KRISIS SOSIAL KEHIDUPAN ETNIS ROHINGYA DI KAMP PENGUNGSIAN BANGLADESH DALAM POTRET FOTO JURNALISTIK
Kata Kunci:
Rohingya, Pengungsi, Pesan sosial, Foto jurnalistik, SemiotikaAbstrak
Keempatian yang berkaitan erat dengan jiwa sosial dan dapat dipupuk kembali dengan cara lebih memperhatikan isu-isu bertemakan sosial di sekitar kita. Salah satu isu sosial yang layak mendapat perhatian lebih adalah konflik antara pemerintah Myanmar dengan etnis Rohingya yang mengakibatkan ratusan ribu masyarakat etnis Rohingya harus tinggal di kamp pengungsian Bangladesh. Hal ini diabadikan dalam potret-potret yang dipublikasikan oleh situs online milik media massa National Geographic. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kode-kode fotografi dan makna sosial dalam foto jurnalistik mengenai kehidupan masyarakat etnis Rohingya di Kamp Pengungsian Bangladesh yang dimuat dalam situs online majalah National Geographic periode Desember 2017 hingga Mei 2018. Penelitian ini menggunakan teori semiotika Charles Sanders Peirce. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah foto-foto tentang kondisi pengungsi Rohingya di kamp pengungsian di Bangladesh yang ditampilkan di situs online National Geographic tidak lain merupakan cara pandang mereka dalam menyikapi fenomena yang sebagian korbannya adalah anak-anak ini, sekaligus untuk mengaktualisasikan informasi sesuai dengan kebutuhan para pembacanya, sehingga dapat menggugah emosi, membangkitkan empati, dan mengembalikan kepedulian sosial yang sudah semakin luntur. Diharapkan perubahan sikap dapat mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu yang nyata untuk tragedi ini.
The sense of empathy possessed by humans is becoming increasingly faded because of the less time spent interacting with each other.One of the social issues that deserves more attention is the conflict between the Myanmar government and the Rohingya ethnic group which has resulted in hundreds of thousands of Rohingya people living in Bangladesh's refugee camps. This is captured in portraits published by online sites belonging to National Geographic mass media. The purpose of this study was to find out what the photographic codes and social meanings in journalistic photos concerning the lives of Rohingya ethnic communities in the Bangladesh Evacuation Camp were published on the National Geographic magazine online site from December 2017 to May 2018. This study uses Charles Sanders Peirce's semiotic theory. This research is a descriptive research. The conclusion of this study is photographs of the conditions of Rohingya refugees in refugee camps in Bangladesh which are published on the National Geographic online site are nothing but their perspective in addressing the phenomenon that some of the victims are children, as well as to actualize information according to the needs of the the reader, so that it can arouse emotions, arouse empathy, and restore social concern that has faded. It is hoped that a change of attitude can invite readers to do something real for this tragedy.
Referensi
Onong U. Effendy. 1995. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung, PT. Remaja Rosdakarya.
William R. Rivers at.al., 2003. Media Massa dan Masyarakat Modern: Edisi Kedua. Jakarta: Prenada Media.
Wijaya, Taufan. 2014. Foto Jurnalistik. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Fiske, John. 2007. Cultural and Communication Studies Sebuah Pengantar Paling Komprehensif. Yogyakarta: Jalasutra.
Alex Sobur. 2001. AnalisisTeksMedia : Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana , Analisis Semiotik, Dan Analisis Framing. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Alex Sobur. 2006. SemiotikaKomunikasi, Bandung: RemajaRosdakarya.
Hoed, Benny H. 2014. Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya Ferdinand de Saussure, Roland Barthes, Julia Kristeva, Jacques Derrida, Charles Sanders Pierce, Marcel Danesi& Paul Perron, dll.. Komunitas Bambu :Depok