat turbulen 6026,6 yang menjaga aliran fluida tetap stabil. Penurunan tekanan tertinggi terjadi pada sudut 180°, dengan nilai tekanan masuk minyak 120 <em>Pa</em> dan air 0,915 <em>Pa</em>. Besar perpindahan panas tercatat sebesar 7615,840 W/m²°C. Dengan demikian, semakin kecil sudut <em>baffle</em>, semakin besar perpindahan kalor yang terjadi.</p>Rijal Arif MuhaiminRany Puspita DewiIkhwan TaufikSigit Iswahyudi
Copyright (c) 2024 Majamecha
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-202024-12-206229530710.36815/majamecha.v6i2.3511Rancang Bangun Mesin Hand Traktor Mini Untuk Pembuatan Bedengan Pada Lahan Pertanian Tanaman Bawang Merah
https://ejurnal.unim.ac.id/index.php/majamecha/article/view/3517
<p>Para petani bawang merah dikabupaten enrekang masih banyak yang melakukan proses pembajakan lahan dan pembuatan alur bedengan menggunakan sistem manual atau menggunakan tangan, padahal banyak dampak yang bisa merugikan dari diri sendiri ketika kita masih menggunakan sistem manual dimana bisa melukai tangan ketika melakukan pembajakan kemudian efesiensi waktu yang lama dan menguras banyak tenaga. Penelitian ini bertujuan untuk memudahkan petani bawang merah dalam membajak lahan. Metode penelitian ini adalah metode eksperimental dengan merancang bangun mesin prototipe hand traktor dengan berdimensi panjang 1,4 m, lebar 170 mm dan tinggi 457 mm. Menggunakan 3 poros, poros 1 dan 2 dengan panjang 300 mm dengan diameter 15 mm, sedangkan poros 3 (roda) panjang 300 mm dan diameter 31,50 mm daya motor 0,56 Hp, diameter poros 1 inc,. Dengan pegujian yang dilakukan dilihat bahwa mesin yang dirancang memliki efektifitas dari segi waktu dan kedalaman bedengan bisa diatur.</p>Windi MudriadiMuh. Nurul Haq AmaluddinIbnu AfandyBahtiar Bahtiar
Copyright (c) 2024 Majamecha
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-202024-12-206230831410.36815/majamecha.v6i2.3517Potensi Penggunaan Limbah Kendaraan Bekas Melalui Teknologi Anodizing
https://ejurnal.unim.ac.id/index.php/majamecha/article/view/3520
<p>Proses anodizing merupakan teknik yang efektif dalam meningkatkan ketahanan korosi aluminium melalui pembentukan lapisan oksida pelindung. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan proses anodizing pada footrest aluminium bekas untuk meningkatkan daya tahannya terhadap korosi, sehingga dapat dimanfaatkan kembali sebagai produk dengan umur pakai yang lebih panjang. Menggunakan variasi waktu (7, 14, 23, 32, 42 menit), arus 2,5A dan tegangan 18 Volt. Uji ketahanan korosi dilakukan dengan metode potensiodinamik untuk mengevaluasi performa footrest setelah anodizing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa optimalisasi proses anodizing dapat secara signifikan meningkatkan ketahanan korosi footrest bekas sebesar 0,0234491mmpy. Proses ini memungkinkan pemanfaatan kembali footrest aluminium bekas sebagai produk yang lebih tahan terhadap kerusakan lingkungan, serta mendukung pengurangan limbah logam.</p>Nani MulyaningsihSigit MujiartoFaiz ListyandaYunita RahayuM. Faiz Salim
Copyright (c) 2024 Majamecha
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-202024-12-206231532310.36815/majamecha.v6i2.3520Uji Karakteristik Hasil Transesterifikasi Dari Minyak Jelantah Kelapa Terhadap Pengaruh Variasi Konsentrasi Katalis KOH Dengan Pelarut Metanol
https://ejurnal.unim.ac.id/index.php/majamecha/article/view/3527
<p>Minyak jelantah kelapa merupakan minyak goreng yang digunakan dalam beberapa kali penggorengan<strong>, </strong>maka tidak aman bagi kesehatan dan cukup berbahaya bagi ekosistem. Salah satu pemanfaatan minyak jelantah kelapa yakni diolah sebagai bahan baku produksi biodiesel melalui proses transesterifikasi dan pengujian karakteristik untuk mengetahui kualitas minyak yang dihasilkan. Pemanfaatan minyak jelantah sebagai bahan baku pembuatan biodiesel dapat mengurangi pencemaran lingkungan air. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi katalis terhadap % yield metil ester yang dihasilkan dan mengetahui hasil uji karakteristik pada % FFA, % Yield, Angka Asam, menggunakan katalis KOH dan membandingkan hasil uji % yield. Metode yang digunakan sederhana yakni metode refluks pada proses esterifikasi dengan perbandingan 5:2:1 (sampel: methanol: katalis) dan proses transesterifikasi dengan memvariasikan konsentrasi katalis KOH 0,2%, 0,4% dan 0,6%. Hasil Penelitian pada pengujian awal diperoleh nilai %FFA sebesar 3,9% dan dilanjutkan dengan proses esterifikasi diperoleh nilai %FFA sebesar 0,9%. Setelah itu dilanjutkan keproses transesterifikasi diperoleh hasil uji karakteristik dengan pH 7 dan didapatkan nilai rata-rata % FFA 0,6 %, nilai massa jenis diperoleh 839Kg/????<sup>3</sup>, 850 Kg/????<sup>3</sup>, dan 846 Kg/????<sup>3</sup>, nilai angka asam sebesar 1, 1,2, 1,4 dan nilai <strong>% </strong>yield sebesar 63 %, 56 % dan 55%. Variasi konsentrasi katalis yang digunakan dalam reaksi transesterifikasi mempengaruhi produk biodiesel (metil ester) yang dihasilkan dimana diperoleh % yield terbaik pada variasi konsentrasi katalis terendah 0,2 %, maka semakin rendah konsentrasi katalis KOH yang digunakan maka semakin tinggi nilai % yield yang dihasilkan. Dan hasil perbandingan uji karakteristik pada % yield Penulis (2022) diperoleh sebesar 63 %, 56% dan 55% dimana nilai % yield optimum sebesar 63%.</p>Debora AriyaniEka MegawatiYuniarti Yuniarti
Copyright (c) 2024 Majamecha
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-202024-12-206232433410.36815/majamecha.v6i2.3527Pengaruh Variasi Temperatur Pre-Heat Pada Pengelasan Resistance Spot Welding Terhadap Sifat Mekanik Stainless Steel AISI 304
https://ejurnal.unim.ac.id/index.php/majamecha/article/view/3538
<p>Perlakuan <em>pre-heat</em> yang kurang optimal dapat mempengaruhi sifat mekanik sambungan las pada material <em>stainless steel</em> AISI 304 yang dilas menggunakan pengelasan <em>resistance spot welding.</em> Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh suhu <em>pre-heat</em> yang berbeda (130°C, 160°C, dan 190°C) terhadap kekuatan tarik, kapasitas beban maksimum, dan kekerasan pada sambungan las <em>stainless steel</em> AISI 304. Metode yang digunakan adalah pengelasan <em>resistance spot welding</em> pada material <em>stainless steel</em> AISI 304 dengan perlakuan <em>pre-heat</em> pada suhu yang ditentukan, diikuti dengan pengujian kekuatan tarik, kapasitas beban maksimum, dan kekerasan di daerah las, HAZ (<em>Heat-Affected Zone</em>), dan <em>base metal</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu <em>pre-heat</em> 160°C memberikan peningkatan sifat mekanik yang optimal, dengan kekuatan tarik meningkat 66% (78,98 Pa) dan kapasitas beban maksimum mencapai 1,974 kN. Suhu <em>pre-heat</em> 190°C justru menurunkan performa mekanis akibat <em>overheating</em> yang menyebabkan pembentukan butiran kasar. Hasil ini merekomendasikan rentang suhu <em>pre-heat</em> antara 130°C hingga 160°C untuk mencapai performa pengelasan yang optimal.</p>Iman Pradana A AssagafAngger Bagus PrasetiyoNovtricho Windy Pasolang
Copyright (c) 2024 Majamecha
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-202024-12-206233534510.36815/majamecha.v6i2.3538Analisis Perbandingan Tegangan Pada Panel Surya Sistem Tracking Dan Statis
https://ejurnal.unim.ac.id/index.php/majamecha/article/view/3603
<p>Pemanfaatan energi surya sebagai sumber energi baru terbarukan, masih belum banyak. digunakan secara maksimal. Energi surya sebagai pembangkit listrik dengan menggunakan teknologi panel surya system tracking masih jarang ada, karena saat ini masih menggunakan panel surya statis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan besarnya tegangan listrik yang dihasilkan oleh panel surya system tracking dan statis. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental. Data hasil pengukuran tegangan listrik dibandingkan antara panel surya system tracking dan statis, kemudian dilakukan analisis. Hasil yang diperoleh, pada panel surya yang menggunakan solar tracker menghasilkan total tegangan 241,8 volt, tegangan maksimal sebesar 16,60 volt pada pukul 08.30 wib, dan tegangan minimal sebesar 13,05 volt pada pukul 15.30 wib. Pada panel surya statis dapat menghasilkan total tegangan 221,01 volt, tegangan maksimal sebesar 14,1 volt pada pukul 12.30 wib dan tegangan minimal sebesar 13,20 volt pada pukul 09.30 wib. Dari hasil penelitian, tegangan yang dihasilkan panel surya dengan solar tracker lebih besar dibandingkan dengan panel surya statis.</p>Achmad Rijanto
Copyright (c) 2024 Majamecha
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-202024-12-206234635210.36815/majamecha.v6i2.3603