BUDAYA PARTISIPASI PENGGEMAR KURT COBAIN DALAM KOMUNITAS MUSIK GRUNGE MALANG

Penulis

  • Asfira Rachmad Rinata Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
  • Herru Prasetya Widodo Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
  • Muhammad Ronaldo Yusran Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Kata Kunci:

Penggemar;, Budaya Partisipasi;, Komunitas

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah melihat bagaimana budaya pertisipasi penggemar Kurt Cobain dalam komunitas musik grunge di Malang. Musik menjadi salah satu media dan sarana dalam mengungkapan pikiran, isi, hati, perasaan manusia dalam bentuk suara. Salah satu genre musik yang diminati masyarakat adalah genre grunge, dan Kurt Cobain adalah salah satu musisi grunge yang memiliki banyak penggemar fanatis hingga sekarang yang turut berpartisipasi aktif dalam suatu komunitas musik grunge di Malang. Budaya partisipasi penggemar Kurt Cobain membentuk minat, sikap, motivasi dan eksistensi tersendiri bagi penggemarnya. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa terdapat budaya partisipasi penggemar kurt cobain di komunitas musik grunge Malang terlihat dari Minat penggemar dalam menjadikannya sebagai role model dalam berpakaian, penampilan ketika perform, dan beberapa lagu yang diciptakan. Hal tersebut menimbulkan sikap seperti mengeksklusifkan idolanya dan mempengaruhi tujuan tertentu saat bermusik. Selain itu budaya partisipasi juga terlihat dalam motivasi penggemar fanatisnya, seperti mendorong keinginan untuk memulai bermusik dengan aliran grunge. Aspek lainnya adalah eksistensi, terdapat beberapa usaha yang dilakukan seperti campaign “kami tetap ada” yang dituangkan dalam event dan kaus yang mereka produksi sendiri.

Biografi Penulis

Asfira Rachmad Rinata, Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Referensi

Andrew, Sihombing, & Ahmad. 2017. Musik, Media dan Karya : Perkembangan Infrastruktur Musik Bawah Tanah (Underground) Di Bandung (1967-1990). Patanjala Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya
Chocky, Gilbert. 2017. Kurt Cobain. Second Hope. Yogyakarta
Danesi, Marcel. 2011. Pesan, Tanda, dan Makna Teori Teks Dasar Mengenai Semiotika dan Teori Komunikasi. Jakarta: Jalasutra
Dermatoto. 2015. SUBKULTUR GRUNGE (Analisis Kritis Tentang Konstruksi Realitas Sosial dan Kesadaran Kritis Musisi Grunge di Kota Surabaya). Jurnal Analisa Sosiologi edisi ke 4
Goddard, H. 2001. Civil Religion. New York: Cambrige University Press
Jenskin, Henry.2006. Convergence Culture: Where Old and New Media Collide. United States of America: New York University Press.
Jenkins, Henry, Mizuko ito and Danah Boyd. 2016. Practipatory Culture in a networked era: a converstation on youth, learning, comerce and politics. Cambridge: Plity Press
Klepto, Opera. 2018. Grunge Indonesia Still Alive:Catatan Seorang Pecundang. Octopus Publishing. Yogyakarta
Manatasi. 2015. Nirvana, bagian dari semangat seattle. Tirto. Diakses pada 26 Februari 2020 Pukul 09:45. https://tirto.id/nirvana-bagian-dari-semangat-seattle-bMWa
Mangkunegara. 2011. Manajemen Sumber Daya Perusahaan. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Matt, Hill. 2002. Fan Cultures. London: Routledge
McCudden, Michelle L. 2011. Degrees Of Fandom: Authenticity & Hierarchy In The Age Of Media Convergence. Artikel. Doctor of Philosophy of Communication Studies Faculty of the University of Kansas. Kansas: U.S.A. P.
Miles,M.B, Huberman,A.M, dan Saldana,J. 2014. Qualitative Data Analysis, A Methods Sourcebook, Edition 3. USA: Sage Publications. Terjemahan Tjetjep Rohindi Rohidi, UI-Press
Moleong, Lexy. J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Pambudi. 2014. Praktik sosial band musik grunge di Surabaya. Paradigma Jurnal. Volume 2. Nomer 2
Qorib, Fathul. 2020. Pola Konsumsi Media pada Generasi Milenial Kota Malang. Jurnal Ultimacomm, Vol 12 No 1, hal 53 – 71.
Sukaryono, Yoyon. 2011. Grunge Indonesia.Surabaya: For White Crow Foundations.
Thorne. and Bruner, G. C. 2006. An exploratory investigation of the characteristics of consumer fanaticism. Qualitative Market Research: An International Journal Vol 9 No.1
Wibisono, Nuran. 2016. Nevermind dan Dunia yang Berubah Setelahnya. Tirto. Diakses pada 23 Mei 2020. Pukul 23:45. https://tirto.id/bMWh
Willis, Paul. 2003. Foot Soldiers of Modernity: The Dialectics of Cultural Consumption and the 21st-Century School. Artikel. Harvard Educational Review. Vol 73(3). P. 392.
Wijayanti, Ardiani. A. 2012. Hallyu: Youngstres Fanaticism of Korean Pop Culture (Study of Hallyu Fans Yogyakarta City). Journal of Sociology. 3 (3), pp 1-24Supraja, M. (2018). Pengantar Metodologi Ilmu Sosial Kritis Jurgen Habermas. UGM PRESS.
Wilkins, K. G. (2000). Redeveloping communication for social change: Theory, practice, and power. Rowman & Littlefield.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2020-12-31