https://ejurnal.unim.ac.id/index.php/pawitrakomunika/issue/feedPAWITRA KOMUNIKA : Jurnal Komunikasi dan Sosial Humaniora2025-02-17T07:34:50-05:00Masnia Ningsihmatsnaalmuna@gmail.comOpen Journal Systems<p><strong>PAWITRA KOMUNIKA: Jurnal Komunikasi dan Sosial Humaniora</strong> adalah jurnal yang diterbitkan oleh program studi ilmu komunikasi Universitas Islam Majapahit secara periodik pada bulan Juni dan Desember. <strong>PAWITRA KOMUNIKA: Jurnal Komunikasi dan Sosial Humaniora</strong> memuat tulisan hasil penelitian, tinjauan teoritik/konseptual, serta kajian kritis menyangkut fenomena komunikasi dalam dunia jurnalistik, hubungan masyarakat, <em>Coorporate Social responsibility (CSR),</em> media massa konvensional, media baru dan sosial humaniora. Tujuan penerbitan <strong>PAWITRA KOMUNIKA: Jurnal Komunikasi dan Sosial Humaniora</strong> antara lain untuk memasyarakatkan ilmu komunikasi dan bagi kepentingan pembangunan bangsa. Sasaran penyebarannya ditujukan kepada akademisi, para peneliti, litkayasa, para praktisi bidang komunikasi, bidang sosial humaniora dan masyarakat umum.</p>https://ejurnal.unim.ac.id/index.php/pawitrakomunika/article/view/3429PERAN PARTISIPAN DALAM DIFERENSIASI KOMUNIKASI PEMASARAN PRODUK IPAL CV. MUJI PERKASA UNTUK MENINGKATKAN LOYALITAS PELANGGAN2024-08-07T00:28:44-04:00Achmad Diky Kurniawandickyfinza123@gmail.comRatnaningrum Zusyana Dewievieratna@gmail.comMoch. Ichdah Asyarin Hayau Lailinlailin@gmail.com<p>Meningkatnya limbah cair dari sektor industri dan rumah tangga telah meningkatkan permintaan air bersih dan memperlambat pemulihan lingkungan. Berdasarkan Laporan Kinerja Direktorat Pengendalian Pencemaran Air 2023, pencemaran akibat limbah cair masih tinggi, dan upaya pemerintah belum mencapai target yang diharapkan. Oleh karena itu, diperlukan alat seperti IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) untuk mengolah limbah cair menjadi air bersih sebelum dibuang ke lingkungan. IPAL merupakan produk dengan bentuk dan nilai tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mencari peran partisipan dari unsur komunikasi pemasaran untuk meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap produk IPAL oleh CV. Muji Perkasa. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif untuk menggambarkan situasi tanpa menguji hipotesis atau membuat prediksi. Penelitian ini menggunakan teori bauran komunikasi pemasaran 7P untuk menjelaskan diferensiasi produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diferensiasi komunikasi pemasaran pada produk IPAL perusahan produsen ini salah satunya terletak pada partisipan. Dalam unsur partisipan ini Dikertur Utama perusahaan produsen IPAL ini melatih tim teknisi sendiri untuk memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen. Supaya konsumen mendapatkan layanan yang maksimal dan meningkatkan loyalitas pelanggan.</p>2024-12-22T00:00:00-05:00Hak Cipta (c) 2024 PAWITRA KOMUNIKA : Jurnal Komunikasi dan Sosial Humaniorahttps://ejurnal.unim.ac.id/index.php/pawitrakomunika/article/view/3434PERSEPSI MASYARAKAT TERDAMPAK DI KAWASAN INDUSTRI NIKEL PADA FILM DOKUMENTER ‘BLOODY NICKEL: ILUSI TRANSISI ENERGI’2024-08-09T00:34:24-04:00Hajar Estinaestinahajar@gmail.comMasnia Ningsihmasnia_ningsih@unim.ac.idRatnaningrum Zusyana Dewievieratna@gmail.com<p>Hilirisasi nikel merupakan program pemerintah untuk mempercepat transisi energi dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik. Artikel ini membahas bagaimana kebijakan pemerintah memiliki dampak bagi masyarakat yakni dampak negatif bagi masyarakat yang hidup di sekitar kawasan industri nikel. Artikel ini juga menganalisis persepsi masyarakat yang terkena dampak industri nikel di wilayah tertentu melalui film dokumenter <em>Bloody Nickel</em>: Ilusi Transisi Energi.</p> <p>Pendekatan yang digunakan didasarkan pada teori analisis wacana kritis Norman Fairclough untuk memahami bagaimana penggambaran industri nikel dalam film mempengaruhi persepsi dan pengalaman masyarakat di sekitar kawasan industri nikel. Menggunakan metode analisis isi sebagai teknik menganalisis isi sebuah film dengan fokus pada narasi visual dan pesan yang disampaikan kepada penonton. Analisis menunjukkan bahwa film tersebut tidak hanya menggambarkan dampak fisik industri nikel, namun juga mengeksplorasi dampak sosial, ekonomi, budaya dan lingkungan yang dihadapi masyarakat lokal. Implikasi dari temuan ini dapat menjadi dasar untuk memperbaiki kebijakan industri dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap permasalahan lingkungan dan sosial yang terkait dengan aktivitas pertambangan, seperti industri nikel</p>2025-02-02T00:00:00-05:00Hak Cipta (c) 2025 PAWITRA KOMUNIKA : Jurnal Komunikasi dan Sosial Humaniorahttps://ejurnal.unim.ac.id/index.php/pawitrakomunika/article/view/3799PESAN KRISIS IKLIM DALAM TEKS MUSIKAL KARYA HINDIA (ANALISIS WACANA KRITIS DALAM SEGMEN WAWANCARA LIAR PART IV)2025-02-17T07:34:50-05:00Gayatri Mawar Wangimawarwangi1305@gmail.comMasnia Ningsihmasnia_ningsih@unim.ac.idMoch. Ichdah Asyarin Hayau Lailinlailin@gmail.com<p>Krisis iklim adalah kondisi di mana terjadi perubahan signifikan dalam pola iklim global, disebabkan oleh aktivitas manusia yang menghasilkan emisi gas rumah kaca. Fenomena ini menyebabkan berbagai dampak yang merusak lingkungan, ekonomi, dan sosial di seluruh dunia. Menjadi jelas bahwa krisis iklim bukan hanya ancaman di masa depan, tetapi juga merupakan kenyataan yang dihadapi dunia saat ini. Dengan meningkatnya suhu global dan intensitas fenomena cuaca ekstrem, tindakan kolektif yang terkoordinasi diperlukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan membangun ketahanan terhadap dampak perubahan iklim di seluruh dunia. Melihat krisis iklim yang semakin parah, lahirlah karya Hindia yang berjudul “Wawancara Liar Part IV”. Melalui penelitian ini penulis ingin mengetahui bagaimana Hindia mewacanakan krisis iklim yang sedang terjadi di Indonesia. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui analisis wacana kritis, yakni prosedur penelitian dengan cara mengumpulkan dan menganalisis data dengan menggunakan pendekatan yang lebih subyektif terhadap objek yang diteliti. Analisis wacana krits yang digunakan dalam penelitian ini adalah milik Norman Fairclough yang terdiri dari dimensi teks, praktik wacana dan praktik sosial. Hasil analisis menunjukkan bahwa lagu ini mewacanakan pentingnya waktu dan urgensi untuk mengambil tindakan terhadap krisis iklim, serta memikirkan dampak dari keterlambatan dalam merespons krisis iklim.</p>2025-02-17T00:00:00-05:00Hak Cipta (c) 2025 PAWITRA KOMUNIKA : Jurnal Komunikasi dan Sosial Humaniora