ANALISIS EKSKLUSI DAN INKLUSI PADA BERITA MISTERI TEWASNYA BRIGADIR JOSUA, FAKTA BARU TERUNGKAP, BHARADA E MENGAKU DIPERINTAH MEMBUNUH BERDASARKAN MODEL THEO VAN LEEUWEN

Penulis

  • Eulis Nurhaeti Institut Pendidikan Indonesia
  • Agus Hamdani Institut Pendidikan Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.36815/matapena.v6i01.2632

Abstrak

Abstrak Peristiwa atau fenomena yang terjadi hari ini mengenai ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, dapat dengan mudah kita ketahui melalui pemberitaan di media massa cetak atau elektronik. Tujuan penelitian 1) untuk mengetahui siapa yang dimarjinalkan oleh media massa Bangka pos.com pada pemberitaan Misteri Tewasnya Brigadir Josua, Fakta Baru Bharada E Mengaku Diperintah Membunuh dan 2) Bagaimana strategi bahasa yang digunakan berdasarkan Analisis Wacana Kritis model Theo Van Leeuwen. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Objek penelitian yaitu teks Pemberitaan mengenai Pembunuhan Brigadir Josua di media massa online yaitu Bangka pos.com pada 8 Agustus 2022 dan epanrita.net pada Senin, 8 Agustus 2022. Hasil penelitian dari kedua berita tersebut adalah isi berita Bangka pos.com menyudutkan atau memarjinalkan Bharada E sebagai pembunuh Brigadir Josua. Isi berita media massa epanrita.net pada 08 Agustus 2022 dengan judul berita “Terungkap! Pengakuan Bharada E Diperintah Oleh Atasan Untuk Membunuh  Brigadir J”  memarjinalkan Bharada E tetapi dengan memasukan aktor lain yang menunjukkan bahwa Bharade E tidak lebih baik dari Brigadir Ricky Rizal. Berdasarkan data di atas bisa disimpulkan bahwa wacana beroperasi untuk mendefinisikan sesuatu, membenarkan sesuatu, dan menyalahkan yang lain.

Kata Kunci: eksklusi, inklusi, model Theo Van Leeuwen.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2023-06-17 — Diperbaharui pada 2024-03-14

Versi

Terbitan

Bagian

Articles