Page 1 of 8

Matapena: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya

ISSN 2621-9050 (Print), Volume 4 Nomor 2 Desember 2021, ISSN 2621-9042 (Online)

265

Terakreditasi peringkat 6 berdasarkan SK Menristek/Brin Nomor 200/M/KPT/2020

ANALISIS KESALAHAN PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA PADA PENULISAN

PROPOSAL KEGIATAN PESERTA DIDIK KELAS XI IPS SMA NEGERI 7 KOTA

KEDIRI TAHUN AJARAN 2021/2022

Ganes Tegar Derana1

, Alifarose Syahda Zahra2

Fakultas Ekonomi dan Bisnis1

, Fakultas Teknik2, Universitas Kahuripan Kediri

email: ganes1897@kahuripan.ac.id, alifarose@kahuripan.ac.id

Abstrak

Analisis kesalahan bahasa khususnya memiliki banyak keuntungan pada pengajaran bahasa.

Adanya analisis kesalahan berbahasa dapat mengetahui kesalahan yang dilakukan Penulisan

Proposal Kegiatan siswa. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan

analisis kesalahan kosakata dan ejaan siswa kelas XI IPS SMAN 7 Kota Kediri pada

penggunaan bahasa Indonesia saat menulis proposal kegiatan. Secara khusus, tujuan

penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) bentuk kesalahan diksi, (2) bentuk kesalahan

ejaan, dan (3) upaya guru pada memperbaiki kesalahan. Berdasarkan hasil penelitian maka

dapat disimpulkan bahwa (1) terdapat bentuk kesalahan diksi atau pilihan kata pada Penulisan

Proposal Kegiatan siwa kelas XI IPS SMAN 7 Kota Kediri sebanyak 15 meliputi, pilihan

kata tidak tepat (PKTT) 6 kesalahan, kata tak sesuai (KTS) 5 kesalahan, dan kata tidak efektif

(KTE) 4 kesalahan, (2) bentuk kesalahan ejaan pada Penulisan Proposal Kegiatan siwa kelas

XI SMAN 7 Kota Kediri sebanyak 63 kesalahan meliputi, huruf kapital (HK) 39 kesalahan,

huruf miring (HM) 8 kesalahan, tanda baca (TB) 12 kesalahan, dan penulisan kata (PK) 4

kesalahan, (3) upaya guru pada mengoreksi kesalahan penggunaan bahasa Indonesia,

pertama, meningkatkan penguasaan kaidah bahasa siswa, dan kedua, untuk lebih memahami

kaidah bahasa kata dan ejaan, ketiga, memberikan motivasi kepada siswa untuk membaca,

keempat, model dan metode pembelajaran yang digunakan guru akan lebih beragam dan

menarik.

Kata Kunci: kesalahan berbahasa, upaya mengatasi kesalahan, proposal kegiatan.

Abstract

Language error analysis in particular has many advantages in language teaching. The

existence of an analysis of language errors can find out the mistakes made in Writing Student

Activity Proposals. This study generally aims to describe the analysis of vocabulary and

spelling errors of class XI IPS SMAN 7 Kediri City students on the use of Indonesian when

writing activity proposals. Specifically, the purpose of this study was to describe (1) the form

of diction errors, (2) the form of spelling errors, and (3) the teacher's efforts to correct

errors. Based on the results of the study, it can be concluded that (1) there is a form of

diction error or word choice in Student Activity Proposal Writing for class XI IPS SMAN 7

Kediri City as many as 15 include, incorrect word choice (PKTT) 6 errors, inappropriate

word (KTS) 5 errors, and ineffective words (KTE) 4 errors, (2) the form of spelling errors in

Student Activity Proposal Writing for class XI SMAN 7 Kediri City as many as 63 errors

including, capital letters (HK) 39 errors, italics (HM) 8 errors, punctuation marks (TB) 12

errors, and word writing (PK) 4 errors, (3) the teacher's efforts to correct errors in the use of

Indonesian, first, increasing students' mastery of language rules, and second, to better

Page 2 of 8

Matapena: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya

ISSN 2621-9050 (Print), Volume 4 Nomor 2 Desember 2021, ISSN 2621-9042 (Online)

266

Terakreditasi peringkat 6 berdasarkan SK Menristek/Brin Nomor 200/M/KPT/2020

understand the rules of language words and spelling, third , provide motivation for students

to read, fourth, the models and learning methods used by the teacher will be more diverse

and interesting.

Keywords: language errors, efforts to overcome errors, activity proposal.

PENDAHULUAN

Bahasa memegang peranan penting

pada proses komunikasi. Untuk mencapai

komunikasi yang sempurna, salah satu alat

komunikasi yang efektif ialah bahasa.

Dengan bahasa, setiap orang dapat

mengungkapkan segala pikiran dan

perasaan.

Dengan kata lain, fungsi utama

bahasa ialah sebagai alat interaksi dan

komunikasi, pada arti sebagai alat untuk

menyampaikan pikiran, gagasan, konsep

atau perasaan pada kehidupan

bermasyarakat (Chaer, 2011: 2). Setiap

orang memiliki tingkat kemampuan

berbahasa yang berbeda-beda. Orang

dengan kemampuan berbahasa terbaik

tentunya setiap tujuan komunikasi dapat

dengan mudah dikomunikasikan dan

dipahami, sehingga komunikasi dapat

berjalan dengan lancar tanpa menimbulkan

kesalahpahaman Penulisan Proposal

Kegiatan lawan bicara.

Peserta didik harus menguasai empat

keterampilan berbahasa, yaitu

keterampilan membaca, keterampilan

mendengarkan, keterampilan berbicara,

dan keterampilan menulis. Keempat aspek

tersebut tidak bPenulisan Proposal

Kegiatan berdiri sendiri-sendiri ketika

dijadikan sebagai alat komunikasi,

melainkan saling terkait dan saling

menentukan Dalman (2016:2). Kegiatan

menulis dipengaruhi Penulisan Proposal

Kegiatan keterampilan produksi, yaitu

keterampilan berbicara dan keterampilan

menerima, termasuk membaca,

mendengarkan, pemahaman kosakata,

pilihan kata atau kata, validitas kalimat,

ejaan, dan penggunaan tanda baca. Di

lingkungan sekolah, banyak peserta didik

yang masih menggunakan bahasa daerah

di sekolah atau saat berkumpul.

Penulisan Proposal Kegiatan sebab

itu sering terjadi pencampuran bahasa baik

pada bentuk lisan maupun tulisan.

Perwujudan pada bahasa lisan dapat

berupa pidato, pembacaan puisi dan

sebagainya. Sedangkan pada bahasa tulis

dapat berupa surat, karangan, laporan,

artikel.

Kesalahan berbahasa terjadi karena

adanya faktor pengaruh bahasa ibu,

pengaruh lingkungan, kekurangpahaman

pemakaian bahasa terhadap bahasa yang

dipakainya, minimnya pengetahuan peserta

didik mengenai kaidah kebahasaan,

sehingga berpengaruh pada keterampilan

menulis yang mengakibatkan

ketidaktelitian penulis pada memilih kata-

Page 3 of 8

Matapena: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya

ISSN 2621-9050 (Print), Volume 4 Nomor 2 Desember 2021, ISSN 2621-9042 (Online)

267

Terakreditasi peringkat 6 berdasarkan SK Menristek/Brin Nomor 200/M/KPT/2020

kata yang tepat dan sering mengabaikan

pentingnya penggunaan tanda baca ejaan

pada penulisan. Selain itu kesalahan

berbahasa pada ejaan kurang juga

diperhatikan.

Kesalahan berbahasa terjadi karena

adanya faktor pengaruh bahasa ibu,

pengaruh lingkungan, kekurangpahaman

pemakaian bahasa terhadap bahasa yang

dipakainya, minimnya pengetahuan peserta

didik mengenai kaidah kebahasaan,

sehingga berpengaruh pada keterampilan

menulis yang mengakibatkan

ketidaktelitian penulis pada memilih kata- kata yang tepat dan sering mengabaikan

pentingnya penggunaan tanda baca ejaan

pada penulisan. Selain itu kesalahan

berbahasa pada ejaan kurang juga

diperhatikan.

Analisis kesalahan berbahasa

memiliki banyak keuntungan terutama

pada pengajaran bahasa. Adanya analisis

tersebut dapat mengetahui kesalahan yang

dilakukan peserta didik. Analisis dapat

memperbaiki kesalahan pada waktu yang

akan datang sehingga dapat

menyempurnakan pengajaran bahasa.

Riduwan (pada Anita dan sudaryanto

2018) proposal kegiatan merupakan teknik

pengumpulan data, dimana peneliti

melakukan pengamatan secara langsung ke

objek penelitian untuk melihat dari dekat

kegiatan yang dilakukan. Teori tersebut

memberi gambaran bahwa proposal

kegiatan suatu laporan yang ditulis melalui

analisis dan mengadakan pencatatan secara

sistematis dengan melihat atau mengamati

seacara langsung.

Berkenaan dengan hal tersebut,

peneliti berupaya untuk mendeskripsikan

melalui penelitian berjudul “Analisis

Kesalahan Pemakaian Bahasa Indonesia

Pada Penulisan Proposal Kegiatan Peserta

didik Kelas XI IPS SMA Negeri 7 Kota

Kediri Tahun Ajaran 2021/2022”

METODE

Pada penelitian ini, peneliti

menggunakan penelitian deskriptif dengan

pendekatan atau metode kualitatif. Adapun

alasan peneliti menggunakan pendekatan

kualitatif diantaranya, peneliti ingin

memfokuskan pada bagaimana bentuk

kesalahan penggunaan bahasa Indonesia

pada bidang diksi dan ejaan pada teks

proposal kegiatan, dan upaya yang

dilakukan guru untuk memperbaiki kaidah

menulis diksi dan ejaan.

Kehadiran peneliti pada penelitian ini

sangat penting dan diperlukan secara

optimal, karena hanya peneliti yang dapat

melihat dan mengumpulkan data. Peneliti

sebagai pengumpul data dibantu Penulisan

Proposal Kegiatan guru bahasa Indonesia

dan teman sejawat. Sedangkan sebagai

pengamat peneliti mengamati aktivitas

peserta didik selama proses pembelajaran

daring yang juga dibantu Penulisan Proposal

Kegiatan guru mata pelajaran bahasa

Page 4 of 8

Matapena: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya

ISSN 2621-9050 (Print), Volume 4 Nomor 2 Desember 2021, ISSN 2621-9042 (Online)

268

Terakreditasi peringkat 6 berdasarkan SK Menristek/Brin Nomor 200/M/KPT/2020

Indonesia dengan tujuan selama kegiatan

pembelajaran dapat teramati secara

menyeluruh dan data yang dihasilkan akurat.

Data pada penelitian ini ialah hasil

kerja peserta didik berupa Proposal Kegiatan

dan juga informan yaitu guru mata pelajaran

bahasa Indonesia. Data tersebut

diperPenulisan Proposal Kegiatan pada saat

pembelajaran bahasa Indonesia di kelas XI

IPS 1. Naskah proposal kegiatan peserta

didik ialah sumber data kesalahan

penggunaan bahasa Indonesia. Objek dari

penelitian ini ialah ejaan dan diksi,

sedangkan subjek penelitian guru bahasa

Indonesia dan peserta didik kelas XI IPS 1.

Peneliti menggunakan teknik

pengumpulan data berupa observasi

partisipan, wawancara, dan dokumentasi.

Observasi partisipan yaitu cara untuk

memperPenulisan Proposal Kegiatan data

atau informasi dengan pengamatan dan

pencatatan secara sistematis terhadap objek

penelitian. Pada metode observasi ini peneliti

membutuhkan waktu kurang lebih satu bulan

untuk mendapatkan data aktualisasi.

Peneliti pada penelitian ini berperan

sebagai pengamat, ikut serta datang langsung

ke lapangan, melakukan wawancara dengan

guru mata pelajaran bahasa Indonesia guna

mendapatkan data dengan waktu yang telah

ditentukan. Dokumentasi berupa hasil kerja

peserta didik teks proposal kegiatan tentang

kesalahan diksi dan ejaan. Pada penelitian ini

peneliti menggunakan instrumen penelitian

berupa indikator diksi, dan indikator ejaan.

Pengecekan keabsahan data dilakukan

dengan cara peneliti datang ke lapangan

melakukan observasi sesuai dengan jadwal

yang telah ditentukan terhadap objek yang

diteliti, triangulasi yaitu usaha mengecek

kebenaran data atau informasi yang

diperPenulisan Proposal Kegiatan peneliti

dari berbagai sudut pandang yang berbeda.

Pada penelitian ini triangulasi yang

digunakan ialah triangulasi penyidik, yaitu

dengan pemanfaatan pengamat lain yang

membantu mengurangi kesalahan atau

ketidaktepatan pengumpulan data dan diskusi

teman sejawat dengan cara mengekpos hasil

sementara atau hasil akhir yang pada

penulisan Penulisan Proposal Kegiatan

melalui diskusi yang dilakukan dengan

mengumpulkan rekan sejawat yang memiliki

pengetahuan sama tentang apa yang sedang

diteliti, sehingga mendapatkan pandangan

dan analisi yang dilakukan.

Analisis data dilakukan secara

kualitatif, yaitu sebagai hasil dari

menjelaskan data yang terkumpul, analisis

dilakukan dalam bentuk deskriptif atau

bentuk deskriptif. Analisis data dapat

dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1)

mengumpulkan data berupa kesalahan yang

dibuat siswa dari teks saran kegiatan, 2)

memberi peringkat kesalahan dengan

mengurutkannya menurut frekuensi atau

frekuensinya, 3) memeriksa kembali dan

memverifikasi data analisis. penggunaan kata

Page 5 of 8

Matapena: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya

ISSN 2621-9050 (Print), Volume 4 Nomor 2 Desember 2021, ISSN 2621-9042 (Online)

269

Terakreditasi peringkat 6 berdasarkan SK Menristek/Brin Nomor 200/M/KPT/2020

dan kesalahan ejaan dan 4) ringkasan analisis

observasi untuk menghasilkan hasil

observasi yang baik dan mendeskripsikan

hasil penelitian.

Prosedur dan tahap yang harus dilalui

apabila melakukan penelitian kualitatif ialah

sebagai berikut, 1) tahap persiapan dilakukan

dengan pengajuan judul dan membuat

proposal, membuat konteks penelitian,

menetapkan fokus penelitian, menetapkan

tujuan penelitian, kegunaan penelitian, 2)

tahap pelaksanaan penelitian ini dilakukan

untuk meminta izin kepada lembaga yang

terkait sesuai dengan sumber data yang

diperlukan. Kemudian melakukan observasi

dan penugasan peserta didik mengenai

analisis kesalahan penggunaan diksi dan

ejaan pada teks proposal kegiatan, dan 3)

tahap penyelesaian laporan dilakukan dengan

pengumpulan data, pengolahan data, dan

analisis data, menulis kesimpulan akhir dari

seluruh hasil analisis yang telah dilakukan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Hasil penelitian dan pembahasan

berupa analisis kesalahan penggunaan

bahasa Indonesia pada bidang diksi dan

ejaan pada teks proposal kegiatan peserta

didik kelas XI IPS SMAN 7 Kota Kediri

1) bentuk kesalahan diksi 2) bentuk

kesalahan ejaan dan 3) upaya guru pada

memperbaiki kesalahan. (1) terdapat

bentuk kesalahan diksi atau pilihan kata

pada teks proposal kegiatan siwa kelas XI

IPS SMAN 7 Kota Kediri sebanyak 15

meliputi, Pilihan Kata Tidak Tepat (PKTT)

6 kesalahan, Kata Tak Sesuai (KTS) 5

kesalahan, dan kata tidak efektif (KTE) 4

kesalahan, (2) bentuk kesalahan ejaan pada

teks proposal kegiatan siwa kelas XI IPS

SMAN 7 Kota Kediri sebanyak 63

kesalahan meliputi, huruf kapital (HK) 39

kesalahan, huruf miring (HM) 8 kesalahan,

tanda baca (TB) 12 kesalahan, dan

penulisan kata (PK) 4 kesalahan, (3) upaya

guru pada memperbaiki kesalahan

penggunaan bahasa Indonesia pertama,

meningkatkan penguasaan kaidah bahasa

pada peserta didik, kedua, memberikan

pemahaman lebih lanjut mengenai kaidah

kebahasaan baik pada bidang diksi

maupun ejaan, ketiga, memberikan

motivasi membaca terhadap peserta didik,

dan keempat, model dan metode

pembelajaran yang dipakai guru akan lebih

bervariasi dan menyenangkan.

Pembahasan

Berbicara mengenai kesalahan diksi

atau pilihan kata yang terjadi pada teks

proposal kegiatan peserta didik kelas XI

SMAN 7 Kota Kediri, peneliti menemukan

kesalahan yang paling dominan dilakukan

Penulisan Proposal Kegiatan peserta didik

ialah kesalahan pada pilihan kata tidak

tepat (PKTT), misalnya pada pilihan kata

senang dan suka . Pilihan kata tersebut

termasuk pada membedakan secara cermat

makna kata yang hampir bersinonim. Kata

Page 6 of 8

Matapena: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya

ISSN 2621-9050 (Print), Volume 4 Nomor 2 Desember 2021, ISSN 2621-9042 (Online)

270

Terakreditasi peringkat 6 berdasarkan SK Menristek/Brin Nomor 200/M/KPT/2020

senang berarti suka;gembira (KBBI 2009).

Dengan demikian jelaslah bahwa kata

senang bersinonim dengan suka. Karena

kedua kata tersebut bersinonim maka

penggunaan kata dapat digunakan secara

bergantian pada konteks yang sama.

Hal ini sesuai teori dari,

Phoocharoensil (pada Anis 2019) bahwa

adapun sinonim ketat, dua kata dianggap

sinonim ketat jika mereka dapat digunakan

secara bergantian pada semua konteks

kemungkinan penggunaannya. Selain

pilihan kata tidak tepat (PKTT), kesalahan

lain pada bidang diksi ialah kata tak sesuai

(KTS) dan penggunaan kata tak efektif

(KTE). Kesalahan kesesuaian kata

misalnya pada penulisan praktek. Kata

tersebut tidak baku karena tidak sesuai

dengan KBBI (2019). Pada KBBI (2019)

kata yang benar ialah praktik. Sedangkan

kesalahan kata tidak efektif (KTE)

misalnya pada kata lampu merah jalan

raya. Sebenarnya dapat dituturkan dengan

singkat tanpa menggunakan kata „jalan

raya‟. Dengan menghilangkan kata jalan

raya kalimat yang ada pada hasil penelitian

sudah benar. Karena kata „lampu merah‟

sudah berarti berada di jalan raya.

Berdasarkan data tersebut, dapat

ditarik kesimpulan bahwa peserta didik

belum dapat menggunakan diksi atau

pilihan kata secara tepat. Peserta didik

sering menggunakan kata dengan

seenaknya, tanpa mengetahui dampak apa

yang disebabkan.

Berbicara tentang kesalahan ejaan,

dapat dilihat bahwa kesalahan ejaan

merupakan kesalahan yang paling banyak

terjadi pada proposal kegiatan peserta

didik kelas XI SMAN 7 Kota Kediri.

Sebagian besar peserta didik melakukan

kesalahan pada huruf kapital (HK). huruf

kapital (HK) sering kali tidak diperhatikan

Penulisan Proposal Kegiatan peserta didik.

Peserta didik berasumsi bahwa yang

terpenting ialah mereka dapat

menyelesaikan tugas tanpa memahami

tulisan mereka sendiri, sehingga

melupakan penggunaan ejaan.

Kesalahan ejaan pada penggunaan

huruf kapital ialah yang terbanyak yaitu

ada 39 kesalahan. Berdasarkan data hasil

penelitian, dapat disimpulkan bahwa

sebagian besar peserta didik belum

mengetahui ketepatan penggunaan ejaan

yang benar, ejaan yang sesuai dengan

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.

Upaya guru pada memperbaiki

kesalahan penggunaan bahasa Indonesia

yang dilakukan Penulisan Proposal

Kegiatan peserta didik pada proposal

kegiatan dengan cara meningkatkan

penguasaan kaidah bahasa pada peserta

didik. Cara meningkatkan kaidah

kebahasaan pada peserta didik yang

pertama ialah memulai untuk membaca.

Page 7 of 8

Matapena: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya

ISSN 2621-9050 (Print), Volume 4 Nomor 2 Desember 2021, ISSN 2621-9042 (Online)

271

Terakreditasi peringkat 6 berdasarkan SK Menristek/Brin Nomor 200/M/KPT/2020

Jika tidak terbiasa untuk membaca

karena tidak suka, maka harus tetap di

paksa meskipun hanya membaca 20-30

menit itu sangat bermanfaat. Kedua,

melakukan banyak percakapan.

Maksudnya ialah melakukan segala jenis

bentuk sosialisasi dengan makhluk sosial

seperti, diskusi, berdebat atau hanya

mengobrol santai. Dari kegiatan itu peserta

didik mendapatkan kata-kata yang

mungkin belum pernah di dengar. Ketiga,

peserta didik harus memiliki kamus yang

sedang dipelajarinya. Dengan adanya

kamus tersebut dapat mempermudah

peserta didik untuk mencari tahu arti dari

kata yang baru di dengar. Keempat, peserta

didik harus sering berlatih menulis.

Kegiatan menulis penting untuk

memperkuat kata-kata yang sudah kita

dapat.

Memberikan pemahaman lebih

lanjut mengenai kaidah kebahasaan baik

pada bidang diksi maupun ejaan dengan

tujuan ide atau gagasan yang disampaikan

Penulisan Proposal Kegiatan peserta didik

dapat tersampaikan dengan tepat dan

dipahami Penulisan Proposal Kegiatan

pembaca.

Memberikan motivasi membaca

terhadap peserta didik. Peserta didik dapat

membaca buku tentang tata bahasa atau

sumber buku lain yang masih memiliki

keterkaitan dengan diksi dan ejaan. Model

dan metode pembelajaran yang dipakai

guru akan lebih bervariasi dan

menyenangkan serta lebih aktif mengajak

peserta didik untuk berdiskusi.

PENUTUP

Terdapat bentuk kesalahan diksi

atau pilihan kata pada teks proposal

kegiatan siwa kelas XI IPS SMAN 7 Kota

Kediri sebanyak 15. Kesalahan-kesalahan

tersebut meliputi: a) Pilihan Kata Tidak

Tepat (PKTT) sebanyak 6 kesalahan,b)

Kata Tak Sesuai (KTS) sebanyak 5

kesalahan, c) kata tidak efektif (KTE)

sebanyak 4 kesalahan. Terdapat bentuk

kesalahan ejaan pada teks proposal

kegiatan siwa kelas XI IPS SMAN 7 Kota

Kediri sebanyak 63 kesalahan. Kesalahan- kesalahan tersebut meliputi: a) huruf

kapital (HK) sebanyak 39 kesalahan, b)

huruf miring PHM) sebanyak 8 kesalahan,

c) tanda baca (TB) sebanyak 12, d)

penulisan kata (PK) sebanyak 4 kesalahan

meliputi, indikator kata ganti depan di,

ke, dan dari, indikator kata turunan.

Upaya guru pada memperbaiki kesalahan

penggunaan bahasa Indonesia yang

dilakukan Penulisan Proposal Kegiatan

peserta didik pada proposal kegiatan

dengan cara meningkatkan penguasaan

kaidah bahasa pada peserta didik,

memberikan pemahaman lebih lanjut

mengenai kaidah kebahasaan baik pada

bidang diksi maupun ejaan, memberikan

motivasi membaca terhadap peserta didik,

model dan metode pembelajaran yang

Page 8 of 8

Matapena: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya

ISSN 2621-9050 (Print), Volume 4 Nomor 2 Desember 2021, ISSN 2621-9042 (Online)

272

Terakreditasi peringkat 6 berdasarkan SK Menristek/Brin Nomor 200/M/KPT/2020

dipakai guru akan lebih bervariasi dan

menyenangkan serta lebih aktif mengajak

peserta didik untuk berdiskusi. Adapun

saran pada penelitian ini ialah (1) bagi

tenaga pendidik penelitian ini sebagai

referensi pada proses pembelajaran

bahasa Indonesia pada bidang diksi dan

ejaan.

Selain itu, penelitian ini dapat

dijadikan salah satu contoh untuk belajar

tentang kesalahan penggunaan diksi dan

ejaan pada teks proposal kegiatan (2)

Peneliti menyarankan kepada

mahapeserta didik Pendidikan Bahasa dan

sastra Indonesia dengan menjadikan

penelitian ini untuk dikembangkan

menjadi suatu pembelajaran pada proses

kegiatan belajar mengajar. (3) bagi

peneliti selanjutnya penelitian ini dapat

dijadikan sumber referensi untuk

menambah wawasan terkait analisis

kesalahan penggunaan bahasa Indonesia

pada bidang diksi dan ejaan.

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, A. (2011). Tata Bahasa praktis

Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka

Cipta.

Badan Pengembangan dan Pembinaan

Bahasa Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan. (2016). Pedoman Umum

Ejaan Bahasa Indonesia. Cetakan ke- 4. Jakarta: Balai Bahasa Jawa Tengah.

Dalman, H. (2016). Keterampilan Menulis.

PT RAJAGRAFINDO PERSADA:

Jakarta.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Baru.

(2019). Jakarta: PT Media Cendekia

Jakarta Tabulasi.

Rahayu, Anita dan Sudaryanto. (2018).

Kesalahan Ejaan, Diksi, dan Morfologi

pada Karangan Deskripsi Mahapeserta

didik Asal tiongkok. Diaglosia-Jurnal

Pendidikan, Kebahasaan dan

Kesusastraan Indonesia. Vol 2 (1).

(http://eprints.uad.ac.id/id/eprint/14772

di unduh pada tanggal 2 Mei 2021)

Sugiono. (2019). Metode Penelitian

Kualitatif, Kuantitaif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Utami, R. (2018). Panduan Terampil

Membaca. Surakarta: CV Teguh

Karya.