File: 178-186.docx
Suspicions on the Internet: 5.33%
Percentage of text with expressions found on the internet
Suspicions confirmed: 0%
Confirmed the existence of the sentences in the URLs found
Analyzed text: 69.68%
Percentage of text effectively analyzed (short phrases, special characters, broken text are not parsed).
Analysis success: 100%
Percentage of successful searches, indicates the quality of the analysis, bigger is better.
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PRIMER KOPERASI POLISI (PRIMKOPPOL) WILAYAH LUMAJANG
Triwilujeng Ayuningtyas1
Roni Wiranata2
1,2STKIP PGRI Lumajang
triwi53@yahoo.com
Abstract
Cooperative in Indonesia is a business entity that has an important element in the development of the Indonesian economy. Because cooperatives are business entities that are composed by the people and consist of people, the welfare of the people will increase. This is in accordance with the 1945 Constitution clause of 33 and paragraph in 1. The difference between cooperatives and other business entities is because cooperatives have multiple identities, namely as owners and users of cooperative services, therefore good management is needed, especially in their financial statements. Financial statements describe the financial position and health of a company. Therefore to know the financial condition can be seen from the level of Liquidity, Solvency, Profitability and efficiency of cooperatives in running the business. This study aims to determine the balance sheet and the remaining business results both to determine the capital turnover in the cooperative. The method used by collecting financial data so that developments in the cooperative will be known in a certain period. Therefore we need financial statement data to analyze it. The results of the research that can be concluded are the comparison of the balance sheet and the remaining operating results, for the number of balance sheets has increased by a percentage of 6.04% so that it will add to the increase in the remaining business results in other words labadip affected by the amount of service income increased due to increased sales of goods and total expenses reduced and other posts increased as well so that the remaining operating results have increased. Whereas the balance sheet increased in current assets and liabilities also increased. Then in the cooperative capital turnover also increased by 0.54% to 0.58% so that working capital is still well channeled.
Keywords: Financial Statement Analysis
Abstrak
Koperasi di Indonesia merupakan suatu badan usaha yang memiliki unsur penting dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Karena koperasi merupakan badan usaha yang disusun oleh rakyat dan beranggotakan dari rakyat maka kesejahteraan masyarakatnya akan meningkat. Hal ini sesuai dengan UUD 1945 pasal 33 ayat 1. Perbedaan koperasi dengan badan usaha lain karena koperasi memiliki identitas ganda yaitu sebagai pemilik dan pengguna jasa koperasi oleh karena itu diperlukan manajemen yang baik terutama pada laporan keuangannya. Laporan keuangan menggambarkan posisi keuangan dan kesehatan suatu perusahaan. Oleh karena itu untuk mengetahui kondisi keuangannya dapat dilihat dari tingkat Likuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas/Rentabilitas dan efisiensi koperasi dalam menjalankan usaha tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan neraca dan sisa hasil usaha (SHU) baik untuk mengetahui perputaran modal dalam koperasi. Metode yang digunakan dengan mengumpulkan data keuangan sehingga akan diketahui perkembangan dalam koperasi tersebut pada periode tertentu. Oleh karena itu diperlukan data laporan keuangan untuk menganalisisnya. Hasil penelitian yang dapat ditarik kesimpulan yaitu perbandingan neraca dan sisa hasil usaha (SHU), untuk jumlah neraca mengalami kenaikan dengan prosentase 6,04% sehingga akan menambah pada peningkatan SHUnya dengan kata lain laba/SHU dipengaruhi oleh jumlah pendapatan jasa yang bertambah karena penjualan barang meningkat dan jumlah beban berkurang serta pos lain-lain bertambah juga sehingga SHU mengalami peningkatan. Sedangkan pada neraca mengalami peningkatan pada aktiva lancar dan pada pasiva juga mengalami peningkatan. Kemudian pada perputaran modal koperasi juga mengalami kenaikan sebesar 0,54% menjadi 0,58% sehingga modal kerja masih tersalurkan dengan baik.
Kata Kunci: Analisis Laporan Keuangan
PENDAHULUAN
Salah satu program pemerintah dalam meningkatkan pembangunan di bidang ekonomi terutama meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia diperlukan badan usaha yang dapat mengimbangi laju perkembangan penduduk dan pertambahan penduduknya. Badan usaha yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat yang tepat dan sesuai adalah koperasi. Koperasi di Indonesia merupakan suatu badan usaha yang memiliki unsur penting dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Hal ini dikarenakan koperasi merupakan badan usaha yang disusun oleh rakyat dan juga beranggotakan dari rakyat, sehingga koperasi dapat secara langsung membantu perekonomian masyarakat luas.
Dengan menggalakkan pendirian koperasi di seluruh Indonesia, maka tingkat kesejahteraan hidup masyarakatnya dapat meningkat. Karena koperasi merupakan suatu wadah dan merupakan sarana pendidikan bagi masyarakat Indonesia, terutama ekonomi lemah. Hal ini sesuai dengan penjelasan yang terdapat dalam Undang-Undang Dasar 1945 terutama pasal 33 ayat 1 yang berbunyi Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Oleh karena itu, maka salah satu wujud usaha yang tepat dengan bunyi pasal tersebut adalah badan usaha yang berbentuk koperasi, terutama bagi golongan menengah ke bawah yang mempunyai modal relatif kecil. Koperasi memegang peranan penting bagi perekonomian Indonesia sehingga diperlukan adanya dorongan baik dari anggota, masyarakat maupun pemerintah agar koperasi dapat berkembang dan semakin maju. Sehingga nantinya dapat bersaing sehat dengan badan usaha lain karena ciri khas koperasi adalah berdasarkan atas asas kekeluargaan yang pada akhirnya koperasi menjadi soko guru bagi perekonomian Indonesia atau merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia. Karena koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup anggotanya pada khususnya dan masyarakat daerah kerja pada umumnya.
Karakteristik utama yang membedakan koperasi dengan badan usaha lainnya adalah bahwa anggota koperasi mempunyai identitas ganda (The dual identity of the member), atau anggota sebagai pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi (user own oriented). Ketatnya persaingan bisnis di masa kini, menuntut manajemen koperasi agar bisa memanfaatkan semua informasi yang terkandung dalam laporan keuangan guna memperoleh suatu pengetahuan menganalisa situasi, baik yang sedang terjadi maupun yang akan terjadi di masa yang akan datang. Laporan keuangan menggambarkan posisi keuangan serta kesehatan suatu perusahaan atau koperasi. Ada tiga laporan utama yang biasa disusun oleh sebagian besar setiap periode yaitu Laporan Rugi Laba (Income Statement), Neraca (Balance sheet), dan Laporan Perubahan Arus Kas (Cash Flow). Pada umumnya penilaian kondisi setiap koperasi berbeda, karena rasio-rasio yang digunakan pun berbeda-beda. Segi penilaian aspek keuangan dapat dilihat dari posisi Rasio Likuiditas, Profitabilitas, Solvabilitas, dan efisiensi koperasi tersebut dalam menjalankan operasinya pada suatu periode tertentu. Tingkat Likuiditas, Profitabilitas, Solvabilitas serta efisiensi yang baik merupakan gambaran suatu koperasi yang sehat. Dengan begitu analisis terhadap laporan keuangan bukan lagi sebagai keharusan tetapi sudah merupakan suatu kebutuhan bagi setiap koperasi agar tetap bertahan dikondisi persaingan yang semakin ketat seperti sekarang ini.
Begitu juga laba bersih yang dihasilkan koperasi mencerminkan baik atau tidaknya kondisi Likuiditas, Profitabilitas, Solvabilitas ataupun efisiensi koperasi dalam menjalankan bisnisnya. Untuk dapat tetap bertahan dalam kondisi persaingan seperti sekarang ini. Pengajuan kredit modal kerja pun sering diajukan oleh suatu koperasi kepada suatu bank yang bertujuan untuk meningkatkan modal koperasi yang nantinya akan berguna bagi pengembangan usaha. Dengan adanya pengembangan usaha tersebut, diharapkan juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang baru bagi masyarakat.
METODE
Metode analisis data yang digunakan yaitu menggunakan analisis deskriptif yang berisi paparan uraian tentang suatu obyek sebagaimana adanya pada waktu tertentu. Kuantitatif merupakan data yang dapat diolah atau diukur. Sedangkan prosentase merupakan data yang digunakan untuk menyajikan analisis mengenai obyek dengan prosentase. Jadi, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tulisan kuantitatif prosentase. Deskriptif yang berisi paparan uraian tentang suatu obyek sebagaimana adanya pada waktu tertentu di mana data yang digunakan dapat diolah atau diukur dan hasil dari data yang telah dianalisis tersebut berbentuk prosentase.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Permodalan Keuangan
Modal Luar
1.
Kewajiban Lancar
Rp.
4.058.860.488.-
2.
Kewajiban Jangka Panjang
Rp.
1.041.666.596,-
Jumlah
Rp.
5.100.527.084,-
Modal Sendiri
1.
Simpanan Pokok
Rp.
14.965.000,-
2.
Simpanan Wajib
Rp.
3.606.109.100,-
3.
Simpanan Manasuka
Rp.
7.192.200,-
4.
Donasi
Rp.
27.383.500,-
5.
Cadangan Khusus
Rp.
1.947.294.233,-
6.
Cadangan Koperasi
Rp.
1.491.468.936,-
7.
SHU Tahun Berjalan
Rp.
64.816.773,-
Rp.
7.159.229.742,-
Perhitungan SHU pada Primkoppol Lumajang.
PRIMKOPPOL LUMAJANG
PERHITUNGAN HASIL USAHA
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
URAIAN
31-12-2018
(Rp.)
31-12-2017
(Rp.)
Pejualan dan pendapatan
Penjualan Barang
4.473.902.640,-
4.451.580.600,-
Pendapatan Jasa
710.741.610,-
791.462.124,-
Jumlah Penjualan dan Pendapatan Jasa
5.184.644.250,-
5.243.042.724,-
Beban Pokok Penjualan
4.124.503.405,-
4.143.565.683,-
Hasil Usaha Kotor
1.060.140.845,-
1.099.477.041,-
Beban Usaha
Beban Perkoperasian
87.839.800,-
92.158.000,-
Beban Manajemen
902.036.425,-
936.854.569,-
Jumlah Beban Usaha
989.876.225,-
1.029.012.569,-
SHU Sebelum Pos Lain-lain
70.264.620,-
70.464.472,-
Pos Lain-lain
3.446.129,-
(319.222,-)
SHU Sebelum Pajak
73.710.749,-
70.145.250,-
Taksiran Pajak Penghasilan
8.893.976,-
8.864.087,-
Sisa Hasil Usaha
64.816.773,-
61.281.163
PRIMKOPPOL LUMAJANG
NERACA
Per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
AKTIVA
31-12-2018 (Rp.)
31-12-2017 (Rp.)
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
31-12-2018 (Rp.)
31-12-2017 (Rp.)
AKTIVA LANCAR
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha
Persediaan Barang
Biaya dibayar dimuka
Pendapatan YMH diterima
2.753.865.109,-
8.677.442.340,-
272.804.955,-
12.138.301,-
-
1.373.377.605,-
9.457.357.450,-
361.066.863,-
17.711.583,-
-
Hutang Usaha
Hutang Pajak
Dana Pembagian SHU
Simpanan-Simpanan
Beban YMH dibayar
46.000.794,-
8.893.976,-
261.202.222,-
3.688.502.496,-
54.261.000,-
50.050.325,-
8.864.087,-
216.637.949,-
2.558.605.509,-
56.005.000,-
Jumlah aktiva lancar
11.716.250.705,-
11.209.513.501,-
Jumlah Kewajiban jangka pendek
4.058.860.488,-
2.890.162.870
INVESTASI JANGKA PANJANG
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
1.041.666.596,-
2.678.880.374,-
Penyertaan
10.846.040,-
9.646.040,-
TOTAL KEWAJIBAN
5.100.527.084,-
5.569.043.244,-
AKTIVA TETAP
EKUITAS
Biaya Perolehan
Akumulasi Penyusutan
876.716.119,-
351.248.238,-
655.118.619,-
319.840.501,-
Simpanan Pokok
Simpanan Wajib
14.965.000,-
3.606.109.100,-
13.565.000,-
2.845.527.500,-
Nilai Buku Aktiva Tetap
525.467.881,-
335.278.118,-
Modal Donasi
27.383.500,-
27.383.500,-
Cadangan Khusus
Cadangan Koperasi
SHU tahun berjalan
1.947.294.233,-
1.491.468.936,-
64.816.773,-
1.732.814.013,-
1.304.823.239,-
61.281.163,-
Jumlah ekuitas
7.152.037.542,-
5.985.394.415,-
TOTAL AKTIVA
12.252.564.626,-
11.554.437.659.-
TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS
12.252.564.626,-
11.554.437.659,-
Neraca Primer Koperasi Polisi Lumajang periode tahun 2017 sampai dengan periode tahun 2018 serta rugi laba koperasi periode tahun 2017 sampai dengan periode tahun 2018 dapat di lihat dalam perhitungan di bawah ini:
Tabel 1. Analisis laporan keuangan
Pos-pos neraca atau rugi laba
31 Desember
Pertambahan atau Pengurangan
Tahun 2017
Tahun 2018
2018 atas 2017
Rp.
Rp.
Rp.
%
Ratio
AKTIVA LANCAR
Kas dan setara kas
1,373,377,605
2,753,865,109
1,380,487,504
100.52
1:2,01
Piutang usaha
9,457,357,450
8,677,442,340
(779,915,110)
(8.25)
1:0,92
Persediaan barang
361,066,863
272,804,955
(88,261,908)
(24.44)
1:0,76
Biaya dibayar dimuka
17,711,583
12,138,301
(5,573,282)
(31.47)
1:0,69
TOTAL AKTIVA LANCAR
11,209,513,501
11,716,250,705
506,737,204
4.52
1:1,05
INVESTASI JANGKA PANJANG
Penyertaan
9,646,040
10,846,040
1,200,000
12.44
1:1,13
AKTIVA TETAP
Biaya perolehan
655,118,619
876,716,119
221,597,500
33.83
1:1,34
Akumulasi penyusutan
319,840,501
351,248,238
31,407,737
9.82
1:1,10
Nilai Buku Aktiva Tetap
335,278,118
525,467,881
190,189,763
56.73
1:1,57
TOTAL AKTIVA
11,554,437,659
12,252,564,626
698,126,967
6.04
1:1,06
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Hutang usaha
50,050,325
46,000,794
(4,049,531)
(8.09)
1:92
Hutang pajak
8,864,087
8,893,976
29,889
0.34
1:1,00
Dana pembagian SHU
216,637,949
261,202,222
44,564,273
20.57
1:1,21
Simpanan-simpanan
2,558,605,509
3,688,502,496
1,129,896,987
44.16
1:1,44
Beban YMH dibayar
56,005,000
54,261,000
(1,744,000)
(3.11)
1:0,97
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek
2,890,162,870
4,058,860,488
1,168,697,618
40.44
1:1,40
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
2,678,880,374
1,041,666,596
(1,637,213,778)
(61.12)
1:0.93
TOTAL KEWAJIBAN
5,569,043,244
5,100,527,084
(468,516,160)
(8.41)
1:0,92
EKUITAS
Simpanan pokok
13,565,000
14,965,000
1,400,000
10.32
1:1,10
Simpanan wajib
2,845,527,500
3,606,109,100
760,581,600
26.73
1:1,27
Modal donasi
27,383,500
27,383,500
-
-
1:1
Cadangan khusus
1,732,814,013
1,947,294,233
214,480,220
12.38
1:1,12
Cadangan koperasi
1,304,823,239
1,491,468,936
186,645,697
14.30
1:1,14
SHU Tahun berjalan
61,281,163
64,816,773
3,535,610
5.77
1:1,06
Jumlah Ekuitas
5,985,394,415
7,152,037,542
1,166,643,127
19.49
1:1,20
TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS
11,554,437,659
12,252,564,626
698,126,967
6.04
1:1,06
Pos-pos neraca atau rugi laba
31 Desember
Pertambahan atau Pengurangan
Tahun 2018
Tahun 2017
2018 atas 2017
Rp.
Rp.
Rp.
%
Ratio
Penjualan dan pendapatan
Penjualan Barang
4,473,902,640
4,451,580,600
22,322,040
0.50
1:1,01
Pendapatan Jasa
710,741,610
791,462,124
(80,720,514)
(10.20)
1:0,90
Jumlah penjualan dan pendapatan jasa
5,184,644,250
5,243,042,724
(58,398,474)
(1.11)
1:0.99
Beban pokok penjualan
4,124,503,405
4,143,565,683
(19,062,278)
(0.46)
1:1,00
Hasil usaha kotor
1,060,140,845
1,099,477,041
(39.336,196)
(3.58)
1:0,96
Beban usaha
Beban perkoperasian
87,839,800
92,158,000
(4,318,200)
(4.69)
1:0,95
Beban manajemen
902,036,425
936,854,569
(34,818,144)
(3.72)
1:0,96
Jumlah beban usaha
989,876,225
1,029,012,569
(39,136,344)
(3.80)
1:0,96
SHU Sebelum pos lain-lain
70,264,620
70,464,472
(199,852)
(0.28)
1:1,00
Pos lain-lain
3,446,129
(319,222)
3,126,907
(979.54)
1:(10,80)
SHU Sebelum pajak
73,710,749
70,145,250
3,565,499
5.08
1:1,05
Taksiran pajak penghasilan
8,893,976
8,864,087
29,889
0.34
1:1,00
Sisa Hasil Usaha
64,816,773
61,281,163
3,535,610
5.77
1:1,06
Analisis Data
Analisis Laporan Keuangan
Pada penelitian ini data yang digunakan adalah data keuangan pada Koperasi Primkoppol Lumajang. Terdiri dari Neraca per 31 Desember 2017 sampai dengan Neraca 31 Desember 2018 dan data perhitungan Rugi Laba untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 sampai dengan 31 Desember 2018. Analisis perbandingan laporan keuangan, analisis sumber dan penggunaan modal kerja, analisis laba kotor yang merupakan analisis laporan keuangan horizontal atau disebut metode dinamis. Analisis horizontal adalah analisa dengan mengadakan perbandingan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat, sehingga akan diketahui perkembangannya, melalui: a) Analisis perbandingan neraca; b) Analisis perbandingan laporan keuangan, Analisis sumber dan modal kerja; dan c) Analisis laba kotor.
Analisis Perbandingan Laporan Keuangan
Pebandingan Neraca
Perbandingan Neraca di sini yaitu perbandingan antara aktiva dan pasiva untuk periode tahun 2017 dan tahun 2018.
Aktiva periode tahun 2017 dan tahun 2018
Aktiva Lancar
Perbandingan aktiva lancar periode tahun 2017 dan tahun 2018 mengalami kenaikan sebesar Rp 506.737.204 dan dalam persen sebesar 4,52%
(Rp 11.209.513.501,- : Rp 11.716.250.705,-).
Aktiva Tetap
Perbandingan pada aktiva tetap antara periode tahun 2017 dan tahun 2018, mengalami kenaikan sebesar Rp 190.189.763 dan dalam persen sebesar 56,73% (Rp 335.278.118,- : Rp 525.467.881,-), faktor yang mempengaruhinya ialah dikarenakan kenaikan yang sama dialami oleh biaya perolehan dan akumulasi penyusutan.
Pasiva Tahun 2017 dengan 2018
Kewajiban Jangka Pendek
Perbandingan kewajiban jangka pendek pada periode tahun 2017 dengan tahun 2018 mengalami kenaikan sebesar Rp 1.168.697.618,- dan dalam persen sebesar 40,44% yaitu (Rp 2.890.162.870,- : Rp 4.058.860.488,-), faktor yang mempengaruhi terhadap peningkatan di sini ialah kenaikan hutang Pajak dan simpanan-simpanan.
Kewajiban Jangka Panjang
Tahun 2017 dengan 2018 mengalami penurunan sebesar Rp.1.637.213.778,- dan dalam persen sebesar -61,12% (Rp2.678.880.374,- : Rp 1.041.666.596,-), yang mempengaruhinya menurunnya kewajiban jangka panjang ialah semakin berkurangnya jumlah hutang sehingga beban bunga yang harus dibayar menurun atau semakin kecil.
Untuk kekayaan bersih yang dimiliki koperasi Primkoppol tahun 2017 dengan 2018 sebesar Rp 698.126.967,- dan dalam persen adalah sebesar 6.04% (Rp 11.554.437.659,- : Rp 12.252.564.262,-)
Perbandingan Rugi Laba
Perbandingan pada perhitungan sisa hasil usaha (SHU) pada koperasi PRIMKOPPOL Lumajang periode tahun 2017 dan tahun 2018 kenaikan yaitu sebesar Rp. 3.535.610,- dan dalam persen adalah sebesar 5,77% (Rp. 61.281.163,- : Rp. 64.816.773,-)
Analisis Ratio
Ratio Likuiditas
Ratio likuiditas bertujuan untuk mengetahui kemampuan suatu koperasi dalam memenuhi kewajiban keuangan terutama kewajiban jangka pendek yang harus segera dilunasi pada saat jatuh tempo.
Rasio Lancar (Current Ratio)
Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa current ratio (rasio lancar) pada periode tahun 2017 adalah sebesar 3,88 % dan pada tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 2,89 %. Hal ini berarti bahwa pada tahun 2017 rasionya masih terlalu banyak dikarenakan terlalu banyak dana yang mengendap akan tetapi pada tahun 2018 jumlah prosentasenya sudah mulai mengalami penurunan akan tetapi hal ini lebih baik karena modal yang berasal dari aktiva lancar dapat tersalurkan atau dengan kata lain modal tersalurkan melalui penambahan jumlah hutang yang lebih banyak dibandingkan dengan tahun 2017 sehingga akan berpengaruh pada tingkat likuiditasnya karena modal kerja masih bisa digunakan untuk membayar hutangnya apabila koperasi terjadi likuid dengan prosentase perbandingan 1,89 : 1 dari modal kerja dan hutang lancar.
Rasio Cepat (Acid Test Ratio)
Hasil prosentase dari perbandingan antara (aktiva lancarpersediaan) dengan hutang lancar pada periode tahun 2017 adalah sebesar 3,75% dan periode tahun 2018 sebesar 2,82% walaupun pada tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 0,93% akan tetapi hal ini tidak mengurangi kemampuan atau tingkat likuiditas koperasi dalam melunasi hutang lancarnya kepada kreditur dikarenakan jumlah aktiva yang ada pada koperasi lebih besar dibandingkan dengan jumlah persediaan yang ada pada koperasi. Sehingga koperasi tersebut masih bisa menyelesaikan kewajibannya pada saat jatuh tempo atau bahkan sebelum jatuh tempo.
Dalam mengukur tingkat likuiditas dengan menggunakan current ratio sebagai alat pengukurnya maka dapat dipertinggi dengan jalan: 1) Dengan hutang lancar tertentu, diusahakan untuk menambah aktiva lancar; 2) Dengan aktiva lancar tertentu, diusahakan untuk mengurangi hutang lancar; dan 3) Dengan mengurangi hutang lancar bersama-sama dengan mengurangi aktiva lancar.
Working Capital Turn Over
Rasio ini menunjukkan hubungan antara modal kerja dengan penjualan dan menunjukkan banyaknya penjualan yang dapat diperoleh koperasi untuk tiap rupiah modal kerja. Sehingga antara periode tahun 2017 dan tahun 2018 mengalami kenaikan yang tadinya 0,54% menjadi 0,58% dengan selisih kenaikan sebesar 0,04% dan setiap Rp. 1,- menghasilkan Rp. 0,58 penjualan netto. Perputaran modal kerja yang rendah menunjukkan adanya kelebihan modal kerja yang mungkin disebabkan rendahnya perputaran pada persediaan, piutang atau adanya saldo kas yang terlalu besar.
Ratio Solvabilitas
Kemampuan suatu koperasi untuk membayar hutang-hutangnya apabila koperasi tersebut dilikuidasi (dibubarkan).
Rasio Modal sendiri dengan total Aktiva
Hasil solvabilitas pada prosentase untuk rasio modal sendiri dengan total aktiva untuk periode tahun 2017 adalah sebesar 0,52% sedangkan untuk hasil pada tahun 2018 sebesar 0,58%, berarti bahwa ratio pada tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar 0,06% hal ini memperlihatkan bahwa semakin tinggi ratio maka semakin kecil jumlah modal pinjaman yang digunakan untuk membiayai aktiva pada koperasi walaupun peningkatannya hanya sedikit saja. Sehingga koperasi masih bisa untuk memenuhi hutang-hutangnya apabila koperasi tersebut dilikuidasi.
Rasio aktiva tetap dengan hutang jangka panjang
Pada rasio aktiva tetap dengan hutang tetap pada periode tahun 2017 adalah sebesar 0,13% dan pada tahun 2018 sebesar 0,50% jadi untuk tahun 2018 rasionya mengalami kenaikan dan peningkatan sebesar 0,37% hal ini dikarenakan terjadi kenaikan pada aktiva tetap dan penurunan pada hutang jangka panjang sehingga hasil dari rasio tersebut semakin besar. Dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin tinggi rasio ini maka semakin besar jaminan dan kreditur jangka panjang semakin aman atau terjamin dan semakin besar kemampuan perusahaan untuk mencari pinjaman.
Rasio Rentabilitas
Return On Investment
Hasil prosentase dari ROI antara periode tahun 2017 dan tahun 2018 adalah sama atau tetap sebesar 0,53% artinya selama dua periode tersebut prosentasenya tidak mengalami perubahan walau terjadi kenaikan pada jumlah laba bersih yang juga diimbangi dengan kenaikan dari total aktiva akan tetapi hal itu tidak begitu berpengaruh hasil perhitungannya. Sehingga hasil dari ROI pada tahun 2018 tersebut tetap yaitu sebesar 0,53%.
Besarnya ROI dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu:
Turn over dari operating assets (tingkat perputaran aktiva yang digunakan untuk operasi).
Profit margin yaitu besarnya keuntungan operasi yang dinyatakan dalam prosentase dan jumlah penjualan bersih . profit margin mengukur tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan dihubungkan dengan penjualannya. Hal ini d melakukan karena berkaitan dengan usaha untuk mempertinggi efisiensi disektor produksi, penjualan dan administrasi. Besarnya ROI akan berubah apabila ada perubahan profit margin atau assets turn over, baik masing-masing ataupun keduanya.
Rentabilitas Modal Sendiri
Hasil prosentase dari rentabilitas modal sendiri pada periode tahun 2017 sebesar 1,02% dan pada tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 0,91% sehingga rentabilitas modal sendiri mengalami penurunan atau berkurang senilai 0,11% artinya walaupun pada hasil prosentasenya mengalami penurunan akan tetapi hal itu tidak berpengaruh pada laba yang diperoleh karena laba antara periode tahun 2017 dan 2018 mengalami peningkatan sebesar Rp. 61.281.610,- menjadi Rp. 64.816.773,- walaupun kenaikannya hanya sebesar Rp.3.535.610,- atau jika diprosentasikan yaitu sebesar 19,49% kenaikannya menjadi 0,20% saja.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan penelitian dan hasil analisis yang dilakukan maka, dapat disimpulkan bahwa:
Perbandingan neraca dan sisa hasil usaha koperasi pada primer koperasi polisi (PRIMKOPPOL) Lumajang. perbandingan jumlah neraca untuk tahun 2018 mengalami kenaikan sebesar Rp. 698.126.967,- atau apabila diprosentasekan menjadi 6,04% yang pada akhirnya akan menambah dalam hal peningkatan laba sisa hasil usaha koperasi sebesar Rp.3.535.610,- atau dengan kata lain naik menjadi 5,77% kenaikan laba ini dipengaruhi oleh jumlah pendapatan jasa bertambah yang diakibatkan meningkatnya penjualan barang dan berkurangnya jumlah beban yang harus dibayar, selain itu ada juga peningkatan jumlah pendapatan pada pos lain-lain sehingga jumlah SHU nya mengalami peningkatan. Sedangkan pada neraca juga mengalami peningkatan pada aktiva lancarnya yaitu kas dan setara kas, investasi jangka panjang, dan aktiva tetap. Selain itu pada passive juga ada kenaikan pada hutang lancar/kewajiban jangka pendek dan pada jumlah ekuitasnya.
Dari hasil analisis tersebut maka perputaran modal koperasi pada periode tahun 2018 mengalami kenaikan walaupun jumlah kenaikannya hanya sedikit yaitu dari 0,54% menjadi 0,58% sehingga modal kerjanya masih tersalurkan dengan baik.
Untuk analisis laporan keuangan koperasi pada primer koperasi polisi (PRIMKOPPOL) berjalan dengan baik hl ini terbukti dengan adanya pembukuan laporan keuangan yang dilaporkan setiap 3 bulan sekali untuk mengetahui sejauh mana perkembangan pada koperasi tersebut dan untuk analisisnya laporan keuangannya sudah baik agar apabila sekali-kali dibutuhkan sudah tersedia.
Setelah mempelajari, menganalisa dan menarik kesimpulan, maka penyusun memberikan beberapa saran yang mungkin dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan dan keputusan bagi perusahaan baik dimasa sekarang maupun dimasa yang akan datang, antara lain:
Pemimpin/manajer harus dapat menjaga keseimbangan antara penerimaan dan pengeluaran pada suatu koperasi sehingga nantinya koperasi tersebut dapat menambah pendapatan dengan meningkatnya hasil SHU. Hal itu dapat ditingkatkan dengan cara menambah pendapatan baik itu pendapatan pada usaha itu sendiri maupun dari pos lain-lain dengan memperkecil atau meminimalisir jumlah beban yang dikeluarkan oleh koperasi tersebut.
Agar modal kerja tidak mengendap tanpa ada pemanfaatan yang baik maka harus dapat menyalurkan modal kerja tersebut supaya terjadi keseimbangan antara modal kerja dan hutang lancar yang kemudian akan memperkcil prosentase pada rasio cepat sehingga nantinya menjadi efisien.
Pengurus perlu dilibatkan dalam upaya peningkatan laba untuk mencari cara yang paling efisien agar usaha yang dijalankan koperasi dapat lebih berkembang lagi dengan cara memperluas usahanya ke sektor yang lain misalnya saja jasa travel.
DAFTAR RUJUKAN
Harahap, Sofyan Syafri. 2011. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Subandi. 2010. Ekonomi Koperasi (Teori dan Praktik). Bandung: Alfabeta.
Ekawarna. 2010. Manajemen Badan Usaha dan Koperasi. Jakarta : Gaung Persada (GP) Press.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2012 Tentang Perkoperasian.
Riyanto, Bambang. 1984. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: Yayasan Badan Penerbit Gadjah Mada.
S. Munawir. 1983. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Warning:It is not recommended to use percentages for plagiarism measurement, the displayed values are only statistical data. Only a manual review can affirm plagiarism. Click here to know more.
Legend:▲ Url validated, confirmed the existence of the text in the url indicated.
Unanalyzed sentence
Expression without suspected plagiarism
Few occurrences on the Internet
Some occurrences on the Internet
Many occurrences on the Internet