ANALISIS FRAMING MEDIA PADA PROGRAM MATA NAJWA EPISODE #MATANAJWAMENANTITERAWAN

Authors

  • Shofa Marwa Prodi Ilmu Komunikasi Unim
  • Fatihatul Lailiyah prodi ilmu Komunikasi UNIM
  • Moch. Ichdah A.H.Lailin prodi ilmu Komunikasi UNIM

Keywords:

Framing Media, Covid-19, Wawancara Kursi Kosong

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai pemberitaan penanggan pandemi covid-19 di Indonesia yang ditayangkan dalam program Mata Najwa episode #MataNajwaMenantiTerawan di Trans7. Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis framing metode deskriptif kualitatif  dengan model Zhongdan Pan dan Gerald Kosicki. Adanya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana media televisi membingkai suatu berita atau isu, terutama pada tayangan isu penangganan covid-19 dalam program acara Mata Najwa.Adapun yang menarik dalam penelitian ini yaitu program Mata Najwa episode #MataNajwaMenantiTerawan ini tidak menghadirkan narasumber akan tetapi menggunakan kursi kosong yang seharusnya diisi oleh Menteri Kesehatan Terawan. Hasil dari analisis media ini menunjukkan bahwa program Mata Najwa telah membingkai acara tersebut dengan menggunakan konsep kursi kososng. Konsep kursi kosong yang digunakan memang terkesan baru dimata masyarakat, akan tetapi Mata Najwa mampu membawakan berita tersebut tanpa menghilangkan nilai-nilai suatu berita. Dalam tayangan tersebut Najwa Shihab cenderung menyudutkan Terawan Agus Putranto terkait kinerjanya sebagai Menteri Kesehatan terutama selama menangani kasus pandemi covid-19. Meskipun demikian, apa yang dilakukan Najwa Shihab dianggap tidak melanggar kode etik jurnalistik oleh Dewan pers, hal itu disampaikan Dewan Pers kepada para wartawan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa program Mata Najwa mampu mengemas berita tersebut meskipun menurut khalayak konsep yang dilakukan Mata Najwa tersebut sempat mengalami pro dan kontra. Framing dengan penggunaan kursi kosong yang dilakukan oleh Mata Najwa menjadi hal baru yang dapat dipahami oleh masyarakat Indonesia dan memberikan pemahaman bahwasanya penggunaan konsep wawancara tersebut dapat digunakan dan diterima masyarakat nantinya, dengan alasan yang kuat dan pertimbangan yang matang.

References

Alex, S. (2009). AnalisisTeks Media. Remaja Rosdakarya.

Arifin, A. (n.d.). Strategi Komunikasi Sebuah Pengantar Ringkas. Armico.

Bagdakian, B. H. (2004). The New Media Monopoly. Beacon Press.

Bayu Hermawan. (2020). Dewan Pers: Najwa Shihab tak Langgar Kode Etik Jurnalistik. Republika.Ico.D. https://republika.co.id/berita/qhs3ei354/dewan-pers-najwa-shihab-tak-langgar-kode-etik-jurnalistik.

Eriyanto. (2002). Analisis Framing: Kontruksi, Ideologi, dan Politik Media. LKiS.

Fred Wibowo. (2009). Teknik Produksi Program Televisi (Ketiga). Pinus Book Publisher.

ittlejohn, S. W. & K. A. (2009). Teori Komunikasi Foss. Salemba Humanika.

John, V. (2008). Teori Komunikasi (8th ed.). Prenanda Media Grup.

Moleong, j, L. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja. Rosdakarya.

Rosmha Widiyani. (n.d.). Najwa Shihab Wawancara Kursi Kosong,Ini Perjalanan Kasusnya. Detiknews.Com. Retrieved June 11, 2021, from https://news.detik.com/berita/d-5205021/najwa-shihab-wawancara-kursi-kosong-ini-perjalanan-kasusnya

Siti Yona. (2020). Wawancara Kursi Kosong Bikin Jengkel Relawan Jokowi. Medcom.Id. https://www.medcom.id/nasional/hukum/Wb7xWr0k-wawancara-kursi-kosong-menkes-bikin-jengkel-relawan-jokowi

Sobur, A. (2001). Analisis Teks Media?: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, Dan Analisis Framing. PT. Remaja Rosda Karya.

Sudibyo Agus. (2001). Tinjauan Teoritis Analisis Framing. Institut Studi Arus Informasi, 23.

Published

2022-08-20