PERAN KOMUNIKASI PUBLIK UNTUK MENGATASI KENDALA FEAR OF REJECTION SEBAGAI PEMBICARA (STUDI PADA PUBLIC SPEAKER MEYRINDA TOBING DAN RIANI)

Abstrak

Penelitian ini mengkaji tentang peran komunikasi publik untuk mengatasi kendala fear of rejection sebagai pembicara (studi pada public speaker). Masalah yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah peran komunikasi publik untuk mengatasi kendala fear of rejection sebagai pembicara. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini menggunakan dua subjek informan yakni Meyrinda Tobing dan Riani. Penelitian ini menggunakan teori komunikator, teori dramaturgi dan teori public speaking. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi langsung, wawancara mendalam, telaah pustaka dan analisis dokumen. Sedangkan teknik analisa yang digunakan adalah teknik pemeriksaan keabsahan data triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran komunikasi publik untuk mengatasi kendala fear of rejection sebagai pembicara berdasarkan teori komunikator yakni sangat mempengaruhi karena kemampuan dalam diri komunikator yang memiliki ilmu public speaking sangat mempengaruhi jalannya suatu event. Dalam teori dramaturgi, seorang public speaker sangat mempengaruhi dalam memainkan perannya diatas panggung, dengan memiliki strategi diantaranya menciptakan personal branding. Sedangkan dalam teori public speaking, peran seorang public speaker dalam mengatasi kendala fear of rejection harus diatasi dengan menguasai dasar ilmu komunikasi publik, memiliki strategi berkomunikasi dan menyiapkan mental. Seseorang yang mengalami ketakutan public speaking dipicu karena faktor merasa mengalami gagal saat berbicara di depan umum, mental yang tidak dibangun pada seseorang akan memicu terjadinya rasa fear of rejection terus tumbuh. Peran komunikasi publik mampu meningkatkan rasa percaya diri, hal ini dapat meningkatkan keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri sehingga mampu menghadapi segala sesuatu dengan tenang, dan terhindar dari rasa grogi atau khawatir ketika melakukan komunikasi di depan umum.