Kampus Mengajar 3: Seminar Literasi, Numerasi, dan Kurikulum Merdeka bagi Guru Sekolah Dasar
Kata Kunci:
Literasi, Numerasi, Kurikulum Merdeka, Kampus MengajarAbstrak
Literasi dan numerasi adalah komponen utama dalam Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) sebagai pengganti Ujian Nasional di Indonesia. Dalam AKM, kapasitas siswa diukur terkait dengan kemampuan bernalar menggunakan menggunakan bahasa (literasi), selain kemampuan bernalar matematika (numerasi), dan penguatan pendidikan karakter. Pandemi Covid-19 yang memaksa siswa belajar dari rumah. Ketidaksiapan guru dalam mengajar dan minimnya sarana-prasarana pendukung mengakibatkan kegiatan pembelajaran terganggu. Dampak fatal akhirnya terjadi: siswa mengalami penurunan kemampuan belajar (learning loss). Beberapa permasalahan sekolah mitra yang dapat disimpulkan. Pertama, Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) belum pernah diadakan di sekolah mitra. Kedua, adanya mispersepsi terkait pentingnya literasi dan numerasi. Ketiga, guru-guru di sekolah mitra minim pengetahuan terkait literasi dan numerasi bagi peserta didik di Sekolah Dasar. Keempat, guru-guru di sekolah mitra minim pengetahuan terkait kurikulum merdeka. Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, tim pengabdi berencana memberikan solusi yaitu dengan mengadakan seminar tentang literasi, numerasi, dan kurikulum merdeka bagi guru. Metode brainstorming digunakan untuk menghimpun pendapat, informasi, dan pengalaman peserta seminar tentang literasi, numerasi, dan kurikulum merdeka. Materi seminar tentang literasi, numerasi, dan kurikulum merdeka disampaikan kepada peserta dengan metode ceramah, dan dilanjut dengan metode diskusi. Kegiatan PKM ini menggunakan metode pendekatan yang digunakan ada tiga metode, yaitu metode brainstorming, metode ceramah, dan metode diskusi.