MENAKAR NEW MEDIA SEBAGAI RUANG PUBLIK DALAM KONTEKS KEBHINEKAAN DI MAGELANG
Kata Kunci:
Internet;, Ruang Publik;, KebhinekaanAbstrak
Potensi pengguna internet terutama media sosial di Indonesia sangat besar. Dengan banyaknya pengguna tersebut mengakibatkan besarnya potensi kegaduhan nasional. Apalagi, munculnya berbagai elemen masyarakat yang intoleran dan penyebar hoaks semakin menambah kegaduhan nasional di sosial media, serta mengancam kebhinekaan. Keadaan tersebut mendorong pemerintah untuk melakukan langkah-langkah dalam menghadapi perpecahan negara. Seperti tindakan pada momentum tertentu pemerintah melakukan upaya pembatasan internet dengan tujuan menjaga stabilitas negara. Tindakan tersebut tentu mendapat respon beragam baik positif maupun negatif. Berdasarkan berbagai hal tersebut penelitian ini ingin melihat, bagaimana peran new media sebagai ruang publik dalam merespon ancaman kebihnekaan. Teori yang digunakan adalah Ruang Publik dari Jurgen Habermas, dimana internet harusnya bisa menjadi ruang komunikasi guna menciptakan rasionalitas publik dalam mewujudkan Demokrasi Deliberatif. Metode penelitian ini menggunakan mix methode studi pustaka dan deskriptif kuantitatif, dengan responden berjumlah 25 orang yang dipilih secara purposif untuk disebar di wilayah Magelang sebagai sebuah studi pendahuluan. Analisis yang digunakan adalah analisis SWOT, untuk melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan/ancaman dari new media. Hasil kajian menunjukkan kekuatan berupa jumlah dan lama pengguna internet dapat dimaksimalkan. Kelemahan berupa kualitas dan karakteristik pengguna. Potensi adanya sarana prasarana, jangkauan, kedekatan. Ancaman yang dapat dilihat ada dua yakni manifest berupa hoaks dan hasutan, serta laten berupa tidak terakomodasinya kebutuhan masyarakat.
Referensi
Gewati, M. (2019). Mengenal Lebih Jauh “Tol Langit.” Kompas.Com. https://nasional.kompas.com/read/2019/03/04/10350001/mengenal-lebih-jauh-tol-langit
Hardiman, F. B. (1993). Menuju Masyarakat Komunikatif: Ilmu. Masyarakat & Politik Postmodernisme Menurut Jurgen Habermas, Yogyakarta, Kanisius.
Hardiman, F. B. (2004). Demokrasi deliberatif: model untuk Indonesia pasca-Soeharto. Majalah Basis Nomor, 11–12.
Helms, M. M., & Nixon, J. (2010). Exploring SWOT analysis–where are we now? Journal of Strategy and Management.
Juniarto, D. (2019). Internet Shutdown di Indonesia: Ironi di Zaman Reformasi dan Revolusi 4.0. Kompas.Com. https://www.kompas.com/tren/read/2019/09/10/100810565/internet-shutdown-di-indonesia-ironi-di-zaman-reformasi-dan-revolusi-40
Kadarsih, R. (2008). Demokrasi dalam Ruang Publik: Sebuah Pemikiran Ulang untuk Media Massa di Indonesia. Jurnal Dakwah, 9(1), 1–12.
Logan, R. K., McLuhan, M. A., & McLuhan, M. A. (1994). Understanding media: The extensions of man. MIT press.
Manan, A. (2018). Ancaman Baru Dari Digital. https://aji.or.id/upload/article_doc/Laporan_Tahunan_AJI_2018_-_Ancaman_Baru_dari_Digital_OK21.pdf
Morissan, A. C. W., & Hamid, F. (2010). Teori komunikasi massa. Ghalia Indonesia. Jakarta. Morissan,(2013). Teori Komunikasi: Individu Hingga Massa. Kencana Prenada Media Group. Jakarta.
Nasrullah, R. (2015). Internet dan Ruang Publik Virtual, Sebuah Refleksi atas Teori Ruang Publik Habermas. Komunikator, 4(01). http://journal.umy.ac.id/index.php/jkm/article/view/188
Neuman, W. L. (2013). Metodologi penelitian sosial: Pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Jakarta: PT. Indeks.
Pratomo, Y. (2019). APJII: Jumlah Pengguna Internet di Indonesia Tembus 171 Juta Jiwa. Kompas.Com. https://tekno.kompas.com/read/2019/05/16/03260037/apjii-jumlah-pengguna-internet-di-indonesia-tembus-171-juta-jiwa
Qorib, F. (2020). Persepsi Hoax Politik Caleg Perempuan pada Pemilihan Umum Legislatif 2019 di Kota Malang. WARTA Iski, 3(01), 13–22.
Sari, D. K., & Siahainenia, R. R. (2015). Gerakan Sosial Baru di Ruang Publik Virtual pada Kasus Satinah. Jurnal ILMU KOMUNIKASI, 12(1), 105–118. https://doi.org/10.24002/jik.v12i1.446
Shelton, A. G. (2006). Public Sphere and Communicative Rationality: Interrogating Habermas’s Eurocentrism. Journalism and Communication Monographs, 8(2), 93–156. https://doi.org/10.1177/152263790600800201
Supraja, M. (2018). Pengantar Metodologi Ilmu Sosial Kritis Jurgen Habermas. UGM PRESS.
Wilkins, K. G. (2000). Redeveloping communication for social change: Theory, practice, and power. Rowman & Littlefield.